Terkait Proyek Geotermal: Unika St Paulus Ruteng Tegas Tolak, Gubernur NTT Sebut Itu Strategis

redaksi - Jumat, 22 Agustus 2025 07:51
Terkait Proyek Geotermal: Unika St Paulus Ruteng Tegas Tolak,  Gubernur NTT Sebut Itu StrategisSuasana saat Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mempresentasikan materinya secara virtual. (sumber: Elvis Hadun /unikastpaulus.ac.id)

RUTENG (Floresku.com)  – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng secara resmi menyuarakan penolakan terhadap proyek pengembangan energi panas bumi (geotermal) di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Sikap tersebut ditegaskan oleh Wakil Rektor III, Dr. Fransiskus Sawan, S.S., M.Pd., dalam Forum Dialog Geotermal NTT bertema “Ada Apa dengan Geotermal? Peluang dan Tantangan Energi Panas Bumi di Flores” yang berlangsung di Aula Rosmalen, Kampus Unika Ruteng, Kamis (21/8/2025).

Dalam sambutannya, Dr. Frans yang berbicara mewakili Rektor, mengakui bahwa Flores adalah tanah yang kaya sumber daya alam, termasuk cadangan panas bumi yang melimpah. 

Ia menyebut, dalam konteks global, energi terbarukan seperti geotermal memang dipandang sebagai solusi krisis energi fosil, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan. 

Bahkan di tingkat nasional, proyek ini dianggap strategis memperkuat ketahanan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia.

Namun, menurutnya, posisi Unika St. Paulus Ruteng sejalan dengan sikap resmi Gereja Katolik Keuskupan Ruteng yang tegas menolak proyek tersebut. 

“Unika adalah bagian dari karya pastoral Keuskupan. Karena itu, arah dasar kami tetap mengikuti sikap Bapa Uskup yang sudah jelas menyatakan penolakan terhadap proyek geotermal di Flores,” tegas RD. Frans.

Ia menekankan bahwa forum yang digelar bukan untuk mempertentangkan pandangan Gereja dengan pemerintah atau pihak lain, melainkan membuka ruang dialog. 

“Kita ingin memperdalam pemahaman bersama: mengapa suara Gereja hadir demikian, dan bagaimana kita mencari model pembangunan yang menghormati martabat manusia, melestarikan lingkungan, serta menjaga kearifan lokal,” katanya.

Sementara itu, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena yang hadir secara virtual menegaskan, pengembangan energi panas bumi tetap penting demi menjawab kebutuhan listrik nasional. 

“Kita tidak boleh menutup mata. Energi panas bumi adalah anugerah yang harus dimanfaatkan secara bijak untuk kepentingan masyarakat luas, tentu dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial,” ujarnya.

Forum ini juga menghadirkan Bupati Manggarai, Heribertus G.L. Nabit, yang menggarisbawahi perlunya dialog berkelanjutan agar pembangunan energi di Flores benar-benar sejalan dengan kepentingan rakyat dan keberlanjutan lingkungan. (P. Yanka). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS