Gilang: Pelukis yang Gemilang

Kamis, 14 September 2023 10:11 WIB

Penulis:redaksi

gambar.jfif
Gilang dalam pameran seni pada acara Bazar menyongsong dies natalis ke-94 Seminari Mataloko (Edgar Sebo dan Leo da Costa)

Oleh: Edgar Sebo dan Leo da Costa*

PADA hari yang disebut hari Tuhan, seorang seminaris kelas XIC, Andreas Gemilang By atau yang akrab disapa Gilang sedang ada dalam kesibukan. 

Tubuhnya bergerak, menjadi guide bagi para penikmat lukisan yang masuk ke dalam ruang pameran seni.

Usai menjadi guide selama kurang lebih setengah hari, Gilang duduk untuk beristirahat sejenak, sembari meneguk secangkir kopi. 

Walau tampak lelah, secangkir kopi itu cukup membuatnya kembali bersemangat.

Menurutnya, pameran seni yang diadakan dalam acara bazar menyongsong dies natalis ke-94 Seminari Mataloko sangatlah bermanfaat, sebab dapat menggalang dana sekaligus menjadi wadah pengembangan diri. 

“Melalui kegiatan ini, saya dapat menghasilkan uang dan mengembangkan bakat melukis saya,” jawab Gilang ketika ditanya tentang manfaat pameran tersebut bagi dirinya.

Gilang juga tak henti-hentinya tersenyum. Perasaan senang terpancar jelas dari raut wajahnya. 

Bagaimana tidak? Gilang sukses kantongi uang sebesar Rp1.000.000,00 dari hasil penjualan dua lukisannya, yaitu Afternoon Landscape dan Green Landscape. 

Sedikit dari uang tersebut harus disumbangkan ke seminari. Kendatipun demikian, Gilang tidak merasa kecewa, melainkan semakin bersyukur.

Baginya, semua itu merupakan buah dari kerja kerasnya selama dua hari dengan alat dan bahan yang terbatas. Ia bahkan harus melukis sampai dini hari, demi menghasilkan lukisan yang layak diperhitungkan. 

“Saya merasa lega, karena dalam keterbatasan waktu dan materi, saya mampu menghasilkan lukisan yang layak,” ujarnya sambil memamerkan lukisan Afternoon Landscape-nya. 

Menghasilkan dua lukisan tersebut juga bukanlah hal yang mudah. Selain terkendala waktu dan materi, mental Gilang diguncang oleh tanggapan negatif orang saat Gilang kurang teliti dalam melukis. 

Namun, ia tetap tabah dan malah semakin berkobar semangatnya. Ia percaya semuanya itu akan mengasah  kematangan dirinya untuk menjadi dewasa.

Di akhir bincang-bincang manja kami pada tanggal 10 September 2023 di dalam ruangan pameran seni, Gilang mengungkapkan harapannya.

“Semoga Seminari ini dapat menjadi fasilitator yang lebih baik lagi bagi pengembangan seni,” ujarnya sekaligus pamit undur diri. ***

* Edgar Sebo dan Leo da Costa adalah siswa Seminari St Yohanes Berkhmans Todabelu, Mataloko.