Sabtu, 30 Oktober 2021 13:09 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
HAVANA (Floresku.com) - Duta Besar RI Havana, Nana Yuliana gencar melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Kuba hingga Jamaica. Sebagaimana diketahui, Nana Yuliana adalah Duta Besar Indonesia untuk Kuba dan merangkap sebagai duta besar untuk Bahama, Republik Dominika, Haiti, dan Jamaika.
Sebagaimana dirilis oleh situs KBRI Kuba, kemlu.go.id/havana, selama Oktober 2021 ini Dubes Nanaa Yuliana telah melakukan sejumlah kegiatan pentting dan bernilai strategis.
Menyerahkan Surat Kredensial kepada Menlu dan Perdagangan Jamaika
Pada Kamis, 21 Oktober 2021 lalu, Dubes Nana Yuliana melakukan penyerahan salinan surat-surat Kredensial Presiden RI yang disampaikan kepada Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Jamaika, Senator Kamina Johnson Smith yang dilakukan secara virtual.
Dubes RI merupakan satu-satunya Duta Besar asing yang diberikan kesempatan untuk melakukan penyerahan salinan surat Kredensial tersebut.
“Dalam bidang ekonomi, investasi dan perdagangan, Jamaika merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan di wilayah Karibia. Sejak awal tahun hingga bulan Agustus 2021, total perdagangan kedua negara mencapai hampir 10 juta USD, dengan surplus bagi Indonesia, "jelas Dubes Nana.
Hubungan bilateral Indonesia dan Jamaika yang telah terjalin sejak 17 Desember 1981 dan mencapai 40 tahun pada bulan Desember 2021 harus menjadi momentum untuk menjaga dan meningkatkan hubungan diplomatik antar kedua negara. Dubes Nana menyampaikan apresiasi atas usaha saling dukung antara Indonesia dan Jamaika di berbagai pencalonan di organisasi internasional.
Menlu Kamina Johnson Smith pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan selamat kepada Dubes Nana atas penugasannya dan berharap hubungan strategis Jamaika dan Indonesia dapat terus dilanjutkan dan semakin ditingkatkan.
Dubes RI juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Jamaika memiliki kesamaan di dalam isu persamaan peran wanita di dalam diplomasi, dimana saat ini posisi tertinggi di kementerian kedua negara dipimpin oleh seorang wanita.
Peluang dan potensi kerjasama antara Indonesia dan Jamaika yang juga dapat dikembangkan adalah kerjasama capacity building antara Jamaika dan Indonesia. Menlu Kamina Johnson Smith secara langsung telah menyampaikan kemungkinan dilakukannya kegiatan capacity building di bidang pertanian, UMKM, khususnya guna peningkatan peran wanita dan generasi muda, pariwisata karena Jamaika merupakan tujuan turis internasional. Di bidang olahraga, kedua negara juga sudah memiliki MoU yang sedang dalam tahap pembahasan dan sedang menjajaki kerjasama pada cabang atletik.
Pada kesempatan tersebut Menlu Kamina Johnson Smith menyampaikan bahwa setelah secara resmi menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Gubernur Jenderal Jamaika pada 28 Oktober 2021 mendatang, peran Dubes RI akan semakin lebih ditingkatkan lagi guna kemajuan dan persahabatan kedua negara.
Menemui atlet legendaris Kuba
Sebelumnya, pada Selasa, 19 Okotber, Dubes Nana Yuliana, menemui atlet legendaris pemenang olimpiade Kuba, Alberto Juantorena untuk membahas kerjasama olahraga cabang atletik Indonesia-Kuba di Havana. Juantorena saat ini menjabat sebagai Ketua Federasi Atletik Kuba.
“Indonesia ingin mempererat kerjasama olahraga dengan Kuba khususnya di cabang atletik mengingat Kuba cukup kuat dalam cabang tersebut. Anda sendiri memenangkan gelar olimpiade pada cabang atletik pada tahun 1976. Kami harap dengan kerjasama ini, Indonesia dapat belajar dari Kuba dan demikian juga sebaliknya Kuba nantinya dapat belajar dari cabang olahraga unggulan Indonesia," ujar Dubes Nana.
