Kadis Kominfo Sikka Klarifikasi Edaran Biaya Karnaval Rp5.000: Bukan Pungli, Tapi untuk Edukasi dan Seleksi
redaksi - Kamis, 07 Agustus 2025 14:07
MAUMERE (Floresku.com) – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sikka, Very Awales, memberikan klarifikasi resmi terkait beredarnya kabar pungutan sebesar Rp5.000 per peserta dalam pendaftaran karnaval HUT Kemerdekaan RI.
Klarifikasi ini disampaikan menyusul munculnya berbagai reaksi di media sosial dan grup WhatsApp yang mempertanyakan kebijakan tersebut.
Dalam penjelasannya, Very menegaskan bahwa pungutan tersebut bukanlah pungutan liar (pungli), melainkan kebijakan yang telah dirancang untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan karnaval tahun ini.
Menurutnya, karnaval bukan sekadar parade seremonial, tetapi juga momentum edukatif yang perlu diisi dengan pesan-pesan bermakna.
“Kebijakan ini muncul dari refleksi panjang atas penyelenggaraan karnaval selama bertahun-tahun. Banyak peserta yang tampil seadanya, tanpa pesan, tanpa kreativitas. Padahal karnaval harus menjadi ruang ekspresi kebudayaan, nasionalisme, dan kreativitas,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa sering kali barisan peserta karnaval didominasi oleh peleton-peleton dari sekolah atau komunitas yang hanya menampilkan seragam, tanpa konten atau makna. Hal ini menyebabkan durasi karnaval membengkak, tetapi minim nilai edukatif bagi masyarakat yang menonton.
Dorong Kreativitas, Bukan Jumlah Peserta
Tahun ini, karnaval tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga akan dilombakan. Tujuannya adalah mendorong peserta lebih serius dalam merancang penampilan mereka. Panitia berharap peserta mampu menyuguhkan atraksi yang mengandung pesan kuat, baik dari sisi budaya, kebangsaan, maupun inovasi kreatif.
“Dengan sistem lomba, peserta tidak bisa asal ikut. Harus ada konsep yang jelas, kostum yang relevan, dan pesan yang mendidik. Itu yang ingin kita dorong,” jelas Very.
Rp5.000 Dianggap Wajar dan Selektif
Terkait nominal Rp5.000, Very menyatakan bahwa angka tersebut telah dikaji matang. Ia menilai besaran ini tidak memberatkan peserta dan bisa menjadi bentuk komitmen awal terhadap keseriusan mengikuti kegiatan.
“Kita tidak bicara soal besar-kecilnya nominal, tetapi soal komitmen dan keseriusan. Biaya ini jadi seleksi awal, agar yang tampil benar-benar siap dan punya konten,” ucapnya.
Panitia pun memberikan keringanan bagi peserta dari luar kota atau kecamatan, yang harus melakukan perjalanan ke pusat kota Maumere. Mereka hanya dikenakan biaya Rp3.000, atau potongan sebesar 40 persen dari tarif awal.
Imbauan Bermedsos Secara Bijak
Di akhir klarifikasinya, Very Awales mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu yang belum dikonfirmasi kebenarannya. Ia menegaskan pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan media sosial, terlebih saat menjelang kegiatan besar yang melibatkan banyak pihak.
“Mari jaga suasana tetap kondusif. Karnaval ini milik kita semua. Semangatnya adalah kebersamaan dan kreativitas. Jangan sampai dikotori oleh hoaks atau opini yang tidak berdasar,” tutupnya. (SP/Silvia). ***