DEPOK (Floresku.com) - Di tengah kesibukannya membangun ruang aman bagi perempuan di Jawa Barat, Visna Vulovik, aktifis gerakan perempuan dan Desa/Kelurahan Damai, yang juga Bacaleg Dapil 2 PDI Perjuangan Kota Depok bersilaturahmi dalam acara Halal Bihalal,  Jumat (26/5) malam.

Acara yang diadakan untuk merajut persaudaraan dan kebersamaan dengan warga Kecamatan Beji, Cinere, dan Limo berlangsung di rumah kediamannya di Jl. H. Mustofa VI, RT 06 Rw 04, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Deopk, Jawa Barat.

Dalam Kesempatan yang berharga tersebut, Visna mengajak seluruh perwakilan dari elemen masyarakat dan tokoh agama untuk menyebarkan nilai-nilai Perdamaian dan persaudaraan antar umat beragama di Kota Depok.

Konsep halal bihalal ini menurutnya memiliki sejarah panjang dalam membangun Indonesia.

• Respon Pengaduan Wabup Bupati Malaka, Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia: 'Pejabat Publik Harus Jujur dan Berintegritas'

 “Asal usul Halalbihalal berasal dari KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948. KH Wahab merupakan seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Wahab memperkenalkan istilah Halalbihalal pada Presiden Pertama RI Pak Soekarno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin dan masyarakatnya,” ungkapnya.

Visna yang juga aktif diberbagai kegiatan sosial dengan Komunitas De’Bejis menambahkan bahwa silaturahmi ini bisa mencairkan suasana ketegangan yang seringkali muncul di tahun-tahun politik, mengkonfirmasi kesalahpahaman, dan mempererat tali persaudaraan.

Dalam halalbihalal ini, hadir pula Ketua Pengurus Cabang (PC) Nadhlatul Ulama Kota Depok, KH. Achmad Solechan M.Si.

Kyai Achmad Solechan mengatakan,  NU menjadi salah satu representasi Islam damai di Indonesia, termasuk untuk Depok, yang mampu menyambung dan memperkuat tali persaudaraan sesama anak bangsa.

“Silaturahmi ini dibangun untuk menyambungkan nilai-nilai dan perjuangan ulama-ulama kita sebelumnya. Ini juga menjadi corong bagaimana nilai-nilai Islam Damai disebarluarkan, bukan hanya bagi kita sesama muslim, tapi juga masyarakat lainnya. Inilah kenapa silaturahmi menyambung nilai-nilai toleransi menjadi penting,” ujarnya.

• Atasi Stunting di Mabar, Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Lahirkan 9 Rekomendasi
• Kemenag Prediksi Sekitar 4.500 Umat Budha Hadiri Hari Raya Waisak 4 Juni 2023 di Candi Borobudur

Menurut Kyai yang biasa disapa Alex ini untuk menjaga kerukunan diperlukan kewarasan dalam berpikir dan beragama. Kewarasan ini salah satu caranya adalah dengan mampu membedakan info yang benar dan yang salah.

 “Ketika ada info apapun, kita seharusnya tidak langsung percaya. Tapi juga harus mengklarifikasinya dan mengecek kebenarannya,” pintanya.

Halalbihalal ini dimulai dengan pembacaan yassin dan tahlil oleh Ketua RT 06 RW 04 Kelurahan Kukusan, Beji, Bapak Dahlan, dilanjut dengan sholawat nabi dan ditutup tausiyah dan pembacaan doa.

Hadir pula dalam silaturahmi Habib Achmad Riza Al Habsyi selaku tokoh agama Beji, Ketua Komunitas De’Bejis Kota Depok, perwakilan komunitas lintas agama/keyakinan, dan para tokoh masyarakat dan komunitas dari Beji, Cinere dan Limo. (CW/MAP***