Dinas P dan K Nagekeo Jalin Kerja Sama dengan Korea dan ENUMA Indonesia
redaksi - Kamis, 03 Agustus 2023 13:23MBAY (Floresku.com) - Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Workshop Program Bantuan Pendidikan Global 2023 bersama KERIS (Korea Education and Research Information Service) dan ENUMA Indonesia yang bertempat di SDI Waturedu, Danga, Senin (31/07).
Kegiatan Workshop tersebut secara langsung dibuka oleh Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do. Dihadiri Dr. Junhong Park Manajer Proyek bagian AdTech Global KERIS, Ms. Jiseon Yoo Pimpinan Proyek dan Dr. Hyunah Jo Peneliti. Tim Enuma Indonesia; Rusma Siadari Kepala Divisi Pembelajaran dan Desain, Dasom Choi Tim Dampak Inti dan Melinda Hapsari Spesialis Bidang Pelatihan.
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo Venantius Minggu,S.Pd. M.Pd, bersama jajarannya, dan para Guru, Pegawai serta Ketua Komite SDI Waturedu.
Adapun Topik pada workshop tersebut anatara lain Tinjauan dari KERIS dan Proyek bantuan pendidikan global, Pengenalan Model Pembelajaran Berbasis EdTech dan Harapan dari Study Kelayakan.
Beberapa materi yang dijelaskan antara lain KERIS dan Pendidikan Golbal Proyek Bantuan dan Pengenalan model belajar mengajar yang diterapkan EdTech.
Adapun materi yang dijelaskan antara lain KERIS dan Pendidikan Global Proyek Bantuan dan Pengenalan model belajar mengajar yang diterapkan EdTech.
Aplikasi Sekolah Enuma
Selanjutnya, tentang Aplikasi Sekolah Enuma dan Sistem Manajemen Pembelajaran Sekolah Enuma serta Manajemen Kelas.
Dr.Jun Hong Park Manajer Proyek mengatakan kegiatan tersebut sebagai pertanda Pilot project yang sangat penting untuk KERIS, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea.
Ia menyebutkan, Kementerian Pendidikan Korea Selatan berkonsentrasi pada bidang Pendidikan dan Teknologi dengan terus mendorong sistem pembelajaran berbasis teknologi di seluruh dunia secara adaptif. "Kami memang spesialisasi dalam mengembangkan teknologi dan pendidikan dan ini model aplikasi yang sedang dikembangkan di Korea Selatan," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, kondisi Covid-19 yang terjadi dua atau tiga tahun belakangan ini, menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, teknologi pendidikan yang akan dilakukan itu sebagai upaya pemulihan dan membantu transisi pembelajaran di sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik. Ia berharap, dukungan dan kerja sama dari semua pihak demi suksesnya program tersebut yang akan berlangsung selama satu semester ke depan ini.
"Mari kita bekerja bersama-sama untuk memastikan pilot ini berhasil dan lancar. Terima kasih," harapnya.
Aplikasi Sekolah Enuma tersebut, jelas Dia diterapkan sebagai suplemen pendidikan. Sehingga siswa dapat memperoleh banyak pengetahuan berbasis teknologi, bukan hanya dari guru saja.
Sementara itu, Bupati Don pada kesempatan tersebut mengatakan pandemi Covid -19 turut berpengaruh pada penerapan metode pembelajaran dan penerapan kurikulum terutama metode pembelajaran yang mengharuskan peserta belajar dari rumah.
Menurut Bupati Don, kondisi itu kemudian membuat anak-anak kehilangan pengetahuan dan mudah lupa, berbeda dengan anak yang kebetulan orang tua atau lingkungannya peduli sehingga, mereka masih tetap mendapatkan pendampingan pembelajaran.
"Metode berinteraksi yang harus belajar dari rumah dan yang bekerja, ya bekerja dari rumah. Kita mengalami apa yang disebut learning loss dan learning gap," ungkap Bupati Don.
Nagekeo, dipilih sebagai pilot project ini telah melalui pengamatan dan survei yang dilakukan KERIS beberapa waktu lalu.
