Longsor Tutup Jalur Lintas Desa di Pulau Ende, Aktivitas Warga Lumpuh Total
redaksi - Jumat, 08 Agustus 2025 09:21
ENDE (Floresku.com) – Bencana longsor menutup total jalur penghubung lintas desa di Pulau Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (8/8) pagi.
Kejadian ini terjadi di jalur utama yang menghubungkan Desa Rorurangga Ekoreko Dusun 1 dengan Desa Pu’utara serta lima desa lainnya di sekitarnya.
Menurut keterangan warga setempat, Rizal, material longsor berupa tanah, batu, dan pepohonan menutup seluruh badan jalan, sehingga membuat arus lalu lintas lumpuh total.
“Sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melewati jalur ini,” ungkap Rizal.
Longsor diperkirakan terjadi akibat kondisi tanah yang labil, meski cuaca dalam beberapa hari terakhir terpantau panas. Warga juga menyebutkan bahwa tidak adanya tembok penahan tanah di sisi jalan menjadi salah satu faktor pemicu longsor.
- Menteri P2MI Dorong Sekolah di Labuan Bajo Buka Program Kelas Migran
- Pesan Inspiratif:Mengikuti Yesus Adalah Syarat Utama Menjadi Murid
- UNIPA Maumere Gaungkan “Penamaan Pohon” sebagai Gerakan Cinta Bumi: Merawat Kota, Menyelamatkan Masa Depan
“Memang tidak ada korban jiwa, tetapi dampaknya cukup besar. Aktivitas ekonomi, pendidikan, dan distribusi barang antar desa jadi terhenti total,” tambah Rizal.
Hingga berita ini diturunkan, jalur utama tersebut belum bisa dilalui kendaraan, dan warga dari beberapa desa terdampak masih kesulitan mengakses kebutuhan pokok serta layanan pendidikan dan kesehatan. Sejumlah warga terpaksa mencari jalan alternatif yang lebih jauh dan sulit ditempuh.
Pemerintah Desa Rorurangga telah mengeluarkan imbauan kepada warga untuk berhati-hati dan menghindari penggunaan jalur yang terkena longsor. Aparat desa juga tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk segera melakukan pembersihan material longsor dan membuka kembali akses jalan utama.
Warga berharap bantuan alat berat segera diturunkan untuk mengevakuasi material longsor dan memulihkan konektivitas antar desa. Bencana ini kembali menjadi pengingat pentingnya pembangunan infrastruktur penunjang seperti tembok penahan dan sistem drainase yang baik di wilayah rawan longsor seperti Pulau Ende. (Bob). ***