Disangka Ada 'Pesan' dari Alien, Ternyata Ini yang Terjadi
redaksi - Rabu, 27 Oktober 2021 01:04CALIFORNIA (Floresku.com) -Teknologi bisa saja ‘menipu’. Pada 29 April 2019, para astronom mendeteksi sinyal yang dipancarkan ke Bumi. Sinyal ini diduga dari Proxima Centauri, sebuah sistem bintang terdekat dengan tata surya kita dengan jarak sekitar 4,2 tahun cahaya. Proxima Centauri juga diyakini menjadi rumah bagi setidaknya satu planet yang berpotensi layak huni.
Karena sinyal tersebut berada di pita sempit gelombang radio 982 MHz yang jarang dibuat oleh pesawat atau satelit manusia, para peneliti menafsirkannya sebagai kemungkinan tanda teknologi alien.
Namun, sinyal yang berlangsung selama sekitar lima jam tersebut tidak pernah muncul kembali selama pemindaian Proxima Centauri berikutnya. Alasannya, menurut dua studi baru yang diterbitkan 25 Oktober di jurnal Nature Astronomy, kemungkinan karena sinyal itu sama sekali memang tidak datang dari Proxima Centauri.
Baca juga:YPE SMP St. Klaus-Kuwu Akan Gelar Pentas Seni Terbatas, Ini Jadwalnya
"Ini adalah interferensi radio buatan manusia dari beberapa teknologi, mungkin di permukaan bumi," kata Sofia Sheikh, seorang astronom di University of California, Berkeley, dan salah satu penulis makalah tersebut kepada Nature.com.
Dalam yang pertama dari dua studi baru, Sheikh dan rekan-rekannya menggambarkan secara rinci sinyal yang dijuluki BLC1 . Para astronom menangkap gelombang radio selama lima jam dengan teleskop radio Parkes Murriyang di Australia tenggara selama survei Proxima Centauri selama 26 jam.
Survei tersebut merupakan bagian dari program perburuan alien senilai US$100 juta yang disebut Breakthrough Listen. Perburuan menggunakan teleskop di seluruh dunia untuk mendengarkan kemungkinan transmisi dari luar bumi.
Baca juga:Danpos Babinsa Golowelu Bagi-Bagi Sembako untuk Masyarakat Terdampak Covid-19
Teleskop merekam lebih dari 4 juta sinyal radio dari sekitar Proxima Centauri selama jendela waktu pengamatan itu, tetapi hanya BLC1 yang menurut para astronom tidak biasa, baik karena durasinya yang panjang maupun panjang gelombangnya yang aneh. Tim dengan cepat mengesampingkan gangguan dari satelit atau pesawat manusia lainnya.
Namun setelah sinyal gagal muncul kembali dalam pengamatan bintang berikutnya, para peneliti melihat lebih dekat pada data awal mereka. Kali ini, mereka menemukan bahwa program penyortiran otomatis mereka sebelumnya mengabaikan beberapa sinyal yang terlihat sangat mirip dengan BLC1 tetapi dipancarkan pada frekuensi yang berbeda.
Baca juga:Pemutusan Pertunangan di Sikka Berlanjut Mediasi, Tapi Belum Ada Kesepakatan
Di bagian kedua dari dua makalah baru, para peneliti menyimpulkan bahwa BLC1 dan sinyal "mirip" itu adalah komponen dari sumber radio yang sama, dan sumber radio itu kemungkinan adalah sesuatu di permukaan Bumi. Di suatu tempat dalam jarak beberapa ratus mil dari teleskop Parkes Murriyang. “Bahwa sinyal tersebut hanya muncul selama pengamatan lima jam terhadap Proxima Centauri mungkin hanya kebetulan,” kata tim tersebut.
Sheikh kepada Nature mengatakan karena sinyal tidak pernah muncul kembali, mungkin saja itu berasal dari peralatan elektronik atau komputer yang tidak berfungsi baik yang dimatikan atau sedang diperbaiki.
Ini bukan pertama kalinya sepotong kecil teknologi manusia tertangkap menyamar sebagai perangkat keras alien. Satu set sinyal "alien" terkenal yang terdeteksi antara tahun 2011 dan 2014 ternyata adalah para ilmuwan yang sedang memanaskan makan siang mereka dengan microwave.
Namun, BLC1 adalah kandidat sinyal pertama yang terdeteksi melalui program Breakthrough Listen, dan analisis selama hampir satu tahun yang mengikutinya memberi para peneliti pengalaman berharga dalam memecahkan kode emisi "alien".
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 27 Oct 2021