Panggil Haji Isam hingga Chairul Tanjung untuk Bahas Danantara, Presiden: Ini Kuncinya

redaksi - Minggu, 09 Maret 2025 19:26
Panggil Haji Isam hingga Chairul Tanjung untuk Bahas Danantara, Presiden: Ini KuncinyaPresiden Prabowo ngobrol dengan para pebisnis besar. (sumber: Istimewa)

JAKARTA (Floresku.com) - Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dengan mengundang legenda investasi asal Amerika Serikat, Ray Dalio, serta sejumlah pengusaha besar Indonesia.

Pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan pada Jumat 7 Maret 2025 ini bertujuan untuk mendapatkan masukan strategis dalam mengelola aset-aset negara agar lebih kompetitif di tingkat global.

Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa masukan kritis dari para pakar dan pelaku usaha sangat diperlukan guna memastikan Danantara dikelola dengan cermat dan teliti.

“Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis dan juga keberanian untuk belajar dari satu sama lain. Saya rasa inilah kuncinya,” ujar Prabowo pada Jumat, 7 Maret 2025 lalu.

Sejumlah nama besar di dunia bisnis hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Tomy Winata, Chairul Tanjung, Hashim Djojohadikusumo, James Riady, Prajogo Pangestu, Garibaldi Thohir, Sugianto Kusuma (Aguan), Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, dan Anthony Salim.

Selain itu, beberapa pejabat tinggi seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir turut serta dalam diskusi tersebut.

Danantara diharapkan dapat menjadi instrumen utama dalam konsolidasi kekuatan ekonomi nasional.

“Intinya, BUMN dan usaha-usaha negara serta Danantara ini kita konsolidasikan untuk melaksanakan suatu perbaikan dan peningkatan kinerja agar aset-aset kita lebih produktif,” kata Prabowo.

Salah satu tujuan utama Danantara adalah memastikan bahwa investasi yang dilakukan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Oleh karena itu, pendekatan yang hati-hati, efisien, dan berbasis pengalaman global menjadi kunci dalam pengelolaan investasi ini.

Dalam kesempatan yang sama, Ray Dalio yang dikenal sebagai investor global dengan pengalaman luas dalam pengelolaan dana, turut memberikan pandangannya mengenai bagaimana suatu badan investasi dapat bekerja secara optimal untuk kepentingan nasional.

Prabowo juga menegaskan bahwa pengelolaan aset negara harus dilakukan dengan efisiensi yang memungkinkan Indonesia bersaing dengan entitas global lainnya.

“Kita akan bergerak dengan cepat, tetapi kita juga akan bergerak dengan sangat teliti dan hati-hati,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Kamis 6 Maret 2025, Prabowo juga mengundang delapan pengusaha besar ke Istana Kepresidenan, termasuk Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, dan Tomy Winata.

Langkah ini menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat melalui kolaborasi dengan sektor swasta.

Dengan strategi ini, diharapkan Danantara dapat berperan sebagai pengelola investasi yang mampu menjaga serta mengembangkan aset nasional dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan keberlanjutan. (*)

RELATED NEWS