IFPRO Dapatkan Pembiayaan Khusus dari LPEI untuk Percepat Pengembangan Marina Labuan Bajo

redaksi - Rabu, 30 Juli 2025 20:46
IFPRO Dapatkan Pembiayaan Khusus dari LPEI untuk Percepat Pengembangan Marina Labuan Bajo (sumber: null)

LABUAN BAJO (Floresku.com)  — PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), anak usaha dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), resmi mendapatkan dukungan pembiayaan strategis dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema Penugasan Khusus Ekspor atau National Interest Account (NIA). 

Pembiayaan ini menjadi angin segar bagi percepatan pengembangan Marina Terpadu Labuan Bajo, salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) nasional.

Fasilitas pembiayaan ini disalurkan melalui skema blended financing antara LPEI dan Bank Central Asia (BCA) dengan nilai mencapai Rp300 miliar. 

Dana tersebut akan difokuskan untuk membiayai tiga proyek pengembangan utama, yakni pembangunan hotel kelas menengah (mid-tier hotel), pengembangan kawasan komersial tahap II, serta pembangunan social club eksklusif.

Ketiganya dirancang untuk melengkapi operasional Hotel Meruorah yang kini telah menjadi ikon penginapan premium di jantung Labuan Bajo.

Kunjungan resmi Kementerian Keuangan bersama jajaran LPEI ke Labuan Bajo pada 9–12 Juli lalu turut memperkuat komitmen ini. Dalam kunjungan yang dipusatkan di Hotel Meruorah tersebut, dilakukan pengawasan teknis dan pembahasan strategi percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata yang dikelola oleh IFPRO.

Direktur Utama IFPRO, Ferry Snyders, menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang terbentuk antara pemerintah dan pelaku usaha dalam memajukan sektor pariwisata nasional.

   “Dukungan ini tidak hanya memperkuat kapasitas infrastruktur, tetapi juga mendorong daya saing jasa pariwisata berorientasi ekspor. Kami berkomitmen menghadirkan ekosistem pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Ferry.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Hotel Meruorah meningkat tajam. Pada tahun 2022, porsi wisatawan asing hanya 10,4%, lalu melonjak menjadi 20,4% pada 2023. Hingga pertengahan 2025, angka tersebut telah menembus 57,4%, menandai posisi Labuan Bajo sebagai destinasi favorit wisatawan internasional di kawasan timur Indonesia.

Ferry juga menjelaskan bahwa proyek pembangunan new development akan berlangsung selama satu tahun ke depan. Social Club direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2026, sementara hotel dan kawasan komersial masih dalam tahap konstruksi hingga akhir tahun tersebut.

Lebih dari sekadar penginapan dan hiburan, pengembangan Marina Terpadu Labuan Bajo diproyeksikan akan memberi dampak ekonomi yang luas. Proyek ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, mendukung pertumbuhan UMKM lokal, serta menghidupkan rantai pasok industri kreatif dan jasa di Nusa Tenggara Timur.

Melalui kolaborasi antara BUMN, lembaga pembiayaan negara, dan sektor swasta, IFPRO optimistis kawasan Labuan Bajo akan tumbuh sebagai destinasi wisata kelas dunia yang inklusif dan berkontribusi terhadap devisa nasional dari sektor pariwisata. (Tari). ***

Editor: redaksi
Bagikan

RELATED NEWS