Jelang Hardiknas, 10 SMK di Manggarai Ikut Lomba Karya Tulis Ilmiah

redaksi - Minggu, 24 April 2022 15:21
Jelang Hardiknas, 10 SMK di Manggarai Ikut Lomba Karya Tulis IlmiahDr. Mantovanny Tapung, juri Lomba Karya Tulis Ilmiah antar SMK se Kabaupaten Manggarai, membiarkan piala penghargaan dan hadiah kepada salah guru pendamping dari SMK yang meraih juara. (sumber: Jivansi)

RUTENG (Floresku.com) - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas),  10 Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Yang ada di wilayah Kabupaten Manggarai mengikuti perlombaan Karya Tulis Ilmiah (LKTI), bertempat di SMK Indonesia Timur, pada Sabtu 23 April 2022.

Hadir sebagai juri sekaligus narasumber dalam perlombaan ini, Dosen Filsafat Pendidikan Unika St. Paulus Ruteng, Dr. Mantovanny Tapung.

Di hadapan para guru pendamping dan wakil Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, Mantovanny mengatakan, Gerakan Literasi Menulis (GLS) sejatinya menjadi bagian penting dalam mengimplementasi Kurikulum Merdeka sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran.

Dalam hal ini, lanjut Mantovanny, literasi dan numerasi serta pembelajaran yang berorientasi pada projek profil pelajar Pancasila merupakan bagian penting dari implementasi Kurikulum Merdeka, yang mana pelaksanaan pembelajaran akan dijalankan dengan paradigma baru dan berdiferensiasi.

“Literasi menulis sebagai bagian penting dari Kurikulum Merdeka, yang mana pelaksanaan pembelajaran akan dijalankan dengan paradigma baru dan berdiferensiasi serta harus sudah masuk level membudaya pada fase E (kelas 10 SMA/SMK), dan fase F (kelas 11-12 SMA/SMK),” katanya Mantoovany.

'Hal ini terjadi karena pada fase ini, para siswa sudah dituntut untuk bisa beradaptasi dengan pola/skema Teaching at the Right Level (TaRL), di mana pendekatan belajar yang tidak lagi mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa," ungkap Mantovanny lagi.

Lebih lanjut, lulusan Doktor Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2018 itu mengatakan, literasi menulis merupakan salah satu pra-syarat sekaligus pra-kondisi untuk bisa memasuki TaRL.

"Apalagi, karateristik vokasional dari pendidikan di SMK, di mana mereka disiapkan untuk terjun ke dunia usaha dan dunia industri, maka literasi, numerasi dan profil pelajar Pancasila memiliki peran penting, agar mereka tidak mengalami hambatan dalam mengaktualisasi dirinya," cetus Mantovanny.

Lebih jauh, Mantovanny mengatakan, selain mendukung Kurikulum Merdeka dengan dengan paradigma baru dan berdiferensiasi, literasi menulis mendukung gagasan pembelajaran abad 21, di mana pelajar mesti memiliki keterampilan personal dalam hal berpikir kritis dan kreatif serta berketerampilan sosial, seperti mampu berkolaborasi dan berkomunikasi.

"Keempat keterampilan ini sudah pasti harus didukung oleh kemampun literasi yang mumpuni. Sekolah-sekolah di Manggarai, terutama SMK perlu berupaya keras, agar keterampilan-keterampilan abad 21 membudaya dalam diri Pelajar Manggarai, agar mampu memiliki keunggulan komparatif dengan pelajar dari wilayah lain," ungkapnya.

Tiga SMK dengan nilai terbesar dari 10 peserta

Dijelaskan Mantovanny bahwa dari 16 SMK yang ada di Kabupaten Manggarai, yang terlibat aktif dalam LKTI ini ada 10 sekolah, yakni: SMK Swakarsa Ruteng, SMK Negeri 1 Wae Ri'i, SMK Informatika St. Petrus Ruteng, SMK St. Aloisius, SMK Mutiara Bangsa Reok, SMK Karya, SMK Elanus Ruteng, SMK St. Matilda, SMK Indonesia Timur, dan SMK Widya Bhakti.

Dan setelah dilakukan proses penilaian dan penjurian, maka perolehan nilai sebagai berikut: SMK Swakarsa Ruteng (840), SMK Negeri 1 Wae Ri'i (838), SMK Informatika St. Petrus (836), SMK St. Aloisius (821), SMK Mutiara Bangsa Reok (815), SMK Karya (820), SMK Elanus Ruteng (837), SMK St. Matilda (823), SMK Indonesia Timu (832), SMK Widya Bhakti (792).

"Hasil dengan nilai yang ada ini, peringkat 1-3 diraih oleh SMK Swakarsa, SMK Wae Ri’i, SMK Elanus. Ketiga Sekolah Menengah Kejuruan ini akan lanjut pada level perlombaan ke tingkat Propinsi, tentu dengan perbaikan dan penyempurnaan lagi," ungkap Mantovanny.

Lebih lanjut, Mantovanny menerangkan bahwa dalam menilai KTI yang disusun pelajar SMK ini se-Kabupaten Manggarai ini, ada 11 item penilaian dengan presentasi ketercapaian setiap item sebagai berikut: Perwajahan (95%), Judul (95%), Intisari (91%), Sistematika (90%), Bahasa (85%), isi (82%), Metode (80%), Kebaruan (80%), Kedalaman (78%), Cara sitasi (76%), dan Kepustakaan/referensi (77%).

"Dengan demikian, yang harus menjadi perhatian lagi dari siswa dan pendamping dalam menulis KTI ini antara lain, soal Kebaruan, Kedalaman, Cara sitasi, dan Kepustakaan/referensi," cetusnya.

Untuk diketahui, Kegiatan LKTI ini ditutup dengan pemberian hadiah dan piala kepada sekolah yang meraih juara 1, 2 dan 3. (Jivansi). ***

RELATED NEWS