Yayasan Pikul dan British Council Latih Keterampilan Digital Bagi Generasi Milenial dan Generasi Z Manggarai
redaksi - Jumat, 10 Juni 2022 20:05RUTENG (Floresku.com) - Sebagai upaya mendukung ikhtiar pemerintah Indonesia dalam meningkatkan literasi digital bagi generasi Y atau generasi Milenial (yang lahir antara:1981 - 1995) dan generasi Z (1996-2010) dalam menanggapi tuntutan revolusi 4.0, masyarakat 5.0, visi Indonesia 2045 dan Sustainable Developtment Goal’s (SDGs), Yayasan Pikul dan British Council melakukan pelatihan keterampilan digital dasar kepada orang muda Manggarai.
Informasi yang diterima media ini dari Dr. Mantovanny Tapung menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini berlangsung selama dua hari, terhitung dari tanggal 9 hingga 10 Juni 2022.
- Padre Marco SVD: Kabar bahwa Paus Segera Mengundurkan Diri adalah Spekulasi, Malah Bersifat Fake News
- Perpustakaan Milik SMPN 1 Reok Terbakar, Begini Respon Kadis PPO Kabupaten Manggarai
- SENDAL SERIBU, Jumat, Pekan Biasa X,10 Juni 2022: MEMANDANG SESAMA DENGAN TATAPAN KASIH
Kegiatan ini, jelas Dr. Mantovanny, didanai proyek Foreign Commonwealth and Development Office (FCDO). Platform proyek ini berkontribusi pada tujuan inklusi digital dari Program Akses Digital (DAP) Pemerintah Inggris Raya yang dipimpin oleh FCDO, yang secara khusus bertujuan membangun literasi digital dan keterampilan digital dasar bagi masyarakat yang kurang terlayani untuk membuat akses digital inklusif yang relevan secara lokal, bermakna dan produktif.
"Secara esensial, apa yang diprogramkan oleh Yayasan Pikul dan British Council yang didanai oleh FCDO selaras dengan semangat Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah meluncurkan Program Nasional Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” pada Mei 2021. Program tersebut mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia digital di Indonesia untuk berkiprah dalam kehidupan digital," terang Dr. Mantovanny.
Lebih lanjut, Dr. Mantovannyi menjelaskan bahwa dengan mengandeng Community Level Trainer (CLT)/pelatih komunitas, Theresia Evarista Dalin (Icha), kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, di mana Yayasan Pikul dan British Council melakukan kegiatan meningkatkan partisipasi digital yang inklusif (Skills for Inclusive Digital Participation/SIDP) untuk para perangkat Desa di Manggarai, tanggal 11-12 Mei 2022.
Sementara kegiatan kali ini, jelas Dr. Mantovanny lebih jauh, Yayasan Pikul dan British Council memfokuskan kegiatannya pada pelatihan keterampilan digital pada program SIDP.
Peserta pelatihan dikategorikan dalam jenjang intermediate, di mana mereka harus sudah memiliki keterampilan dasar digital, dan selanjutnya melatih keterampilan lainnya sesuai peminatannya masing-masing.
- Berikut Ini 4 Senjata Produksi Pindad yang Paling Mendunia
- Cara Kirim Chat Rahasia, Gunakan Fitur Vanish Mode di Instagram
- Majukan Sektor Pariwisata, Jokowi Resmikan 3 Pelabuhan Penyeberangan di Wakatobi
"Peserta yang mengikuti SIDP terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, yakni beberapa orang perangkat desa, perawat, mahasiswa, dan mereka yang baru menyelesaikan pendidikan baik perguruan tinggi maupun SMA/SMK, dan pendamping desa. Dengan peminatnya yang beragam ini, maka materi pelatihan yang diberikan juga beragam sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan dari masing-masing peserta," terang Dr. Mantovanny.
Senada dengan itu, dibantu oleh pelatih ahli (ELT) dari Suarise, Theresia Sunganda, Icha Dalin sebagai CLT memberikan beberapa materi dasar, seperti teknik pemanfaatan mesin pencari secara baik, belajar online, sampai pada bagaimana mencari kerja secara online.
“Kegiatan ini merupakan komitmen dari Yayasan Pikul dan British Council untuk menyiapkan generasi muda Manggarai khususnya, dan orang muda Indonesia umumnya untuk bisa eksis dan menjadi pribadi kreatif di era digital ini. Kegiatan ini membangun kesadaran kaum milenial dan zelenial Indonesia agar menjadi generasi tanggung dan cerdas digital dalam menyonsong tuntutan revolusi 4.0, masyarakat 5.0, visi Indonesia 2045 dan SDG’s”, tegas Icha Dalin sebagai CLT NTT di Ruteng.
Sementara itu, salah satu peserta kegiatan yang diketahui bernama Lendri, Sarjana Pertanian, mengaku senang dengan kegiatan ini.
Baginya, kegiatan tersebut memberinya bekal bagaimana mencari kerja secara lebih kreatif melalui media online.
“Saya pribadi merasakan manfaat dari kegiatan ini. Dengan kegiatan ini, saya dibekali bagaimana mencari kerja secara lebih kreatif melalui media online. Ternyata banyak kesempatan untuk mencari kerja saat ini, terutama dalam memasarkan hasil pertanian dari kebun-kebun kami,” ungkapnya. (Jivansi). ***