Gonsius Burman: 'Untuk Kembangkan Parekraf yang Berdaya Saing Tinggi, Masyarakat Desa Perlu Angkat Budaya Lokal'

redaksi - Senin, 07 Februari 2022 18:57
Gonsius Burman: 'Untuk Kembangkan Parekraf yang Berdaya Saing Tinggi,  Masyarakat  Desa Perlu Angkat Budaya Lokal'Kades Terong bersama Permmai Ende. (sumber: Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - "Pada dasarnya, pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf)  adalah salah satu sektor strategis yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah/lokal.  Kemajuan dan kesejahteraan ekonomi yang semakin tinggi, telah menjadikan Parekraf sebagai bagian pokok dari kebutuhan atau gaya hidup manusia"

Demikian Gonsius Burman, Staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai dalam materinya saat menjadi pembicara dalam kegiatan seminar sehari yang digelar oleh Perhimpunan Mahasiswa Manggarai (Permmai) Ende, bertempat di Kantor desa Terong, pada Sabtu 5 Februari 2022.

Di bawah tema 'Mewujudkan sumber daya manusia yang aktif, produktif,dan partisipatif, dalam pembangunan di era 5.0 yang berbasis semangat kultural", Gonsius Burman mengungkapkan bahwa, untuk mendorong kemajuan pariwisata dan peningkatan ekonomi kreatif yang bernuansa budaya, diperlukan adanya program dan kegiatan untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang ada. 

Strategi pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata, kata Gonsius, bisa dirumuskan sebagai berikut:

Pertama, meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata. Kedua, memperkuat peradaban kluster-kluster industri kreatif. Ketiga, mempersipakan sumber daya manusia yang kreatif. 

Keempat, melakukan pemetaan aset yang dapat mendukung munculnya ekonomi kreatif. Kelima, mengembangkan pendekatan regional, yaitu membangun jaringan antar kluster-kluster industri kreatif. 

Keenam, mengidentifikasi kepemimpinan (Leadership) untuk menjaga keberlangsungan dari ekonomi kreatif, termasuk dengan melibatkan unsur birokrasi sebagai bagian dari leadership dan fasilitas. 

Ketujuh, membangun dan memperluas jaringan di seluruh sektor. Kedelapan, mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan wisata kepada pengrajin.

Lebih lanjut, Gonsius Burman menyampaikan harapannya kepada para mahasiswa sebagai agen perubahan agar bisa ambil bagian dalam menggerakan perekonomian daerah dan siap berkompetisi untuk mejadi pelaku pariwisata.

"Sebagai agen perubahan diharapkan agar bisa ambil bagian dalam menggerakan perekonomian daerah dengan partisipasi aktif dan memanfaat potensi yang ada dalam menciptakan lapangan kerja melalui beberapa sub sektor dalam ekonomi kreatif. selain itu diharapan juga agar adik-adik mahasiswa siap berkompetisi untuk mejadi pelaku pariwisata sehingga jangan selalu mengandalkan orang luar," ungkap Gonsius Burman.

Dikatakan Gonsianus lebih jauh, untuk pemerintah desa dan masyarakat di Desa Terong tentunya diharapkan agar selalu bergandeng tangan dan selalu siap untuk menyambut pembangunan di era 5.0, khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Sebagai salah satu desa penyangga destinasi Wae Rebo, pemerintah  dan masyarakat Desa Terong juga diharapkan agar selalu bergandeng tangan untuk selalu siap dalam menyambut pembangunan di era 5.0, khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, antara lain mengangkat kembali apa yang menjadi budaya lokal kita, bisa menciptakan kreasi baik kerajinan tangan berupa tenun maupun kreativitas lainnya,' jelasnya.

"Selain itu,  diharapkan juga agar sebisa mungkin untuk membetuk wadah yang menggambarkan kesadaran tentang pariwisata melalui kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) yang nantinya dapat menerapkan apa yang disebut SAPTA PESONA," tutup Gonsius Burman.

Secara terpisah, Oris Atong selaku Kepala Desa Terong menjelaskan bahwa, di Era 5,0 ini, setiap orang dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan selalu aktif serta kreatif dalam tugas dn tanggung jawab masing-masing, baik sebagai mahasiswa, pelajar dan guru maupun juga sebagai Pemerintah.

"Kegiatan seminar sehari dengan tema yang sudah dibuat oleh Permmai Ende sangatlah bagus untuk kita kedepannya, termasuk bagaimana kita peka terhadap situasi dan kondisi yang di alami saat ini," imbuh Oris Atong.

Sementara itu, Soni Supriapto selaku ketua pelaksana penerima mengungkapkan, orang muda memiliki kepekaan dan lebih aktif dalam menangkap peluang yang situasional. Karena itu pula, orang muda  dituntut untuk ikut terlibat dalam seluruh aspek pembangunan yang ada di Desa Terong.

"Sebagai orang muda kita tentunya bisa ikut ambil bagian dalam mendukung program pembangunan yang ada di desa Terong," ungkapnya sebagaimana tertuang dalam keterangan tertulis yang diterima media ini.

Demikian Soni, Pengembang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan. Oleh karena itu, pikiran-pikiran pembangunan yang berkembang dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kesadaran dan keikutsertaan semua kalangan dalam proses globalisasi yang sedang berlangsung saat ini.

"Dari tema seminar hari ini, tentu diharapkan agar materi yang dibawakan bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat Desa Terong kedepannya demi perubahan," imbuhnya.

Senada dengan itu dalam keterangan tertulis yang sama, Boni jangkut selaku Ketua pelaksana kegiatan Kemah Kerja Bakti Mahasiswa (KKBM) menngungkapkan, kegiatan seminar sehari ini dibuat dalam rangka mendukung program pemerintah Desa Terong, khususnya pula dalam peningkatan Sumber daya manusia.

"Harapanya bahwa kegiatab seminar ini bisa memberi asas manfaat bagi Pemerintah Desa Terong, baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun juga sumber daya manusia yang dibekali oleh pengetahuan dari pemateri," ungkapnya.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta didik SMKN 1 Satar Mese, tokoh masyarakat, tokoh pendidik, tokoh agama, tokoh muda, aparat Desa Terong, dan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Manggarai (Permmai) Ende. (Jivansi). ***

RELATED NEWS