hidup
Rabu, 24 Desember 2025 14:27 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
(Yes, 9:1-6; Tit 2:11-14; Luk 2:1-14)
Kita sedang merayakan Malam Natal, malam penuh kenangan dan sekaligus malam yang mengajak kita untuk memaknai misteri Allah menjadi manusia.
Ada banyak pesan Natal yang dapat kita petik dan wartakan dari bacaan-bacaan malam ini. Dan pesan yang paling menonjol adalah Damai dan sukacita Natal. Tapi, saya fokuskan perhatian pada pesan-pesan berikut.
Natal adalah sebuah peristiwa iman yang sungguh istimewa, yakni kelahiran dan kehadiran Cahaya ilahi di atas bumi. Peristiwa Natal memberi perhatian khusus pada terang atau cahaya lawan kegelapan dan kekelaman yang mengerikan dan menakutkan.
Dalam Natal terjadi tindakan Allah yang terpancar dari hati maharahim dan penuh belaskasih demi kebaikan dan keselamatan umat manusia, menyembuhkan kemanusiaan kita yang sakit dan terluka akibat dosa, menerangi hidup kita yang gelap gulita, suram, lalu mengubahnya menjadi hidup dalam terang yang memberikan kedamaian, ketenangan dan sukacita.
Malam ini Yesus lahir di “kandang Betlehem hati kita” sebagai Cahaya yang menerangi hidup kita yang mungkin masih terpasung di tengah kegelapan sehari-hari di mana kebiasaan-kebiasaan buruk, pikiran dan perbuatan-perbuatan jahat, kecenderungan-kecenderungan yang mengutamakan kepentingan diri atau suka menyakiti hati orang lain lantaran cemburu, iri hati, masih terus menguasai hati dan hidup kita.
Dengan kata lain, Natal merupakan ungkapan cinta yang luar biasa dari Allah kepada manusia yang terbelenggu dosa dan hidup dalam kegelapan. Karena cinta Allah rela “turun ke bawah”, solider dengan kita, mau menjadi Manusia supaya pulihkan kembali martabat kita yang telah hancur, rusak, hina oleh karena perbuatan kita sendiri. Allah rela berkorban karena cinta.
Bagaimana dengan kita? Sebagai orang kristen, kita pun dipanggil dan diutus untuk menghidupi Natal Kristus di tengah lingkungan keluarga dan masyarakat kita. Artinya, kita dipanggil untuk rela berkorban dan buat sesuatu untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain, khusunya mereka yang telah jatuh ke dalam kegelapan dan kejahatan-kejahatan, jauh dari jalan hidup yang baik dan benar.
Mungkin ada yang tidak tertib, hanya ingat diri, tidak peduli terhadap kebaikan orang lain atau lakukan kekerasan dalam rumah tangga. Atau ada yang punya kebiasaan menipu dan memanfaatkan orang lain demi kepentingan sendiri. Ada pula yang bermalas-malasan dan menjadi beban bagi orang lain. Ada juga yang suka mengganggu ketenangan dalam masyarakat.
Kita dipanggil dan diutus untuk membawa cahaya Natal ke tengah keluarga dan masyarakat kita, dan lebih lagi kita diharapkan menjadi cahaya bagi keluarga dan dunia melalui sikap, kata-kata dan perbuatan kita.
Hendaknya sikap, kata-kata dan perbuatan-perbuatan kita yang baik dan benar dapat memotivasi dan mendorong orang lain untuk tinggalkan cara hidup yang tidak benar yang bisa menghantar kepada kehancuran dan kebinasaan.
Malam ini adalah malam sukacita besar bagi para penghuni kota Betlehem, khusunya para gembala yang sedang menjaga hewan piaraan mereka, karena telah menyaksikan kebesaran kasih Allah.
Apakah malam ini juga menjadi malam sukacita bagi kita sekalian? Atau, kita merasa biasa-biasa saja. Atau mungkin ada yang tidak merasakan kegembiraan malam Natal karena masalah-masalah tertentu.
Semoga sang Bayi ilahi menganugerahkan kepada kita dan keluarga-keluarga kita damai dan sukacita sejati.
SELAMAT PESTA NATAL, MARI KITA HIDUP DALAM DAMAI TUHAN. ***