Selain itu, informasi tentang Nagekeo dari berbagai pemberitaan media bagaimana kebangkitan warga masyarakat, pemimpinnya maupun pengelola pendidikannya.
Pendidikan di Nagekeo, jelas Bupati Don, telah bermitra dengan berbagai lembaga pendidikan diantaranya Inovasi, Yayasan Sulinama, Taman Baca Pelangi (TBP), WVI, PLAN Indonesia dan beberapa lembaga swasta lainnya.
"Bukan ujung-ujung langsung datang ke Nagekeo, tapi betul-betul lahir dari pengamatan survei mereka pernah datang ke sini melihat, terkesima," terang Bupati Don.
Kemakmuran itu lahir dari pengetahuan dan Pemerintah Kotea Selatan telah berkampanye dan lakukan tindakan nyata, Korean Education and Information Service.
Oleh karena itu, Bupati Don berharap generasi Nagekeo yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar mampu berkompetisi pada 2045 mendatang.
"Ekonomi berbasis pengetahuan sudah diraih oleh Korea. Produk knowledge dari Korea, misalnya samsung, mobil, dan produk lain. Kita masih cari duit dengan gali pasir,” ungkap Bupati Don.
Harapan Bupati Don
Kepada segenap komunitas SDI Waturedu, Bupati Don berharap agar project penerapan teknologi pendidikan selama satu semester ini bisa berjalan dengan baik dan membawa perubahan bagi daerah.
"Bersyukur bahwa sekolah ini dipilih dan sekolah ini jadi contoh. Saya berharap kalian bahu-membahu, jaga waka," pinta Bupati. Maria M. Petra Rosok Kepala Sekolah SDI Waturedu pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mitra KERIS dan Enuma Indonesia yang telah bersedia mendampingi para guru selama satu semester ke depan dalam rangka pengembangan model pengajaran dan pembelajaran terintegrasi EdTech. "Sebagai sekolah contoh yang akan menerapkan program ini, kami 317 anak dengan guru dan tenaga kependidikan sebanyak 26 kami semua siap menerima perubahan," ujarnya.
Program Bantuan Pendidikan Global 2023
Program Bantuan Pendidikan Global bertujuan meletakkan dasar untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyampaikan pendidikan berkualitas tinggi dalam Kurikulum Bahasa Inggris dan Matematika melalui penggunaan teknologi dalam pendidikan dasar di Indonesia sehingga mendukung transisi negara menuju sistem pendidikan digital.
Pandemi Covid-19 telah meningkatkan minat terhadap pendidikan digital dan platform terkait, meskipun tingkat implementasi dan kesadaran guru masih rendah.
Hampir sebagian besar guru kesulitan menggunakan perangkat digital dan paltform pendidikan digital.
Transformasi digital masyarakat secara menyeluruh melalui pendidikan menuntut transformasi sistem pendidikan digital untuk masa depan dengan memperkuat kapabilitas digital guru.
KERIS ingin mempromosikan transformasi digital dengan mentransfer pengetahuan untuk menerapkan kurikulum Bahasa Inggris dan Matematika berbasis EdTech yang memenuhi persyaratan pendidikan dasar Indonesia dan permintaan lokal.
Selain mempromosikan kemitraan di bidang TIK dalam pendidikan antara kedua negara dan mengeksplorasi bidang kerjasama lebih lanjut manfaat EdTech dalam kurikulum pendidikan dasar untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memberikan pendidikan berkualitas dalam Bahasa Inggris dan Matematika serta dapat meningkatkan pembelajaran siswa.
Study kelayakan model pengajaran dan pembelajaran terintegrasi EdTech dengan Sekolah, contohannya SD Inpres Waturedu, kecamatan Aesesa. Kegiatan akan dilaksanakan selama Bulan Agustus sampai Desember 2023. Mata Pelajaran yang ditargetkan adalah Bahasa Inggris dan Matematika dengan jumlah pertemuan 3 kali seminggu dengan durasi waktu 45 menit per sesi. (SP)***