Pesan Inspiratif: Orang yang Tergila-gila Akan Harta Dunia Tidak Kaya di Hadapan Allah

redaksi - Minggu, 20 Oktober 2024 21:57
Pesan Inspiratif: Orang yang Tergila-gila Akan Harta Dunia Tidak Kaya di Hadapan AllahPater Gregor Nule (sumber: Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule SVD

Ada macam-macam manusia dengan macam-macam keinginan dan ambisi. Ada orang yang merasa puas dengan segala yang dimiliki dan merasa cukup.

Tetapi, ada orang yang berambisi mengumpulkan sebanyak mungkin harta dan tidak pernah merasa cukup. Orang seperti ini mau terus mengumpulkan harta dunia. Bisa juga dengan cara kotor dan korupsi.

Dalam Injil Luk 12:13-21 Yesus memberi peringatan tentang bahaya ketamakan. Orang tamak berambisi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan ia tidak pernah merasa cukup.

Orang tamak bekerja dan terus bekerja, ia bisa saja lupa waktu makan dan istirahat, asalkan mendapatkan banyak penghasilan dan harta. Akibatnya kesehatannya bisa saja terancam.

Orang yang tamak dan gila harta hanya ingat diri dan hartanya, maka ia menjadi kikir. Ia tidak pernah membuka tangannya untuk membantu, termasuk orang miskin dan yang sangat membutuhkan.

Orang tamak sungguh mengandalkan hartanya. Ia tidak percaya kepada manusia, dan bahkan tidak percaya kepada Allah. Ia merasa aman, pasti dan tenang di hadapan banyak hartanya.

Itulah sebabnya Yesus berkata, "Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah", (Luk 12:21).

Sebagai pengikut Kristus, kita perlu ingat bahwa harta dunia memang penting dan berguna sejauh memenuhi kebutuhan hidup harian, yakni sandang, pangan, papan, serta jaminan pendidikan dan kesehatan.

Harta yang kita peroleh dari hasil usaha dan kerja keras bisa juga berguna untuk menolong orang lain. Sebab harta yang kita dapatkan adalah  pemberian Allah dan mesti kita gunakan untuk membantu orang miskin dan berkekurangan.

Harta dunia hanya berguna sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan harian. Maka harta dunia bukanlah segala-galanya dalam hidup manusia.

Karena itu, kita mesti ingat nasehat Yesus," Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu", (Luk 12:15).

Kita mesti ingat bahwa hanya Tuhanlah kekayaan kita yang bernilai kekal. Kita mesti percaya dan mengandalkan Tuhan selalu. Semoga!

Kewapante, 21 Oktober 2024

RELATED NEWS