BRI
Selasa, 04 November 2025 12:18 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air melalui platform LinkUMKM. Hingga akhir September 2025, tercatat lebih dari 13,6 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan platform ini untuk mengembangkan pasar, meningkatkan kemampuan usaha, serta mempercepat langkah menuju naik kelas.
Aplikasi LinkUMKM telah berkembang menjadi wadah pelatihan digital yang memperkuat daya saing UMKM di seluruh Indonesia. Saat ini, terdapat enam fitur utama yang tersedia dengan beragam fasilitas dan produk pendukung, yaitu UMKM Smart, Rumah BUMN, UMKM Media, Komunitas, Etalase Digital, dan Register Nomor Induk Berusaha (NIB).
Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengatakan LinkUMKM dikembangkan untuk menjawab kebutuhan nyata pelaku UMKM dalam mengakses informasi pasar serta meningkatkan kemampuan administrasi dan manajemen usaha. Adapun, inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen BRI memperkuat ekonomi kerakyatan, sejalan dengan Asta Cita Presiden untuk membangun ekonomi yang berdikari serta memperkuat segmen UMKM di Indonesia.
“Melalui LinkUMKM, setiap pelaku usaha berkesempatan mengikuti pelatihan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan bisnisnya. LinkUMKM juga dirancang sebagaijawaban atas tantangan utama pengusaha UMKM, yakni keterbatasan akses terhadap informasi, pelatihan, dan dukungan pengembangan yang sesuai dengan tahapan usaha mereka,” ujar Akhmad.
Diketahui, LinkUMKM telah dilengkapi berbagai fitur yang saling terintegrasi untuk mendukung peningkatan kapasitaspelaku usaha. Melalui platform ini, pelaku UMKM dapat mengikuti pelatihan daring dengan materi yang disusun berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan, sehingga pembelajaran menjadi lebih tepat sasaran dan aplikatif.
Salah satu fitur unggulannya adalah UMKM Smart, yang memberikan rekomendasi pengembangan spesifik berdasarkan hasil skoring mandiri pelaku usaha. Selain itu, LinkUMKM juga menyediakan fitur Self-Assessment Naik Kelas untuk membantu pelaku usaha mengenali kapasitas bisnisnya melalui sistem skoring digital. Nantinya, berdasarkan hasil penilaian tersebut, peserta akan mendapatkan rekomendasi pelatihan sesuai kelas usaha mulai dari UMKM tradisional, berkembang, hingga modern.
Selanjutnya, untuk memperkuat proses pembelajaran, LinkUMKM juga menyediakan lebih dari 690 modul pelatihan yang mencakup pengembangan kompetensi teknis mau pun non teknis, guna mendukung pelaku usaha dalam mengelola bisnis secara lebih profesional dan berkelanjutan.
“Kami ingin proses pemberdayaan UMKM tidak berhenti pada pelatihan, tapi benar-benar membantu pelaku usaha memahami posisi dan potensi bisnisnya. Dengan pendekatan digital ini, setiap pengusaha bisa belajar dan berkembang sesuai kapasitasnya,” ujar Akhmad.
Ke depan, BRI akan terus memperkuat dukungan terhadap pelaku usaha dengan menyediakan akses pembelajaran, pendampingan, dan akses pasar yang saling terhubung. Melalui ekosistem digital dan program pemberdayaan yang terintegrasi, BRI terus berkomitmen untuk mendorong pelaku UMKM dapat tumbuh lebih adaptif, berdaya saing, dan berkontribusi lebihbesar terhadap perekonomian nasional.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program pemberdayaanUMKM terpadu BRI, kunjungi www.linkumkm.id.
Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Redaksi pada 04 Nov 2025
dalam 6 jam
sehari yang lalu