Dinilai Ciptakan Keresahan, Warga Masyarakat Adat Desa Bulan Desak Bupati Manggarai Pindahkan Kepsek SMPN 1 Ruteng-Cancar

redaksi - Kamis, 17 Maret 2022 14:46
Dinilai Ciptakan Keresahan,  Warga Masyarakat Adat Desa Bulan Desak Bupati Manggarai Pindahkan Kepsek SMPN 1 Ruteng-CancarPerwakilan warga Masyarakat Adat Desa Bulan saat bertemu Wakil Bupat Manggarai Wakil Bupati Manggarai, Heri Ngabut, Kamis, 17 Maret 2022. (sumber: Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - Sejumlah warga masyarakat adat Gendang Nangka Mbero dan Gendang Anam Mbero, Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai menyambangi Kantor Bupati Manggarai, pada Kamis 17 Maret 2022.

Kehadiran masyarakat adat dua Gendang tersebut ditenggarai oleh keputusan Albertus Jehaut selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Ruteng-Cancar yang tidak memberikan jam mengajar kepada Doroteus Jemuru selaku mantan Kepala Sekolah tersebut.

Terlihat, sejumlah warga masyarakat adat tersebut tiba di Kantor Bupati Manggarai sekitar pukul 09.50 Wita. Mereka  menumpangi beberapa kendaraan roda empat. Kedatangan mereka diterima oleh Wakil Bupati Manggarai, Heri Ngabut.

Sejumlah warga masyarakat adat Gendang Nangka Mbero dan Gendang Anam Mbero, Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai menyambangi Kantor Bupati Manggarai, pada Kamis 17 Maret 2022 (Foto: Jivansi)

Kepada media ini, Kristian Oristri, salah satu warga asal Desa Bulan mengatakan Kepala SMPN Ruteng-Cancar, Albertus Jehaut telah membuat keputusan dengan semena-mena, tanpa rapat atau berdiskusi dengan para guru sehingga menimbulkan keresahan  di tengah masyarakat.

"Keputusan Kepsek Albertus telah melanggar salah satu poin dalam sumpah jabatannya yakni mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan. Ia lebih mengutamakan kepentingan pribadinya untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi guru dari pada kepentingan  lembaga pendidikan. Ia  mengajar full  sebagai guru biasa dengan total jam mengajar 24 jam tatap muka per minggu dan menghilangkan jam mengajar dari Doroteus Jemuru mantan kepala sekolah SMPN 1 Ruteng-Cancar  periode 2018-2022," terang Kristian Oristri.

Terkait kesewangan Kepala SMPN 1 Ruteng-Cancar tersebut, Kristian Oristri mengatakan, warga masyarakat dari dua Gendang di Desa Bulan bersepakat menyambangi kantor Bupati Manggarai untuk menyampaikan beberapa tuntutan.

Sejumlah warga masyarakat adat Gendang Nangka Mbero dan Gendang Anam Mbero, Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, berkerumun di depan Kantor Bupati Manggarai, pada Kamis 17 Maret 2022 (Foto: Jivansi)

Menurut Krisitian Oristri, tuntutan yang diajukan warga dua Gendang di Desa Bulan kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut.

Pertama, Bapak Albertus Jehaut, S.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Ruteng-Cancar  harus dipindah-tugaskan dan mengangkat orang lain untuk menjadi kepala sekolah di SMPN Ruteng-Cancar karena kebijakannya menimbulkan keresahan dan perpecahan serta melukai hati masyarakat. 

Kebijakannya tidak menyelesaikan masalah melainkan membawa masalah baru. Hal ini tidak sesuai dengan amanat Bupati Manggarai bahwa kepala sekolah harus menyelesaikan masalah bukan menciptakan masalah.

Kedua, Bapak Albertus Jehaut tetap diberikan tugas sebagai kepala sekolah di tempat atau sekolah lain, jangan di SMPN 1 Ruteng-Cancar dari pada masalah ini terus berkepanjangan.

Ketiga, Bapak Doroteus Jemuru tetap diberikan tugas dan jam mengajar

Keempat, kami akan memproses Kepala SMPN 1 Ruteng-Cancar secara hukum karena telah melakukan penipuan atau manipulasi SK Bupati Manggarai. 

Dia menolak untuk diinput sebagai kepala sekolah pada SIMPATIKA, aplikasi resmi untuk guru agama yang mendapatkan tunjangan profesi guru di Kementerian Agama Kabupaten Manggarai.

Kelima, sambil menanti tuntutan kami dipenuhi oleh Bupati Manggarai, untuk sementara waktu sekolah SMPN 1 Ruteng-Cancar kami tutup.

Senada dengan itu, Yosep Alen, salah satu tokoh masyarakat Desa Bulan yang sempat ditemui sejumlah wartawan mengatakan bahwa kehadiran Bapak Albertus Jehaut sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Ruteng-Cancar sudah membuat keresahan dan menciptakan masalah di tengah masyarakat. 

Karena itu, pihaknya meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati agar Kepsek SMPN 1 Ruteng-Cancar segera dicopot atai dipindahkan.

"Kami tegaskan kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati agar orang ini segera dicopot atau dipindahkan. Tidak boleh dia duduk di SMPN 1 Ruteng-Cancar," tegas Yosep Alen.

Lebih lanjut, Yosep Alen menegaskan bahwa apabila tuntutannya bersama masyarakat yang mendatangi kantor Bupati Manggarai tidak diindahkan dalam satu minggu ke depan, maka mereka akan menduduki SMPN 1 Ruteng-Cancar.

"Kalau tuntutan kami tidak diindahkan, maka Minggu depan kami akan menduduki SMPN 1 Ruteng-Cancar yang dimana posisi sekolah tersebut adalah hak milik dari kami sebagai warga Gendang Anam dengan Gendang Nangka. Dan kalau ada masalah di sana maka yang jadi korban juga adalah murid-murid di sana," cetus Yosep.

Sementara itu, Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut kepada wartawan mengatakan, persoalannya adalah kepala sekolah lama ada bagian yang dia sedang perjuangkan soal hak jam mengajarnya dia. 

Selain itu, soal situasi kebatinan internal di sekolah. 

Maka, lanjutnya, kalau konflik itu selalu berkecenderungan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak, terutama peserta didik dan tentu orang tua dan manajemen pendidikan sekolah.

“Oleh karena itu kita harus selesaikan. Yang pertama, besok saya panggil dia, kepala sekolah baru juga kepala sekolah lama.  Melalui dinas kami akan memastikan dan mengecek seperti apa hak jam mengajarnya dia supaya itu dikembalikan, supaya tidak ada yang merasa dirugikan oleh situasi itu.”

Yang kedua, soal situasi sosial di masyarakat. Situasi di sekolah juga berpengaruh kepada situasi sosial masyarakat. Oleh karena itu tugas kita dalam konteks kesatuan bangsa juga politik 'neka beka agu behas'. 

"Secara politik, kalau Bupati tidak urus ini, membiarkan rakyatnya ribut, secara politik tidak bagus, nanti rakyat tanya kamu kok tidak urus kita. Maka setiap soal kita selesaikan," cetusnya.

Lebih jauh, saat ditanyai terkait tuntutan warga agar Kepala Sekolah SMPN 1 Ruteng-Cancar dicopot, Wabup Heri Ngabut mengatakan, bahwa nanti pihaknya akan cek.

"Nanti kita cek. Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Dan bagi saya, kalau masyarakat datang, kita jangan lari. Kita harus siap," cetusnya. (Jivansi). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS