Nuca Molas: 'Si Cantik Jelita' dari Selatan Flores
redaksi - Jumat, 27 Juni 2025 14:51
BORONG (Floresku.com) - Di selatan Pulau Flores, tersembunyi sebuah surga kecil yang memikat hati siapa pun yang memandangnya. Namanya Nuca Molas—dalam bahasa Manggarai berarti “Pulau yang Cantik”.
Dan memang begitulah adanya: pulau ini bukan sekadar nama, melainkan representasi nyata dari keindahan alam yang nyaris tak tersentuh.
Terhampar di lautan lepas dengan luas mencapai 18.029 hektare, Nuca Molas, sering disebut pula sebagai ‘Nuca Mules’ menyuguhkan pesona yang mampu menghentikan langkah, membuat siapa pun ingin berdiam lebih lama, sekadar menyerap kedamaian yang ia tawarkan.

Secara Administratif Nuca Molas masuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai. Di pulau ini terdapat Desa Nuca Molas yang terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Konggang, Dusun Labuan Ntaur dan Dusun Peji.
Konggang, Peji dan Labuan Ntaur adalah nama dari anak kampung di Nuca Molas. Ketiga anak kampung tersebut memiliki tiga suku dengan bahasa yang berbeda; suku Bima menggunakan bahasa Bima, suku Manggarai menggunakan bahasa Manggarai dan suku Ende menggunakan bahasa Ende.
Berbeda dengan mayoritas penduduk Pulau Flores yang beragama Katolik, mayoritas penduduk Nuca Molas memeluk agama Islam.
Menurut sejarah setempat, Islam dibawa oleh nenek moyang mereka yang berasal dari suku Ende, Bima, dan Bugis.
Perjalanan menuju Nuca Molas
Perjalanan menuju Nuca Molas sudah merupakan pengalaman tersendiri.
Anda dapat mencapai ‘surga kecil’ itu dari berbagai arah.
Saat Anda menyusuri sisi selatan Pulau Flores—entah dalam perjalanan ke Desa Adat Wae Rebo, atau saat overland dari Labuan Bajo ke Ende, atau sebaliknya—bayangan si cantik Nuca Molas akan tampak memesona dari kejauhan.
Nuca Molas pun dapat dijangkau dari Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, atau juga dari Kota Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.
Dari Kota Ruteng, perjalanan Anda dapat dilanjutkan menuju Desa Dintor selama satu hingga dua jam.
Namun apabila Anda bertolak dari Kota Borong, maka Anda dapat mencapai Desa Dintor dengan waktu tempuh lebih lama, sehitar 4 hingga 5 jam.
Meski demikian, perjalanan darat menuju Desa Dintor dijamin tak membosankan karena Anda menyusuri jalan-jalan berkelok yang membelah perbukitan hijau dan lembah-lembah, pemandangan sawah bertingkat, pepohonan tropis, serta beberapa kampung adat.
Setelah mencapai Desa Dintor, Anda bisa menyeberang ke Nuca Molas menggunakan perahu kecil selama sekitar 30 menit.
Dari atas perahu, Anda dapat menikmati Nuca Molas yang tampak bak lukisan alam: perbukitan bergelombang, pantai putih bersih, dan laut biru jernih menyambut dengan tenang.
Makanya, dijamin, rasa lelah perjalanan Anda langsung terbayar lunas ketika kaki pertama kali menginjak hamparan pasir putih yang bersih dibaluti hembusan angin laut nan sejuk dari hamparan laut biru yang memanjakan mata.
Tak Hanya Cantik, Tapi Juga Kaya
Nuca Molas itu pulau dengan lanskap yang istimewa. Secara keseluruhan pulau ini terdiri dari bukit dan lembah dengan puncak satu puncak bukit tinggi menjulang yang disebut Poco Kepi. Puncak bukit itu tampak seperti bukit purba yang digambarkan dalam film Jurasic Park.
Nuca Molas bukan hanya cantik secara visual, tapi juga kaya secara ekologi. Pulau ini menjadi rumah bagi banyak spesies flora dan fauna khas Indonesia.
Di padang savananya yang luas dan terbuka, kawanan rusa, sapi, dan kambing bebas merumput.
Di antara rusa-rusa itu, ada satu jenis yang sangat istimewa dan menjadi legenda lokal: Rusa Putih atau Tagih Bakok.
Hewan langka ini dipercaya membawa pesan-pesan mistis dan diyakini hanya muncul pada waktu-waktu tertentu, menjadikan Nuca Molas tak sekadar destinasi wisata, tetapi juga tempat yang sarat makna kultural.
Laut di sekeliling Nuca Molas juga tak kalah menawan. Ombaknya yang sedang dan airnya yang tenang membuatnya sangat cocok untuk aktivitas seperti surfing, snorkeling, dan diving.
Bagi pencinta dunia bawah laut, gugusan koral dan anemon, ikan warna-warni, serta kehadiran penyu dan lumba-lumba adalah anugerah yang luar biasa.
Saat air laut surut, Anda bisa menjumpai hewan-hewan laut kecil seperti bulu babi, siput laut, dan bintang laut yang bersembunyi di antara bebatuan.
Rekomendasi untuk Anda
Tidak ada resort mewah atau restoran cepat saji di pulau ini. Yang ada hanyalah alam, angin laut, dan sunyi yang menyapa dengan kelembutan.
Karena itu, bagi para pencari ketenangan, Nuca Molas menawarkan kesempatan untuk benar-benar terputus dari hiruk pikuk dunia.
Namun untuk Anda yang ingin menginap atau sekedar mencari toilet tidak perlu khawatir karena di pulau ini sudah disediakan fasilitas homestay dan toilet umum yang bersih.
Bagi Anda yang ingin mencicipi petualangan yang lebih natural Ada bisa mengambil pilihan laih dengan membangun kemah secara mandiri.
Untuk itu Anda disarankan membawa tenda, sedikit logistik, dan biarkan waktu berlalu pelan di tepi pantai, di bawah langit bertabur bintang.
Tidur dengan nyanyian ombak dan bangun bersama cahaya jingga dari matahari timur yang muncul di balik savana—pengalaman semacam ini tak mudah ditemukan di tempat lain.
Jadi, lebih dari sekadar destinasi, Nuca Molas adalah pelarian sempurna—tempat di mana alam dan jiwa manusia bertemu dalam harmoni.
Pulau ini menyimpan keheningan yang menyejukkan, keindahan yang murni, dan kisah yang belum banyak diketahui dunia. Maka tak heran, jika Nuca Molas dijuluki sebagai permata tersembunyi dari Flores.
Datanglah ke sini bukan hanya untuk berfoto, tetapi untuk mendengar cerita angin, melihat gerak rusa putih yang legendaris, dan merasakan bagaimana bumi menjaga harmoni bagi mereka yang mau singgah dengan hati. (Dini). ***