Indonesia dan Kuba telah menandatangani MoU kerjasama bidang olahraga tahun 2013 dan Kuba telah mengirim pelatih tinju ke Indonesia. Diharapkan dengan kerjasama atletik ini, hubungan kerjasama sosial-budaya kedua negara terus meningkat.
Mempererat kerjasamanya dengan ASEAN
Pada hari yang sama, Sesala, 19 Oktober, Dubes Nana Yuliana bertemu dengan Joy Puentes, Plh. Direktur Asia, Kementerian Luar Negeri, Kuba.
Pada kesempatan tersebut Joy Puentes, menyatakan bahwa Kuba ingin mempererat kerjasamanya dengan ASEAN melalui pembentukan ASEAN Committee di Havana.
Melalui pembentukan komite tersebut, Joy Puentes menyampaikan Kuba berharap exposure ASEAN sebagai organisasi kawasan dapat meningkat di Kuba melaui penyelenggaraan kegiatan bersama dan pembahasan isu-isu yang menjadi kepentingan Kuba dan ASEAN.
Hal tersebut mendapat tanggapan positif dari Dubes Nana. “Kami sangat mengapresiasi bahwa Kuba ingin meningkatkan hubungan dengan ASEAN dan ASEAN tentunya sangat terbuka gagasan pembentukan komite ASEAN di Havana. Gagasan ini akan ditindaklanjuti dan dibahas bersama dengan para Dubes negara ASEAN lainnya yang ada di Kuba."
Pembentukan ASEAN Komite di Kuba ini akan menjadi satu-satunya Komite ASEAN yang ada di kawasan Karibia. Untuk itu, terdapat keperluan untuk pembahasan teknis lebih lanjut di antara Perwakilan negara-negara ASEAN di Kuba.
Bahamas Ingin Partisipasi pada Indo-Fisheries 2022 Expo and Forum
Pada Senin 18 Oktober 2021, Dubes Nana Yuliana melakukakan bertemuan dengan Dubes Bahamas untuk Kuba, Andrew Brent Dean. Dalam pertemuan tersebut Andrew Brent Dean menyatakan bahwa Bahamas tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam perhelatan industri perikanan Indonesia, Indo-Fisheries 2022 Expo and Forum.
“Kami sangat senang jika Bahamas dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yang akan diadakan pada 6 – 8 Juli 2022 di Jakarta dan mengambil manfaat yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan hubungan Indonesia-Bahamas, khususnya kerjasama di bidang industri perikanan dan ekonomi konkret ke depannya," tutur Dubes Nana Yuliana.
Kegiatan Indo-Fisheris 2022 Expo and Forum merupakan kegiatan business gathering terbesar yang melibatkan, pengusaha di bidang perikanan, nelayan, dokter hewan, industri makanan, retailer, dan sebagainya. Diharapkan dalam kegiatan ini, para pengunjung dapat langsung membangun networking dan menjajaki potensi kerjasama.
Program promosi sosial budaya Indonesia
Sebelumnya, pada Senin, 15 Oktober 2021, Dubes Nana Yuliana mengadakan pertemuan dengan Fernando González LLort, Presiden Instituto Cubano de Amistad con los Pueblos (ICAP), Kuba.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Havana Dubes Nana Yuliana menyampaikan bahwa program promosi sosial budaya Indonesia KBRI Havana tahun 2022 akan fokus pada 3F1M, yakni Film, Food, Fashion, dan Musik.
“KBRI Havana telah memiliki beberapa rencana kegiatan pada tahun 2022 yang dapat dikerjasamakan dengan ICAP untuk meningkatkan hubungan sosial-budaya Indonesia-Kuba. Apalagi tahun 2022 nanti, hubungan diplomatik kedua negara akan menginjak 62 tahun. Untuk itu, perlu dicari format kegiatan bersama untuk meningkatkan exposure hubungan persahabatan Indonesia – Kuba," ujar Dubes Nana Yuliana.
Menanggapi Dubes Nana, Presiden ICAP menyatakan menyambut baik dan terbuka untuk merealisasikan gagasan untuk menyelenggarakan kegiatan bersama KBRI Havana – ICAP. Salah satunya dapat dilakukan pemeran foto terkait Indonesia – Kuba.
