Informasi tentang Kegagalan Proyek Geothermal Mataloko Bikin Warga Waesano Kian Kukuh Tolak Proyek Geothermal

redaksi - Sabtu, 19 Februari 2022 10:56
Informasi tentang Kegagalan Proyek Geothermal Mataloko Bikin Warga Waesano Kian Kukuh Tolak Proyek GeothermalRumah Adat Kampung Nunang dan Spanduk Penolakan Warga terhadap Eksploitasi Panas Bumi Wae Sano. (sumber: Floresa)

WAESAONO (Floresku.com) - Penolakan warga Wae Sano terhadap hadirnya proyek geothermal terus berlanjut, bahkan semakin menguat belakangan ini.  Salah satu alasannya adalah bahwa warga Wae Sano merasa sangat trauma dan kuatir dengan potensi dampak negatifnya setelah mendengar penjelasan dari pihak perusahaan dan para ahli mengenai kegagalan teknis dalam proyek geothermal di Mataloko, Ngada.

Warga Wae Sano mengatakan bahwa berdasarkan penjelasan dari perusahaan dan para ahli, proyek geothermal di Mataloko mengalami kegagalan teknis sehinga menimbulkan dampak negatif di mana lingkungan yang sebelumnya subur menjadi tandus, sumber air minum mengering,  tanaman pertanian menjadi rusak dan udara menjadi tercemar.  Selain itu ada ribuan lembar seng di ribuah atap rumah milik warga di 11 desa mengalami kerusakan.

Maksimus Taman, Tua Golo Nunang  mengatakan setelah mendengar penjelasan  tersebut warga Wae Sano merasa sangat  trauma dan kuatir sehingga semakin kukuh menolak kehadiran proyek geothermal di Wae Sano.  ada kesalahan teknis dalam proyek Geothermal di Mataloko.

"Menurut penjelasan dari pihak perusahaan dan para ahli ada perbedaan struktur tanah struktur tanah di Mataloko dengan di Nunang",  jelas Maksi Taman kepada media ini, Kamis, 17 Februari 2022.

Maksi mengatakan, menurut informasi dari pihak perusahaan dan para ahli yang pernah ia dengar bahwa ada gas tertentu ketika tidak ditangani secara baik akan mengakibatkan bahaya bagi manusia dan lingkungan alam di sekitarnya.

"Menurut mereka itu ada beberapa gas yang kalau memang tidak bagus ditangani bisa mengakibatkan bahaya kecil", katanya.

Tua Golo Nunang itu menyampaikan bahwa pihak perusahaan tidak pernah menyebutkan secara gamblang bahwa kerusakan lingkungan di Mataloko itu disebabkan kesalahan teknis. Tetapi dari penjelasan tersebut bisa diketahui arah penjelasan pihak perusahaan sebenarnya ke sana.

"Itu mereka tidak pernah katakan, tapi arahnya pasti ke sana, tapi atas dasar struktur tanah", tutur Maksimus Taman.

Dari penjelasan perusahaan itu, Maksi kemudian mengafirmasikan bahwa kejadian di Mataloko itu karena kesalahan teknis.

Lalu ia menegaskan bahwa jika ada keganasan panas bumi yang melebihi kemampuan para ahli, maka proyek Geothermal di Nunang jangan dijadikan eksperimen.

"Kalau ada panas bumi yang keganasannya melampaui kemampuan para ahli, iya lebih baik Nunang jangan dijadikan eksperimen", tegas Tua Golo Nunang itu. (Tedy N.) ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS