Cadangan Devisa Mei 2025 Capai Rp2.470,5 Triliun
redaksi - Rabu, 11 Juni 2025 13:10
JAKARTA (Floresku.com) - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 mencapai USD152,5 miliar (sekitar Rp2.470,5 triliun). Hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya pada Selasa (10/6).
Jika dibandingkan dengan cadangan devisa per April 2025 yang sebesar USD152,47, ini menunjukkan adanya kenaikan meskipun kecil. "Artinya, posisi cadangan devisa ini tetap tinggi dan stabil jika dibandingkan dengan posisi akhir April 2025," ujarnya.
Denny menjelaskan bahwa perkembangan cadangan devisa pada Mei 2025 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerimaan devisa dari sektor migas. "Ini terjadi di tengah kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta stabilisasi nilai tukar rupiah," ujarnya.
Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor, atau setara dengan 6,2 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah.
- Pesan Inspiratif: Menerima dengan Cuma-cuma, Membagikan dengan Cuma-cuma Pula
- Pendapat Hukum Mengenai Kasus Penggusuran Lahan Warga oleh Pengusaha untuk Arena Gasstrack
- APPA NTT Betekad Kawal Kasus Kekerasan Seksual oleh Mantan Kapolres Ngada Sampai Tuntas
Denny menambahkan bahwa cadangan devisa Mei 2025 berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor. "BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.
BI juga berpendapat bahwa posisi cadangan devisa ke depan tetap memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Ini sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan akan tetap surplus.
Selain itu, persepsi investor tetap positif terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik. "BI juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian," kata Denny. (Silvia). ***