Terobosan YPF Membiakkan Babi Secara Modern Disambut Antusias oleh Warga dan Sejumlah Pastor di Keuskupan Maumere
redaksi - Selasa, 21 Juni 2022 22:56MAUMERE (Floresku.com) – Terobosan Yayasan Peduli Foudation (YPF) mengembangkan pembiakan babi di daratan Flores, khususnya di Keuskupan Maumere disambut antusias oleh warga atau umat Katolik dan sejumlah Pastor di Keuskupan Maumere.
Salah satu Pastor Katolik yang memberi apresiasi yang tinggi kepada YPF adalah Sekretaris Uskup Maumere RD. Ephyvanus Markus Nale Rimo.
“Apresiasi kepada Ketua Yayasan Peduli Foundation yang telah melakukan terobosan mengembangbiakan bagi bagi elemen warga Flores, khususnya Kabupaten Sikka di tengah kondisi terdampak Covid-19 dan pascamewabahnya Demam Babi Afrika (ASF) yang menyebabkan matinya jutaan babi di Flores dalam empat tahun terakhir,” kata RD. Ephi Rimo sebagaimana dikutip Pojokbebas.com, Selasa, 21 Juni 2022.
- Bank NTT Dukung Pemprov dan Pemkab Kota Se-NTT Tekan Angka Stunting dengan Beri Makanan Tambahan bagi 6000 Baduta
- Semarakkan HUT Bhayangkara ke-76 Polres Ende Menggelar Fun Bike
- KPPKBM dan FKIP Unika St Paulus Ruteng Adakan Seminar Ilmiah demi CPD
RD. Ephi Rimo menyampaikan hal tersebut usai acara pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan kandang babi di RT 006/RW 002, Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Selasa, 21 Juni 2022.
Menurut RD. Ephi terobosan yang dilakukan alumnus STFK Ledalero itu patut diapresiasi karena bisa menggairahkan ekonomi umat di Keuskupan Maumere yang mengalami kesulitan ekonomi dan ketiadaan modal dalam memajukan usaha.
"Usaha pembiakan babi ini sangat membantu elemen warga untuk menggairahkan ekonomi mereka. Apa yang dilakukan Peduli Foundation ini patut didukung dan direspons positif oleh elemen warga,” katanya.
RD. Ephi Rimo juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua YPF Gusti Sarifin, tim manajemen, dan para peternak yang proaktif memulai usaha pembiakan babi ini dan telah menandatangani kerja sama lahan kandang babi, perjanjian kerja sama peternakan babi, dan telah memulai realisasi tahapan pembuatan kandang.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Ketua YPF dan tim manajemennya,” kata RD. Ephi Rimo.
Bantu banyak orang
Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Pastor Rekan Paroki Nangahure, RP. Polce Menge, CP.
Saat menyampaikan sepata kata dua usai memberkati lokasi dan peletakan batu pertama pembangunan kandang babi di RT 020/RW 003, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Selasa (21/6) RP Ploce menyampaikan terima kasih atas terobosan yang dilakukan oleh pihak YPF.
Ia juga menilai terobosan yang dilakukan YPF ini sangat membantu banyak orang.
“Terima kasih banyak Ketua Peduli Foundation, Bapak Agustinus Sarifin yang sudah membantu kami untuk mengadakan usaha peternakan babi di sini. Apa yang dilakukan ini bisa membantu banyak orang,” kata RP. Polce.
Warga sangat antusias
Sebagaimana disaksikan wartawan Pojokbebas.com, warga yang menjadi anggota pembiakan babi dampingan YPF sangat penuh antusias menjalani tahapan pembangunan kandang babi.
Di RT 006/RW 002, Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, hadir Fransiskus Xaverius, Yohanis Nong Yongki, Fransiskus Aryono, Fabianus Luer, Maximus Firginus, Veronika Warni, Maria Herni, dan beberapa anggota lainnya.
Mereka mengambil bagian secara aktif dalam pengerjaan kandang babi seperti menggali tanah untuk pondasi kandang, mengangkut pasir dan batu untuk diletakan di galian pondasi dan tahapan pembangunan pondasi lainnya.
Pemandangan serupa dipraktikan anggota kelompok usaha pembiakan babi di RT 020/RW 003, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat.
Anggota usaha babi di kelompok ini di antaranya Alfridus Hempi, John Orlando, Kristoforus Suka, Yosef Oktavianus, Yohanes Roso, Athanasius Bhako, Marselinus Kornelius, Wellyanus Usdianto, Adrianus Hengky, Nikolaus Alexander Thobias, Yoseph Herbon dan Satria Onsa bahu membahu mengikuti tahapan pembuatan kandang babi.
Tak hanya antusias ikuti tahapan pembuatan kandang babi, kelompok ini juga rela merogoh saku masing-masing sebesar Rp400.000 per anggota untuk membeli pipa PE ¾ dim sepanjang 250 meter, tandon air 1100 dim, dan dinamo air untuk pemenuhan kebutuhan air demi kelancaran dan kesehatan usaha babi yang mereka kembangkan.
Kepada Floresku.com, Gusti Sarifin menjelaskan, program pembiakan babi di wilayah Sikka dikoordinasi oleh sebuah tim manajemen yang diketuai Walburgus Abulat.
“Semua kegiatan di wilayah Kabupaten Sikka sudah dimandatkan kepada Tim yang di sana. Saya memantau dari sini (Jakarta, red)”, jelas Gusti saat dihubungi via telepon, Selasa 21 Juni 2022, malam.
Gusti menambahkan untuk tahap awal, pembiakan babi di wilayah Kabupaten Sikka difokuskan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Alok, Kecamatan Alok Barat dan Kecamatan Lela.
Soal jumlah anakan babi, jelasnya, tiap kelompok disyaratkan terdiri terdiri dari paling sedikit 10 anggota, dan kepada setiap anggota kelompok diserahkan dua induk babi sehingga jumlah babi yang disedikan untuk setiap kelompok , 20 induk babi.
“Jumlah induk babi bisa ditambah, tergantung pada luas lahan yang disediakan para anggota kelompok,” katanya lagi.
‘Ditargetkan, kalau lahan memungkinkan di tiga kecamatan tersebut akan disediakan 300 induk babi,” tutup Gusti. (MAP)***