pendidikan vokasi
Sabtu, 03 Desember 2022 12:52 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
LARANTUKA (Floresku.com) - -PT Pertamina (Persero) mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Flores Timur. Dukungan dalam bentuk permodalan melalui pinjaman lunak atau pinjaman berbunga rendah diberikan kepada pelaku UMKM di berbagai sektor, tak terkecuali yang bergerak di bidang tenun ikat.
Salah satu pelaku UMKM yang mendapat pinjaman lunak tersebut Benedikta Boleng Kein (73), penenun asal Desa Lamawalang, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Saat ditemui media ini pada Sabtu 03 Desember 2022 pagi menjelang siang, Nenek Benedikta sedang asyik menenun benang.
Benedikta adalah salah seorang wanita penenun senior di Desa Lamwalang. Wanita yang lahir pada tahun1949 itu telah menekuni kegiatan menenun sejak usia remaja. Namun, ia mulai lebih fokus melakukan usaha menenenun sejak 20 tahun silam.
Kini, di usia yang sudah terglong senja itu, ia masih aktif menenun, mulai dari melakukan proses persiapan menenun, seperti memintal benang, melakukan pewarnaan benang, mengingat untuk membentuk motif tenunan, hingga menenun.
Ia termasuk seorang penenun produktif. Pasalnya, dalam sepekan ia bisa memproduksi dua sarung dengan kualitas yang bagus.
Mendapat dukungan permodalan
Sebagaimana pelaku UMKM lainnya di Flores Timur, kegiatan menenun nenek Benedikta berhadapan dengan banyak kendala. Kendala terbesar adalah modal.
Oleh karena modal yang terbatas, aktivitas menenun Nenek Benedikta tak jarang berjalan tersendat-sendat.
“Beberapa waktu lalu, karena modal yang terbatas, saya sering kesulitan mendapatkan benang, alat pewarna, dan bahan-bahan lainnya,” ujarnya dengan wajah serius.
Namun, masalah tersebut sudah bisa teratasi, karena dirinya sudah mendapat bantuan permodalan dari PT Permina (Persero) senilai 50 juta rupiah.
Nenek Benedikta mengisahkan, memasuki awal tahun 2020, ada seorang pegawai koperasi menyampaikan informasi bahwa PT Pertamina memberikan dukungan bagi pelaku UMKM lokal lewat pinjaman dengan bunga 3 persen.
Oleh karena tertarik dengan informasi tersebut, Nenek Benedikta langsung menyipakan berbagai dokumen persyaratan untuk meminjam uang sebesar Rp 50 juta.
"Dana pinjaman itu sangat mendukung sekali. Dengan dana tersebut saya bisa mengembangkan usaha, dan tak mengalami kesulitasn untuk mendapatkan benang dan bahan pewarna," ujar Nenek Benedikta.
Lagi pula, dia menambahkan, ansuran pembayaran pinjaman itu cukup terjangkau, karena bunganya kecil.
Menurut dia, angsuran pinjaman ditransfer melalui bank BRI dengan nilai yang terus menurun. Pada 2021 kemarin, biaya angsuran bulanan mencapai Rp 1,5 juta, tetapi sekarang sudah turun menjadi Rp 1,4 juta.
"Sekarang, sisa 11 bulan. Bunganya terus berkurang. Tahun depan akan berkurang lagi, kemungkinan angsurnya dibawah Rp 1,4 juta," ucapnya sambil tersenyum.
Benedikta menuturkan, berkat dana pinjaman dari PT Pertamina itu, usahanya kian berkembang.
Beberapa kali sarung tenunnya semakin diminati oleh para konsumen. Warga sekitarnya selalu memesan kain tenun dari dia, karena mereka mengakui kualitas tenun miliknya. Bahkan ada pula pembeli yang berasal dari Kota Kupang.
Dalam sebulan, dia menambahkan, sedikitnya lima lembar kain tenun, terjual dengan harga berkisar Rp 800 ribu sampai Rp 1,2 juta per lembar.
"Sebulan bisa mendapat Rp 5 juta. Yang paling mahal itu Senai (sarung khusus laki-laki) karena kainnya dobel. Harganya bisa Rp 1,2 juta," jelasnya.
Menurut Nenek Benedikta, pihak Dekrasnada NTT ikut membantu memasarkan kain tenun yang diproduksinya.
Konsultasi dan pendampigan usaha melalui Grup WhatsApp
Bukan sekadar memberikan pinjaman bunga rendah, pihak Pertamina juga memberikan solusi saat UMKM dampingannya mengalami kesulitan.
Konsultasi dan pendampingan bagi pelaku UMKM dilakukan melalui Grup WhastApp ‘Mitra PK Pertamina-DPSP.’
"Kalau ada kesulitan dan mau berkonsulitasi, saya meminta anak saya untuk menyampaikan ke Grup WhatsApp. Dari situ saya mendapat informasi dan bimbingan," jelasnya.
Sebagai perawat tradisi tenun-menenun di Desa Lamalawag, Nenek Benedikta menyampaikan terima kasih atas bantuan permodalan dan pendampingan usaha dari PT Pertamina.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda NTT yang turut membeli dan mempromosikan tenun Lamaholot tingkat nasional bahkan internasional. (Elen H.) ***