Menyambut 80 Tahun RI, OFM Gelar Seminar Nasional: Bangun Kebijakan Publik yang Adil dan Ekologis Berbasis Iman

redaksi - Kamis, 07 Agustus 2025 18:12
Menyambut 80 Tahun RI, OFM Gelar Seminar Nasional: Bangun Kebijakan Publik yang Adil dan Ekologis Berbasis ImanSeorng pastor OFM menanam pohon sebagai wujjud komitmen membangun keadilan ekologis sekaligus menjalankan amanat Ensiklik Laudato si (sumber: Istimewa)

JAKARTA (Floresku.com)  — Dalam semangat 80 tahun kemerdekaan Indonesia, Ordo Fratrum Minorum (OFM) Provinsi St. Michael Malaikat Agung Indonesia mengundang publik untuk merenungkan ulang arah pembangunan bangsa melalui Seminar Nasional bertema “Iman, Kebijakan Publik, dan Keadilan Ekologis: Refleksi Kebangsaan 80 Tahun Kemerdekaan.”

Acara ini akan digelar pada Sabtu, 9 Agustus 2025, pukul 08.30–14.00 di Ballroom Vinsensius Putra, Jakarta Pusat. Menariknya, seminar ini juga menjadi bagian dari peringatan 800 tahun Kidung Segenap Ciptaan dan 10 tahun Ensiklik Laudato Si’—dua tonggak penting dalam spiritualitas ekologis Gereja Katolik.

Seminar ini menghadirkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni serta pakar Fransiskan Prof. Dr. Martin Harun, OFM sebagai pembicara utama. Turut menjadi narasumber adalah Dr. Andreas Atawolo, OFM, pegiat lingkungan Sandrayati Moniaga, SH, dan aktivis ekofeminisme Dr. Siti Maimunah.

Keadilan Sosial sebagai Amanat Spiritual

Dalam rilis pers resmi yang diterima redaksi, OFM menegaskan bahwa momentum delapan dekade kemerdekaan Indonesia adalah kesempatan untuk menggali kembali akar perjuangan bangsa: bukan hanya politik atau ekonomi, tetapi juga nilai-nilai spiritual yang menopang keadilan sosial.

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana tercantum dalam sila kelima Pancasila bukan sekadar target politik, tetapi sebuah tanggung jawab spiritual yang mesti diperjuangkan terus-menerus,” tulis OFM.

Mereka menekankan bahwa iman agama-agama, termasuk kekayaan spiritualitas Fransiskan, mestinya memberi nyawa bagi perumusan kebijakan publik yang adil dan berpihak pada mereka yang lemah—serta pada bumi yang kini semakin terancam.

Krisis Ekologis adalah Krisis Moral

Tema keadilan ekologis menjadi salah satu sorotan utama. Dalam era krisis iklim dan kerusakan lingkungan, OFM melihat bahwa degradasi alam tidak dapat dilepaskan dari sistem ekonomi dan kebijakan yang gagal melihat bumi sebagai rumah bersama.

“Gereja tidak bisa diam saat bumi dijarah. Dalam terang Laudato Si’, kita diajak tidak hanya mencintai alam, tapi juga menata ulang sistem sosial-politik yang menyebabkannya rusak,” ungkap panitia.

Dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang aktif dalam isu masyarakat adat, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia, seminar ini diharapkan membuka dialog lintas sektor mengenai jalan keluar bersama bagi bangsa yang lebih adil dan berkelanjutan.

Gereja, Negara, dan Jalan Bersama

OFM juga menegaskan bahwa Gereja Katolik bukan sekadar pengamat, melainkan bagian aktif dari perjalanan panjang bangsa. Selama 80 tahun Republik Indonesia berdiri, Gereja telah menjadi sahabat bagi rakyat kecil, pembela martabat manusia, dan penjaga suara profetik di tengah ketimpangan.

“Gereja mempersembahkan bukan kekuasaan, tetapi iman yang hidup dan reflektif, yang menjadi dasar spiritual untuk memperjuangkan kebaikan bersama,” kata OFM dalam pernyataannya.
Bukan Sekadar Peringatan, Tapi Arah Baru

Seminar ini tidak berhenti pada perayaan atau nostalgia. Sebaliknya, OFM ingin menjadikannya sebagai forum strategis untuk merumuskan arah baru kebijakan bangsa—yang berpijak pada iman, berpihak pada keadilan sosial, dan bertanggung jawab terhadap bumi.

“Delapan puluh tahun merdeka, Indonesia tidak hanya butuh pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan nurani,” pungkas OFM.

Dengan demikian, iman bukan ditempatkan di pinggir wacana publik, tetapi menjadi fondasi dalam membangun Indonesia yang manusiawi, adil, dan lestari untuk generasi mendatang. (Leony). ***

RELATED NEWS