Hari Pertama Workshop, Dr Lili Sampaikan Kiat Menulis dan Mempublikasikan Artikel Ilmiah pada Jurnal Terindeks Scopus

redaksi - Senin, 16 Mei 2022 10:41
Hari Pertama Workshop, Dr Lili  Sampaikan Kiat Menulis dan Mempublikasikan Artikel Ilmiah pada Jurnal Terindeks ScopusSituasi Hari Pertama Workshop Penulisan Artikel Ilmiah FKIP Unika St Paulus, Ruteng (sumber: Jivansi/Rudy Ngalu)

RUTENG (Floresku.com) – Akhir pekan lalu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng menggelar  ‘Workshop Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal Internasional Bereputasi’.

Pada workshop hari pertama,  Jumat 13 Mei 2022 tampil sebagai nara sumber utama adalah Dr. Dr. Lili Yulyadi, B.Irk., B.Hsc., M.Hsc. Selain sebagai dosen pada Univeritas Bina Nusantara (Binus University), dia adalah  juga Editor Journal of ASEAN Studies Hubungan Internasional Binus University.

Dr. Dr. Lili Yulyadi, B.Irk., B.Hsc., M.Hsc, membawakan materi dalam tiga sesi pada hari pertama ini. Dalam setiap sesi, juga disediakan kesempatan untuk berdiskusi bersama peserta workshop.

Pada sesi pertama yang berlangsung dari pukul 08.30 – 11.00 Wita, topik materi yang disajikan adalah “Strategi Menulis Artikel di Jurnal Internasional Terindeks Scopus”.

Dalam sesi ini, Dr Lili mengemukakan beberapa hal yang harus dilakukan mulai dari persiapan sebelum menulis, pada saat menulis, hingga mensubmit artikel ilmiah ke jurnal bereputasi.

“Dalam menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal bereputasi, terdiri dari persiapan sebelum menulis, yang terdiri dari dua hal penting yaitu self knowing (pengenalan kemampuan diri) dan identifying international reputable journals (identifikasi jurnal bereputasi yang sesuai dengan kemampuan diri). Dan yang paling menentukan pada tahap persiapan adalah kebiasaan membaca. Reading is a key (kunci utamanya adalah membaca),” terangnya.

Lebih lanjut, Dosen Hubungan Internasional Binus University itu menjelaskan sejumlah hal teknis yang perlu diperhatikan pada saat menulis artikel ilmiah untuk jurnal bereputasi.

“Pada saat menulis artikel ilmiah untuk berjurnal bereputasi, sekurang-kurangnya beberapa hal ini harus menjadi perhatian, yaitu an intriguing title (judul yang memancing rasa penasaran), interesting Introduction and abstract sections (abstrak dan pendahuluan yang menarik dan menimbulkan ekspetasi pembaca), an engaging body (tubuh tulisan yang terkait secara baik dengan literatur review yang memadai), and an appealing Results section (dan hasil temuan yang menarik, analitis, dan memiliki nilai kebaruan)”, urainya.

Menutup penyajian pada sesi pertama, peserta workshop juga diberikan beberapa hal penting terkait proses pemilihan dan pengiriman artikel ilmiah ke jurnal internasional bereputasi atau terindeks scopus.

Pada sesi kedua, dari pukul 13.30 – 14.30 Wita, narasumber menyajikan materi dengan topik “Format dan Poin Review Artikel Jurnal Internasional Terindeks Scopus”. 

Pada sesi ini, peserta mendapatkan penjelasan terkait beberapa hal utama yang menjadi fokus perhatian dari para reviewer jurnal internasional terindeks scopus berdasarkan pengalaman narasumber sebagai editor Journal of ASEAN Studies Hubungan Internasional Binus University yang merupakan salah satu jurnal internasional terindeks scopus Q1.

Sementara sesi terakhir di hari pertama yang berlangsung pukul 14.30 – 16.00, diisi dengan saling berbagi pengalaman seputar hal-hal yang membuat seseorang gagal mempublikasikan artikel jurnal internasional terindeks scopus. 

Dr. Lili selaku narasumber menyatakan bahwa pengalaman gagal dan ditolak saat mengirimkan artikel ke jurnal adalah pengalaman yang lumrah.

“Pengalaman gagal dan ditolak dengan berbagai bentuk mulai dari penyampaian yang halus sampai bahasa yang menyakitkan adalah hal yang biasa dalam proses mengirim artikel ke jurnal internasional terindeks scopus. Yang terpenting, jangan sampai putus asa dan patah semangat”, ujarnya.

Senada dengan narasumber, Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus yang turut hadir dan diminta membagikan pengalamannya mempublikasikan artikel ilmiah pada jurnal internasional terindeks scopus, menyampaikan bahwa pengalaman gagal dan ditolak adalah hal yang biasa. 

Yang terpenting, lanjutnya, adalah bagaimana sikap kita terhadap pengalaman gagal dan ditolak tersebut.

"Kalau bicara soal pengalaman gagal dan ditolak, saya juga sudah mengalaminya berkali-kali. Pengalaman ini adalah ujian bagi kemampuan kita untuk bertahan. Lebih dari itu, kita dituntut untuk tidak saja bertahan, memiliki resiliensi, tetapi beralih menjadi antifragility. Artinya kegagalan itu harus menjadi batu loncatan untuk pencapaian yang lebih baik”, terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, FKIP Unika Santu Paulus Ruteng menyelenggarakan Workshop Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal Internasional Bereputasi, Jumat, 13 Mei 2022 dan Sabtu, 14 Mei 2022.

Workshop yang dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng ini menghadirkan Dr. Lili Yulyadi, B.Irk., B.Hsc., M.Hsc, Editor Journal of ASEAN Studies Hubungan Internasional Binus University sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti 30-an dosen dari 6 program studi (prodi) pada lingkup FKIP Unika Santu Paulus Ruteng. (Jivansi/Rudy Ngalu) ***

RELATED NEWS