IDCloudHost Sediakan Layanan Cloud Terjangkau Dorong UMKM Ciptakan Ekonomi Baru

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengingatkan semua pihak akan ancaman resesi, salah satu upaya terhindar dari ancaman resesi adalah dengan meningkatkan potensi ekonomi baru, salah satunya adalah melalui peningkatan usaha UMKM.

Ceruk pasar untuk produk usaha kecil masih cukup luas, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) UMKM di tanah air mengalami pertumbuhan yang sangat baik sepanjang tahun 2022, mencapai 8,71 juta unit.

CEO IDCloudHost Alfian Pamungkas Sakawiguna mengungkapkan, IDCloudHost mengambil peran untuk mendorong pertumbuhan UMKM dengan mengembangkan serangkaian layanan cloud untuk membantu UMKM dalam melakukan digitalisasi, sehingga mereka dapat hadir secara online dan memperluas akses pasar domestik maupun internasional.

• Pada Hari Valentine, Pegawai Bank NTT Cabang Ende Serahkan Bantuan 20 Juta untuk Penanganan Stunting di Nangapanda
• Ciptakan Pertumbuhan Baru, Aplikasi Senyum Mobile Jadi Andalan Holding UMi
• Dandim 1603/Sikka Minta Anggota Koramil 1603-05 Bola Tak Terpengaruh Perjudian dan Investasi Online

"Kami mendorong UMKM untuk mempercepat upaya digitalisasi, baik dari sisi pemasaran maupun operasional, sehingga, meskipun pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang kuat, namun tetap tidak boleh business as usual, " kata Alfian dalam keterangannya Rabu, 15 Febaruari 2023.

Alfian mengungkapkan menurut data Kementerian Keuangan, UMKM menyumbang 90% dari kegiatan bisnis dan lebih dari 50% lapangan kerja secara global. Artinya, UMKM Indonesia memiliki potensi untuk menyelamatkan negara dari resesi di masa depan. Tentunya dengan dukungan pemerintah, diharapkan para pelaku usaha semakin bersemangat untuk terus berkembang bahkan bertransisi ke era digital.

Layanan cloud mulai banyak digunakan oleh pelaku usaha. Mereka lebih memilih fleksibilitas dan kenyamanan layanan cloud untuk penyimpanan data, pemrosesan, dan kolaborasi dibandingkan penyimpanan pada hard drive komputer atau laptopnya.

Alih-alih menyimpan data dan aplikasi di hard drive, layanan cloud memungkinkan penggunanya mengakses dan menyimpan aplikasi dan datanya secara online. Jika saat ini pengguna pribadi telah menggunakan layanan penyimpanan cloud publik, maka perusahaan pengguna dapat menggunakan layanan cloud. Layanan cloud menawarkan banyak manfaat bagi pelaku usaha UMKM, seperti kolaborasi yang lebih baik, akses yang mudah, dan kecepatan serta keamanan.

"Untuk ruang kerja digital, UMKM dapat menggunakan layanan cloud seperti nextcloud, yang mencakup fitur-fitur seperti penyimpanan file, kolaborasi, dan penyimpanan data operasional. Selain itu, kehadiran online melalui website bagi pelaku UMKM sangat penting di era digital karena memungkinkan calon pelanggan dari seluruh dunia dapat dengan mudah menemukan mereka. Paket-paket web hosting IDCloudHost mulai dari Rp. 50.000 per bulan," katanya.

IDCloudHost, menawarkan juga layanan VPS (virtual private service) bagi para startup untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasi mereka. Selain menyediakan berbagai layanan cloud bagi usaha UMKM, kami juga menyediakan layanan email hosting dengan domain pilihan sendiri, agar UMKM tampil profesional. Semua layanan ditawarkan dengan harga yang terjangkau

Bagi pengguna layanan public cloud VPS, untuk melengkapi jangkauan, selain menempatkan server di Jakarta, untuk menjangkau pasar internasional, IDCloudHost juga menyediakan fasilitas server di Singapore. Pelanggan dapat memilih sesuai kebutuhannya.

Pada 2024, ekspor UMKM diperkirakan akan mencapai 21,60% dari total ekspor. UMKM Indonesia saat ini berkontribusi lebih kecil terhadap ekspor dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura (41%), Malaysia (18%), Thailand (29%), Jepang (25%), dan Cina (60%).

Saat ini, 73,7% masyarakat Indonesia telah memiliki akses internet. Selain itu, UMKM memasarkan produk mereka melalui berbagai jaringan marketplace selama pandemi. Menurut seminar UMKM Go Digital Virtual Expo 2022, sebanyak 40% pelaku UMKM menggunakan media sosial, 38% menggunakan pesan instan, 13% menggunakan e-commerce, dan 5% menggunakan ride hailing.