Miris, Sudah Bertahun-Tahun Ruangan Kelas Drurat SMA N 1 Wulanggitang Flotim Tetap dalam Kondisi Darurat

redaksi - Rabu, 19 Januari 2022 11:12
Miris, Sudah Bertahun-Tahun Ruangan Kelas Drurat  SMA N 1 Wulanggitang Flotim Tetap dalam Kondisi DaruratPotret sebuah ruangan kelas darurat di SMA Negeri 1 Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. (sumber: Paul K)

HOKENG (Floresku.com) - Udara segar hinggap di tubuh petani yang kompak bercokol di area sawah sambil menanam padi. Saya bermaksud memyambangi mereka siang itu. 

Namun hati ini segera terusik dan merasa miris ketika melihat sebuah bangunan kecil berdinding bambu dengan kondisi sudah lapuk terlahap rayap.

Bangunan itu terpacak dalam kondisi memprihatinakn di antara tembok permanen pada SMA Negeri 1 Wulanggitang, sebuah lembaga pendidikan formal di Desa Hewa, Kecamatang Wulanggitang,  Kabupaten Flores Timur. 

Sekolah itu persis dikelilingi hamparan sawah serta gugusan Bukit Bolan dan Bukit Manuk.

Di balik kondisinya yang lusuh, puluhan siswa tampak bersemangat mengunyah mata pelajaran. Sesekali mereka menilik para petani yang menggarap sawah dari ruang kelas tanpa pintu dan jendela. Bila angin kencang disusul hujan deras, mereka otomatis kewalahan.

"Kami merasa nyaman walau ruangan kami darurat," jawab mereka kompak saat media ini bertandang ke sana.

 Rivan Widin, salah seorang siswa mengatakan, ruangan darurat tersebut dihuni oleh siswa kelas XI MIA/IPA.

Kepala Sekolah SMA N 1 Wulanggitang, Antonius Lesu Kedang mengatakan, ruangan darurat itu berada sejak tahun 2017 dan digunakan sebagai kelas belajar mengajar siswa dan guru.

"Sekolah ini sebelumnya berstaus swasta dan dinegerikan pada tahun 2015. Untuk saat ini kita masih berusaha merenovasi," ujarnya, Rabu, 19 Desember 2022 di ruangan kerjanya.

Demi kenyamanan siswa mengenyam pelajaran di sekolah, pihak sekolah terus berusaha mengusulkan bantuan Ruang Kelas Baru (RBK) ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Namun, usulan itu belum membuahkan hasil positif.

"Ruang kelas darurat yang dikerjakan pihak komite memang  ada di banyak sekolah se-NTT. Sekolah sudah mengusulkan ke Dinas Pendidikan. Walau belum ada jawaban positif,  kami teap yakin serta optimis suatu saat Dinas Pendidikan akan mengalokasikan dana untuk sekolah," pungkas Anton.

Senada dengan yang diungkapkan Kepsek Antonius Kedang, Kaur Kesiswaan, Yohanes Dasilva mengatakan, ruangan darurat itu dibuat untuk menambah jumlah kelas yang kurang sehingga mampu mengantisipasi jumlah siswa yang semakin meningkat.

"Jumlah siswa lebih banyak sedangkan bangunan masih kurang sehingga perlu ada tambahan ruangan kelas," jelasnya. (Paul K.)

RELATED NEWS