Wapres Ma'ruf Amin Lakukan Kunker di Labuan Bajo, Masyarakat Wae Sano Minta Batalkan Proyek Geothermal Wae Sano
redaksi - Senin, 14 Maret 2022 12:21LABUA BAJO (Floresku.com) - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 14 Maret 2022.
Kepada orang nomor dua Indonesia itu, masyarakat Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupate Mabar meminta agar proyek panas bumi (geothermal) di kampung mereka segera dibatalkan.
Valentinus Demang, salah satu warga kampung Dasak, Desa Wae Sano menyampaikan, sudah lama masyarakat berjuang untuk menolak proyek geothermal itu, tapi sampai sekarang suara mereka tidak diindahkan oleh pemerintah.
"Sudah lama sekali kami berjuang untuk menolak proyek geothermal ini hadir di ruang hidup kami, tapi suara-suara itu tidak sedikitpun didengar oleh pemerintah", kata Valentinus.
- Para Kepala SMK Sekabupaten Ende Gelar MKKS di SMK Restorasi St Fransiskus Asisi, Wonda
- SENDAL SERIBU, Senin, 14 Maret 2022: Hidup dalam Semangat Pengampunan
- SLOKI MUARA, Senin, 14 Maret 2022: Pertobatan Sejati
Oleh karena itu, kata Valen, pada saat kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin saat ini warga Wae Sano meminta agar Wakil Presiden mendengar suara mereka.
"Terima kasih, pak Ma'ruf Amin telah mengunjungi kota Labuan Bajo. Semoga pak Ma'ruf tahu bahwa di tengah pembangunan kota super premium Labuan Bajo, ada masyarakat yang dipaksakan oleh pemerintah untuk mengikuti kehendak mereka. Padahal itu sangat merugikan ruang hidup dan kehidupan masyarakat", tegas Valens.
Valentinus menambahkan, agar Wakil Presiden RI itu dengan kekuasaannya mencabut proyek itu dari Wae Sano karena sangat menganggu dan merusak ruang hidup masyarakat.
Selain itu, Eduardus Watu Medang, warga Dusun Lempe menyampaikan bahwa dasar penolakan warga ingin menyelamatkan masa depan ruang hidup masyarakat Wae Sano dan memberikan keadilan terhadap generasi Wae Sano.
"Kami menolak untuk menciptakan keadilan antar-generasi. Jangan sampai ruang hidup kami hancur, sehingga membuat generasi kami kedepannya tidak lagi menikmati apa yang ada saat ini", kata Eduardus.
Eduardus menambah, jangan jadikan masyarakat Wae Sano sebagai kelinci percobaan. Karena sudah banyak korban dari proyek serupa di Indonesia. Salah satunya yang baru-baru ini terjadi pada 12 Maret 2022 yakni Proyek PLTP Dieng yang menewaskan satu orang karena peristiwa bocornya gas dari sumur pengeboran.
“Jangan jadikan kami sebagai kelinci percobaan. Proyek Panas Bumi serupa di Indonesia banyak menelan korban. Salah satu contoh yang baru saja terjadi adalah insiden bocornya gas dari sumur pengeboran di PLTP Dieng,” kata Eduardus. (Tedy N.) ***