Forum Komunikasi Pengguna Pasar Kabupaten Sikka Gelar Pawai Tolak Pasar Liar

Sabtu, 29 Januari 2022 22:34 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

Sebagian peserta 'Pawai Tolak Pasar Liar di Maumere,' Sabtu, 29 Januari 2022.
Sebagian peserta 'Pawai Tolak Pasar Liar di Maumere,' Sabtu, 29 Januari 2022. (Mardat)

MAUMERE (Floresku.com) -Sejumlah pedagang yang berjualan di tiga pasar yaitu Pasar Wairkoja, Pasar Tingkat dan Pasar Alok yang tergabung dalam satu Forum Komunikasi Pengguna Pasar Kabupaten Sikka menggelar Pawai Tolak Pasar Liar, trmasuk para para Pedagang  yang berjualan secara liar di Kota Maumere pada Sabtu, 29 Januari 2022.

Mereka menuntut dan mendesak kepada Pemerintah agar menertibkan lapak pedagang yang berada di sejumlah titik dalam kota.

Berdasarkan pantauan media ini, tampak pawai  tersebut berawal dari Pasar Tingkat Maumere menuju Geliting lalu kembali lagi ke Kota Maumere dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Mereka membawa spanduk bertuliskan ‘Maksimalkan Pemanfaatan Pasar Rakyat Tradisional Secara Baik dan Benar Demi Tercapainya Kesejahteraan Bersama’.

Aksi yang dipimpin Ketua Umum Forkom Pengguna Pasar, Marianus Krisensius, Wakil Ketua Bertholomeus Anselmus dan Sekretaris Robertus Odang dikawal ketat oleh aparat Polres Sikka.

Marianus kepada awak media mengatakan, kegiatan tersebut merupakan aksi pawai permohonan sebagai awal kegiatan aksi lanjutkan pada Senin, 31 Januari 2022 di Kantor DPRD Sikka.

“Melalui pawai ini  kami ingin mendapat dukungan dari masyarakat luas, pengguna pasar, para leluhur Nian Tanah ini terkhusus sang legenda Moan Teka.  Semoga pada Senin nanti semua kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ungkap Marianus.

Sementara, Wakil Ketua Forum Pengguna Pasar Tingkat Maumere, Gabriel Manek Pedo meminta pemerintah agar bisa mengarahkan sejumlah pedagang di pinggir-pinggir jalan untuk bisa mengisi lapak di pasar tradisional yang sudah disiapkan pemerintah.

“Kami menginginkan agar para pedagang yang berjualan di pinggir jalan mulai dari Kota Maumere dan juga di sepanjang jalan menuju Geliting agar kembali berjualan di pasar tradisional agar kota ini bersih dan indah,” kata Gabriel.

Dengan berjualan di pasar tradisional, kata Grabriel, maka PAD di Kabupaten Sikka meningkat. Pihaknya pun memohon kepada masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional.

“Sehingga pasar-pasar tradisional yang sepi berubah menjadi hidup kembali sehingga dapat terwujud kesejateraan kami secara bersama-sama,” tutupnya.(Mardat).