Menyadari Rendahnya Minat Baca Anak-anak, Pemkab Mabar Gemakan Budaya Baca Sejak Dini

redaksi - Jumat, 11 Maret 2022 20:13
Menyadari Rendahnya Minat Baca Anak-anak, Pemkab Mabar Gemakan Budaya Baca Sejak DiniAcara Tatap Muka dan Bedah Buku Cerita Anak (sumber: www.infopublik.id)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Menurut data UNESCO 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 (satu) orang yang rajin membaca.

Kemudian, berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Meski belum ada survei khusus tentang minat baca di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar),  Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Mabar menyadari bahwa saat ini minat baca anak-anak Mabar dikategorikan sangat rendah.  Oleh karena  itu, Pemda Mabar mencari solusinya dengan menggemakan budaya baca sejak dini.

Yulianus Weng, Wakil Bupati Mabar saat membuka kegiatan ‘Safari Literasi Duta Baca Nasional di Labuan Bajo’, Kamis 10 Maret 2022 menyampaikan, menggemakan budaya baca sejalan dengan visi-misi Pemkab Mabar lima tahun ke depan terkait meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Manggarai Barat.

"Menggemakan budaya baca sejalan dengan visi dan misi Pemkab Mabar lima tahun kedepan, terutama misi ke-2 yaitu meningkatkan kualitas SDM yang ada di daerah ini," kata Yulianus Weng.

Kegiatan Safari Literasi Duta Baca Nasional di Labuan Bajo’,  diselenggarakan dengan beberapa tujuan antara lain: menggerakkan dan menumbuh-kembangkan minat baca untuk semua lapisan masyarakat; meningkatkan dan mengembangkan pola pikir serta cakrawala pengetahuan bagi setiap lapisan masyarakat.

Yulianus Weng mengatakan untuk mengatasi masalah minat baca anak  yang sangat rendah Pemda perlu mengembangkan budaya baca

"Bukan hanya budaya bersih  karena sebagai destinasi wisata super prioritas, budaya disiplin, kerja cepat, kerja tepat, kerja tuntas, kemudian yang tak kalah penting bagi kita di daerah ini adalah budaya baca. Meningkat minat baca harus di mulai sejak dini," imbuh Wabup Mabar itu.

Ia menjelaskan, di Mabar dalam upaya untuk mendukung peningkatan minat baca tersebut sudah dilaunching pojok baca yang merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional

"Beberapa waktu yang lalu sudah dilaunching pojok baca dan sudah bisa digunakan, namun minat untuk mengunjungi pojok baca ini masih kurang, sehingga saya berharap dari dinas Kearsipan dan Perpustakaan untuk lebih masif lagi mensosialisasikan pojok baca tersebut," harapnya.

Semenara itu ‘Bunda Baca NTT’ Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan kenapa literasi itu menjadi penting karena setiap kali berbicara pariwisata di Labuan Bajo kepariwisataan daerah ini harus terliterasi dengan baik agar orang bisa mengenal dan memahami tentang Labuan Bajo.

"Laut pantai kita banyak, negara lain juga punya, Bali juga punya, NTT adalah rajanya kopi, daun kelor kita kualitas nomor dua di dunia setelah Spanyol, jadi ujung tombak kita dalam menginformasikan daerah ini adalah perpustakaan, pelaku literasi yang menceritakan tentang keindahan alam ini," ujar Julie.

Menurutnya pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, dibutuh pelaku literasi yang tersebar di seluruh wilayah NTT, untuk menarasikan potensi daerah masing-masing.

"Kita perlu menceritakan tentang keunggulan daerah kita. Literasi menurut saya sangat penting menjadi ujung tombak yang menginformasikan keunggulan daerah destinasi super prioritas ini. Yang sudah ditetapkan oleh presiden Joko Widodo," lanjut Bunda Baca NTT ini.

Menurutnya, di NTT masyarakatnya punya semangat membaca yang tinggi walaupun fasilitas terbatas. untuk itu dirinya mengusulkan ke Pemerintah Pusat agar kulitas signal jaringan bisa dimaksimalkan karena Literasi itu sangat penting untuk mengetahui dunia.

Sementara itu Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris atau yang akrab disapa Gol A Gong menegaskan sesungguhnya Indonesia adalah bangsa yang tinggi peradabannya dalam hal literasi yang bisa dibuktikan dengan lontar dan sekarang sudah merangkak naik sebagai bangsa dengan minat baca yang sangat tinggi.

"Kita harus menjadi pribadi-pribadi yang kuat, berkarakter dan selalu bangga di depan orang asing yang datang ke sini," ucapnya. (Tedy N.). ***

RELATED NEWS