Kemendikbudristek Apresiasi 42 Pengajar Lokal Program BIPA Berkebangsaan Asing

redaksi - Rabu, 17 Juli 2024 09:32
Kemendikbudristek Apresiasi 42 Pengajar Lokal Program BIPA Berkebangsaan AsingPejabat Kemendikbudristek dan 42 pengajar lokal Program BIPA berkebangsaan asing (sumber: Istimewa)

JAKARTA (Floresku.com) - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar acara Diseminasi Program BIPA: Forum Peningkatan Kepakaran Mitra Program BIPA untuk Pengajar Lokal. 

Kegiatan tersebut sebagai upaya memberi apresiasi para pengajar lokal yang telah berkontribusi pada penginternasionalan bahasa Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepakaran mengajar para pengajar lokal BIPA yang saat ini sedang menjalankan tugas dan fungsi diplomasi bahasa Indonesia di luar negeri, memutakhirkan ilmu dan informasi mengenai isu-isu terkini mengenai ke-BIPA-an, dan mendapatkan pengalaman langsung mempelajari budaya Indonesia di negara Indonesia,” ujar Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayan, Iwa Lukmana melalui keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Selasa (16/7).

Kegiatan ini melibatkan 42 pengajar BIPA lokal yang merupakan warga negara asing dan diaspora Indonesia. Para pengajar yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Mesir, Rusia, Thailand, dan Tiongkok berpartisipasi sebagai peserta.

Pada kesempatan ini para peserta juga dikenalkan beberapa produk kebahasaan dan kebudayaan, yaitu BIPA Daring, Penerjemahan Daring (Penjaring), Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Buku Digital (BUDI), Laboratorium Kebinekaan, dan Indonesiana TV.

Para peserta mendapatkan materi mengenai berbagai hal tentang ke-BIPA-an, antara lain Isu Mutakhir dan Problematika Pengajaran Tata Bahasa dalam Pembelajaran BIPA yang disampaikan oleh Soeharsono, Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar BIPA oleh Niknik M. Kuntarto, Isu Mutakhir dan Problematika Pengajaran Budaya dalam Pembelajaran BIPA oleh Gatut Susanto, Isu Mutakhir dan Problematika Pengajaran Sastra dalam Pembelajaran BIPA oleh Okky Madasari, Evaluasi Pembelajaran BIPA oleh Emi Emilia. Selain mendapat materi ke-BIPA-an, peserta juga diperkenalkan dengan batik sekaligus dilibatkan dalam praktik membatik dipandu oleh Sri Ratna Handayani Budhie.

Salah satu peserta kegiatan, Wang Qun asal Tiongkok merasa senang bisa diundang ke forum BIPA ini. “Saya bisa bertemu dengan teman-teman pengajar BIPA dari seluruh dunia dan bisa belajar tentang BIPA langsung di Indonesia. Saya yakin bahasa Indonesia akan bisa semakin maju dan berkembang,” ungkapnya.

Peserta kegiatan juga mengikuti tes UKBI. Hasilnya, dari 42 peserta yang mengikuti, tujuh orang berpredikat sangat unggul, tujuh orang berpredikat unggul, delapan orang berpredikat madya, 10 orang berpredikat semenjana, empat orang berpredikat marjinal, empat orang berpredikat terbatas, dan dua orang tidak berpredikat.

Selain materi di kelas, para peserta juga diajak untuk melakukan wisata budaya di Jakarta. Para peserta berkesempatan mengunjungi Monumen Nasional, Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan Kota Tua. Selain berwisata, peserta juga mengikuti kegiatan apresiasi film Indonesia dan kunjungan ke pusat batik di Thamrin City. (SP/Leoni). ***

RELATED NEWS