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia memiliki beberapa foto kunjungan Che Guevara ke Indonesia dan Kuba juga memiliki beberapa foto kunjungan Presiden Soekarno ke Kuba tahun 1960. Selain foto-foto tersebut, dokumentasi lain yang dianggap penting juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Memperkenalkan kebhinekaan Indonesia
Salah satu yang menjadi perhatian Dubes Nana Yuliana adalah mempromosikan kebhinekaan Indonesia kepada masyarakat Kuba dan negara-negara lain yang menjadi wilayah pelayanan KBRI Havana.
Berkenaan dengan itu, Dubes Nana Yuliana meluangkan waktunya berdiskusi dengan Padre Amans Laka SVD, seorang misionaris Katolik, warga Indonesia, kelahiran Tanah Putih, Kefamenanu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Padre Amans Laka SVD mulai bertugas di Kuba sejaka akhir 2019 lalu. Sebelumnya dia berkarya wilayah Propinsi Holguin di sebelah timur Kuba. Namun sejak Juli 2021 ia pindah ke wilayah Havana untuk melanjutkan pelayanannya di salah satu gereja katolik di Havana.
Dalam pertemuan dengan Dubes Nana Yuliana, belum lama ini, Padre Amans Laka SVD menyatakan bahwa salah satu fokus misinya di Kuba adalah memperhatikan dan memberi pelayanan kepada kaum yang terpinggirkan dan kurang berdaya secara sosial-ekonomi.
Dengan memperhatikan kondisi geopolitik di Kuba, meskipun pelayanan pelayanan sakramen tetap ada, tetapi situasinya belum cukup kondusif. Umat yang hadir dalam Misa sangat sedikit, oleh karenanya misi Padre Amans difokuskan juga pada pelayanan sosial seperti memberi makan kepada orang yang berkekurangan.
Dubes Nana Yuliana sangat bangga dengan keberadaan Padre Amans di Kuba. Karena melalui karya pelayanannya sebagai misionaris Katolik, Padre Amans telah iku memberikan warna bagi keterwakilan dan wajah Indonesia di Kuba melalui ‘people to people connectivity’ .
“Indonesia patut bangga memiliki seorang WNI yang berkiprah dan mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat di Kuba dan sekaligus mewakili bangsa Indonesia. Melalui kehadiran dan karya Padre Amans Laka SVD masyarakat Kuba dapat mengetahui dan memahami keberagaman kultur dan budaya Indonesia tanpa melihat latar belakang suku, agama maupun ras,” ujar Dubes Nana Yuliana.
Disamping bertugas sebagai pelayan di gereja Katolik, Padre Amans yang memiliki pengetahuan di bidang pertanian juga turut membantu masyarakat untuk kemampuan bercocok tanam.
Sebelum berkarya Kuba, Padre Amans pernah berkarya di Propinsi Misiones, Argetina selama 20 tahun, dari 1997 hingga 2017.
Padre Amans Laka SVD dikenal memiliki kepekaan sosialnya yang tajam, dan analisa sosialnya yang tepat sasar sehingga dapat mengatasi sebagaian dari masalah sosial yang dihadapi umat yang dilayaninya.
Salah satu langkah fenomenal yang pernah dilakukannya adalah mendirikan dan mengelola Sekolah EFA (Escuela Familia Agricola) atau Sekolah Keluarga Para Petani di pinggiran Kota Poerto Esperanza, Pronvisi Misiones, Argentina.
Berkat prakarsa dari Padre Amans Laka SVD, sekolah yang didirikan tersebut telah membuka jalan bagi terciptanya keterampilan kerja di kalangan masyarakat untuk dapat mengatasi pengangguran dan munculnya tenaga kerja. Pendidikan karakter dan pelatihan rohani di Sekolah EFA juga telah mendidik peserta didinya untuk dekat dengan kehidupan gereja dan terhindar dari perbuatan negatif.
Atas kontribusinya bagi masayrakat di Puerto Ezperanza, Provinsi Misiones, Argentina, pemerintah Kota Puerto Esperanza menyematkan nama Amans Laka untuk nama sebuah ruas jalan sepanjang 4 km dengan nama 'Calle Amans Laka." ***
(Maxi Ali, Sumber: Tim Diplomasi Publik KBRI Havana)