Seekor 'Varanus Komodoensis' Ditemukan Mati Terapung di Perairan Pulau Komodo
redaksi - Selasa, 27 Mei 2025 19:16
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Balai Taman Nasional Komodo (TNK) telah mengidentifikasi kematian seekor Komodo (Varanus komodoensis). Komodo yang telah mati tersebut ditemukan oleh warga di perairan Kampung Komodo, Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami melakukan koordinasi dengan Komodo Survival Program untuk kegiatan penanganan lanjutan," ungkap Kepala Balai TNK Hendrikus Rani Siga kepada media di Labuan Bajo, Selasa (27/5).
Ia menjelaskan bahwa kematian satwa komodo tersebut dilaporkan oleh warga kepada petugas Wilayah SPTN II Pulau Komodo Balai TNK pada hari Sabtu, 24 Mei 2025.
Satwa komodo itu, lanjutnya, ditemukan oleh warga dalam keadaan mati dan terapung di perairan laut. Warga dan petugas kemudian mengevakuasi bangkai komodo tersebut.
- Pesan Inspiratif: Hidup Dalam Kasih
- Maria Avelina Tantang Gerson Soeleman Lakukan Tes DNA demi Pengakuan Anak dan Hak Nafkahnya
- 'Beredar, SURAT PALSU yang Diklaim sebagai Balasan Paus Leo XIV atas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso'
"Petugas di Pos Kampung Komodo menerima laporan dari warga mengenai adanya komodo remaja yang memiliki panjang sekitar 1 meter dalam keadaan sudah mati terapung di laut di depan Kampung Komodo," ujarnya.
Setelah menemukan bangkai komodo tersebut, Balai TNK telah melakukan pengukuran fisik terhadap individu komodo itu, namun pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kematian satwa tersebut.
Sebelumnya, Balai TNK melaporkan bahwa populasi komodo yang berada di kawasan konservasi Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) relatif stabil.
"Populasi biawak komodo secara alami mengalami fluktuasi sesuai dengan ketersediaan populasi satwa mangsa di alam, dan secara umum populasi biawak komodo meningkat dalam tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2024, tren populasi biawak komodo masih dalam rentang stabil," kata Kepala Balai TNK Hendrikus Rani Siga.
Populasi biawak komodo berdasarkan laporan dari Balai TNK tercatat sebanyak 2.897 ekor pada tahun 2018, meningkat menjadi 3.022 ekor pada tahun 2019, lalu mencapai 3.163 ekor pada tahun 2020, dan 3.303 ekor pada tahun 2021. Pada tahun 2022, populasi menurun menjadi 3.156 ekor, namun kembali meningkat menjadi 3.396 ekor pada tahun 2023, dan diperkirakan akan mencapai 3.270 ekor pada tahun 2024.
- https://floresku.com/read/film-the-glorious-komodo-island-memukau-ratusan-penonon-di-teter-keong-mas-tmii-jakarta-timur
Hendrikus menjelaskan bahwa meskipun pada tahun 2024 populasi mengalami penurunan, hal tersebut masih tergolong dalam kategori yang relatif stabil.
"Pertumbuhan populasi komodo akan disesuaikan dengan daya dukung habitat atau daya dukung alam," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa fluktuasi populasi satwa komodo di kawasan konservasi adalah hal yang wajar terjadi di alam liar.
"Secara alami, komodo akan beradaptasi dengan daya dukung. Jika daya dukung cukup, maka populasi akan meningkat, tetapi jika tidak mendukung, maka populasi akan menurun," jelasnya.
Salah satu faktor yang mendukung peningkatan populasi satwa komodo adalah ketersediaan pakan yang memadai, tingginya tingkat keberhasilan anak atau bayi komodo, serta ketersediaan mangsa komodo.
Populasi biawak komodo menurut laporan dari Balai TNK tercatat sebanyak 2.897 ekor pada tahun 2018, meningkat menjadi 3.022 ekor pada tahun 2019, lalu mencapai 3.163 ekor pada tahun 2020, dan 3.303 ekor pada tahun 2021. Pada tahun 2022, populasi menurun menjadi 3.156 ekor, namun kembali meningkat menjadi 3.396 ekor pada tahun 2023, dan diperkirakan akan mencapai 3.270 ekor pada tahun 2024.
Hendrikus menjelaskan bahwa meskipun pada tahun 2024 populasi mengalami penurunan, hal tersebut masih tergolong dalam kategori yang relatif stabil.
"Pertumbuhan populasi komodo akan disesuaikan dengan daya dukung habitat atau daya dukung alam," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa fluktuasi populasi satwa komodo di kawasan konservasi adalah hal yang wajar terjadi di alam liar.
"Secara alami, komodo akan beradaptasi dengan daya dukung. Jika daya dukung cukup, maka populasi akan meningkat, tetapi jika tidak mendukung, maka populasi akan menurun," jelasnya.
Salah satu faktor yang mendukung peningkatan populasi satwa komodo adalah ketersediaan pakan yang memadai, tingginya tingkat keberhasilan anak atau bayi komodo, serta ketersediaan mangsa komodo. (Sandra)/SP. ***