Sabtu, 11 September 2021 18:16 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:MAR
PUERTO ESPERANZA, ARGENTINA (Floresku.com) — Duta Besar RI di Buenos Aires, Niniek Kun Naryatie dan tim disambut meriah ketika berkunjung ke Sekolah Provinsi N°656 “Republik Indonesia” di Kota Puerto Esperanza, sebuah kota yang terletak di sebelah utara provinsi Misiones, sekitar 200 km dari Posadas, ibukota provinsi.
“Anak murid Sekolah Provinsi N°656 “Republik Indonesia” berbaris rapi dan melambaikan bendera Indonesia menyambut kedatangan Dubes Niniek dan tim, pada Senin, 6 September 2021,” begitu tulis siaran pers yang dikirim Daru, staf KBRI Argentina melalui aplikasi WhatsApp untuk media ini, Sabtu, 11 September 2021, pukul 15.56 WIB.
Dubes Niniek dan tim melakukan kunjungan ke Provinsi Misiones untuk merayakan 65 tahun hubungan diplomatik RI – Argentina. Kunjungan tersebut terasa lebih bermakna, karena letak sekolah yang berada di ujung utara Argentina baru dikunjungi lagi setelah hampir 10 tahun dan mengharuskan Duta Besar dan tim KBRI menempuh perjalanan darat lebih dari 15 jam.
Dalam kunjungan bersejarah ke sekolah itu, Dubes Niniek didampingi Walikota Puerto Esperanza, Alfredo Gruber dan Kepala Sekolah, Gladys Griselda Riquelme. Dubes Niniek berkesempatan berkeliling dan meninjau fasilitas belajar mengajar di sekolah yang memiliki 145 murid tersebut.
“Sekolah Provinsi N°656 “Republik Indonesia” juga memiliki kelas jauh atau sekolah satelit dengan 147 murid. Sekolah satelit ini dibuat karena anak-anak tidak mempunyai kemampuan untuk bersekolah di kota. Di kedua sekolah tersebut memang belum ada pengajar dari Indonesia. Namun kedua sekolah ini berdiri berkat sumbangsih dan dedikasi seorang diaspora Indonesia di sana, yakni Padre (Pastor, dalam bahasa Spanyol) Amans Laka,” tulis Anindita Aji Pratama Sekretaris Ketiga Penerangan dan Ekonomi, KBRI di Buenos Aires.
Anindita menjelaskan, nama “Escuela de la Republica de Indonesia” diberikan sebagai penghargaan atas jasa Padre Amans Laka yang telah puluhan tahun tinggal di Argentina dan mengembangkan pendidikan bagi anak- anak tidak mampu. Padre Amans Laka juga termasuk tokoh yang berjasa mengembangkan sekolah EFA Santo Arnoldus Janssen, sebuah sekolah berasrama yang mengajarkan berbagai kejuruan di bidang pertanian dan peternakan. Nama Amans Laka kemudian diresmikan sebagai salah satu nama jalan di Kota Puerto Esperanza.
Mewakili Pemerintah Republik Indonesia, KBRI Buenos Aires menyumbangkan dua set angklung lengkap dan mendatangkan pelatih angklung, Rudi Henryadi, untuk memberikan pelatihan singkat kepada para murid mengenai bagaimana memainkan angklung.
Untuk lebih mempererat hubungan dan meningkatkan pengetahuan tentang Indonesia, KBRI juga memberikan bendera dan lukisan batik peta Indonesia.
Walikota Alfredo Gruber merasa sangat bangga menerima kunjungan ini dan menyampaikan bahwa Padre Amans Laka telah memberikan kontribusi yang besar untuk kota Puerto Esperanza, dan oleh karena itu, kota ini akan selalu menjadi sahabat bagi Indonesia.
Menurut Dubes Niniek, kiprah 57 orang misionaris Indonesia yangbekerja di Argentina dan mendedikasikan hidupnya sejak puluhan tahun lalu merupakan bagian penting wajah persahabatan Indonesia dan Argentina.
“Misionaris, diaspora Indonesia ini adalah pelaku diplomasi yang berperan besar dalam memperkenalkan Indonesia secara lebih nyata di komunitas tempat mereka ditugaskan,” kata Dubes Niniek.
Kegiatan kunjugan tersebut menjadi semakin bermakna dan mengesankan ketika salah seorang murid kelas satu SD menjelaskan tentang Indonesia dan falsafah Pancasila dengan cukup fasih.
“Ini menjadi bukti bahwa sekolah Indonesia di ujung utara Argentina ini telah sukses menjadi aset diplomasi yang berharga bagi Indonesia dalam memajukan hubungan persahabatan kedua negara,” tutup siaran pers tersebut. (SP/Maxi Ali)