Pejuang Kemanusiaan, Sr Eustakia SSpS Telah Dipanggil Tuhan, RIP

redaksi - Senin, 08 November 2021 08:40
Pejuang Kemanusiaan, Sr Eustakia SSpS Telah Dipanggil Tuhan, RIPSr Eustakia SSpS (sumber: www.hatsapp.com)

MAUMERE (Floresku.com) - “Sr Eustakia SSpS, pejuang kemanusiaan untuk kaum perempuan NTT telah dipanggil kembali oleh Sang Pencipta. Beristirahatlah dalam Damai Tuhan. RIP.” Demikian pesan yang dibagikan Justin Wejak melalui Grup WhatsApp Ledalero 1984 pada pukul 06.25 WIB.

Pesan ini segera direspon Pater Yere Purin SVD, yang lama berkarya di Paroki Kewapante. Pater Yere menulis,"RIP mama Sr Esto SSpS. Kita lama sekali bekerja sama di Kewa untuk mmajukan pendidikan n mngabdi total utk karya kemanusiaan. Selamat jalan pahlawan pendidikan n kemanusiaan."

Membaca kabar duka tersebut Pater Fredy Dhai SVD yang berkarya di Sibolga tak kuasa menahan rasa dukanya. Dia menulis begini, "RiP Sr Esto. Terima kasih atas  teladan perjuangan untuk kemanusiaan, terutama korban ketidakadilan terhadap yang tertindas. Saya teringat ini: Suatu hari di tahun 2005 saya ditelpon oleh Sr Esto. Waktu itu saya sedang dalam perjalanan di Pulau Lombok. Dari seberang beliau menjawab: "lni Fredy ka?" Jawab saya:"Betul Suster". "E...anak, betul ka", tanyanya lagi. "Betul Suster, ada apa?" Katanya lagi:"Syukur... engkau masih hidup. Kami dengar engkau diculik dan sedang disekap. Terima kasih Tuhan Yesus". Ketika menulis hal ini saya sungguh sedih. Betapa saya dikasihi oleh seorang Suster yang sungguh keibuan. Dukungan dan perhatiaan beliau begitu luar biasa. Selamat jalan Sr Esto. Surga itu tempatmu sekarang. Terima kasih teladan hidup perjuanganmu bagi kami. Horas."

Sr Eustakia Monika Nata, SSpS berasal dari Nggela, Lio Kabupaten Ende. Selama hidupnya suster yang sering disapa Sr Esto ini pernah menduduki posisi penting dalam serikatnya. Pada 2000-an ia tinggal Biara Susteran SSpS St. Gabriel Kewapante Sikka. Selama di Kewapante dia pernah menjadi Ketua Yayasan SMPK Reinha Rosari Kewapante.

Sr Eustakia SSpS ketiga dari kanan saat berdialog dengan Ketua DPRD Sikka, pada 3 November 2021 (Foto: Mardat)

Pada hari tuanya ia sangat aktif dalam urusan kemanusiaan. Ia misalnya aktif dalam Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F) yang sekarang diubah namanya menjadi TRUK Maumere. 

Pekan lalu, pada 03 November 2021 ia masih ikut berunjuk rasa di Gedung DRPD Sikka dalam rangka mempertanyakan proses penyelesaian kasus 17 anak yang di razia Polda NTT pada tanggal 15 Juni 2021 lalu di empat Tempat Hiburan Malam (THM) di Kota Maumere.

Waktu itu Sr. Eustakia SSpS bersama para aktivis lainnya:  Pater Hubert Thomas Hasulie SVD, Pater Vande, SVD, Sr. Ika,  Jhon Bala dan Silvan Anggi  sempat bertemu dan berdialog dengan Ketua DPRD Donatus David di ruang kerjanya di Gedung DPRD Sikka, di Jalan El Tari, Kota Uneng, Maumere. (MAR)***

Editor: redaksi

RELATED NEWS