Cara Pencegahan Hepatitis Akut Misterius Menurut Dosen FK UNS Solo
MAR - Kamis, 12 Mei 2022 23:29SOLO (Floresku.com) – Kabar kurang baik disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dua tahun lalu, usai mengumumkan Covid-19 sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), kini WHO kembali mengumumkan dan menetapkan hepatitis akut misterius sebagaj KLB pada 15 April 2022.
Hepatitis akut misterius dinilai mulai meresahkan masyarakat dunia. WHO menemukan 170 kasus hepatitis akut misterius di 12 negara yang ada di Eropa, Amerika, dan Asia. Hepatitis akut tersebut menyerang anak-anak di bawah 16 tahun.
Penyakit tersebut juga mulai masuk ke Indonesia. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 15 kasus hepatitis akut dengan total penderita yang meninggal dunia sebanyak lima orang. Hal itu tentu saja membuat para orang tua menjadi was-was.
- Advokat 'Perekat Nusantara' Apresiasi Sukses Densus 88, Kembalikan 391 Anggota Jaringan NII Cabut Baiat dan Kembali ke NKRI
- SENDAL SERIBU, Jumat, 29 Aprill 2022: Pesta Wajib St Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
- Komisi JPIC Keuskupan Ruteng Gelar Penguatan Kapasitas Seksi JPIC Paroki Se-Keuskupan Ruteng
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dhani Redhono Harioputro, mengimbau para orang tua untuk mengecek gejala penyakit ini pada anak-anak mereka. Dhani menjelaskan bahwa penyakit ini memiliki ciri-ciri yang cukup menyolok.
Ciri-ciri yang cukup menyolok yakni ada warna kuning pada bagian mata. Hal tersebut merupakan akibat dari bilirubin yang tinggi. Jika kadar bilirubinnya semakin tinggi, kulit anak juga akan menjadi kuning.
“Mata yang seharusnya putih jadi kuning. Kemudian bisa terlihat di telapak tangan dan kaki. Air seninya juga berwarna seperti teh. Kadang-kadang disertai feses yang berwarna pucat,” jelas Dhani seperti yang dilansir Eduwara.com, Kamis (12/5/2022) dari laman web resmi UNS Solo.
Selain ciri-ciri tersebut, dia juga mengungkapkan bahwa penderita biasanya akan mengalami demam, mual atau muntah, badan terasa sakit, hingga diare. Jika anak memiliki tanda-tanda tersebut, Dhani menyarankan para orang tua agak segera membawa anak mereka ke dokter.
Penularan dan Pencegahan
Hepatitis akut misterius tidak ditularkan antarmanusia. Namun, penularannya melalui media-media tertentu. Pada kasus hepatitis akut, WHO menduga media yang sering menjadi penularannya adalah makanan dan minuman.
Hal itu mirip dengan hepatitis A dan E yang penularannya melalui media makanan. Namun, berbeda dengan hepatitis B, C, dan D yang penularannya melalui cairan tubuh.
“Tidak menular antarmanusia, tapi dapat ditularkan melalui beberapa media. Maksudnya kalau memang dugaan terakhir WHO ada dugaan infeksi dari arbovirus, penderita bisa terkontaminasi dari makanan. Jadi makanan atau minuman bisa menularkan virus ini,” jelas Dhani.
- Parah! Mobil Jadi Lapak di Pinggir Jalan Pasar Batu Cermin Labuan Bajo, Pedagang di Dalam Pasar Resah
- Advokat 'Perekat Nusantara' Apresiasi Sukses Densus 88, Kembalikan 391 Anggota Jaringan NII Cabut Baiat dan Kembali ke NKRI
- SENDAL SERIBU, Jumat, 29 Aprill 2022: Pesta Wajib St Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
Pencegahan lebih baik dari pengobatan. Untuk perlu langkah pencegahan sebelum terkena virus tersebut. Untuk mencegah hepatitis akut pada anak, dokter spesialis penyakit dalam tersebut menyarankan masyarakat agar selalu menaati protokol kesehatan.
Menurut Dhani, peran masker cukup penting untuk menghindarkan diri dari berbagai virus. Selain itu, dia juga mengimbau para orang tua agar mengingatkan anak-anak mereka agar selalu mencuci tangan sebelum makan. Cuci tangan yang benar dapat menghilangkan virus di tangan.
“Untuk menghindari, tetap menggunakan prokes saat ini. Kedua, cuci tangan dulu sebelum kita mengonsumsi makanan karena ini diduga ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi,” tegas dia. (K. Setia Widodo/*)
Tulisan ini telah tayang di eduwara.com oleh Redaksi pada 12 May 2022