labuan bajo
Selasa, 25 Mei 2021 13:52 WIB
Penulis:Redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Sejak ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super premium akhir 2019 lalu, industri pariwisata Labuan Bajo terus bergeliat. Meski digoncang pandemi Covid-19, para pelaku pariwisata Labuan Bajo terus berkreasi dan berusaha agar pariwisata Labuan Bajo bisa bangkit kembali.
Yohanes Agung adalah salah satu pelaku pariwisata yang bertekad untuk menyemarakkan kembali dunia pariwisata Labuan Bajo dengan menciptakan sendiri produk kopi lokal dengan brand Amel Coffee.
Launching produk
“Hari ini, kami melakukan launching produk dengan menghadirkan warga di sekitar dan para sahabat kenalan. Acaranya di lakukan di tempat terbuka, biar terkesan lebih natural, sekaligus supaya para tamu dapat menjaga jarak aman di antara orang yang hadir, karena kita masih dalam suasana pandemi Covid-19,” ujarnya.
Supaya brand Amel Coffee ini semakin luas dikenal, Yohanes menambahkan, pihaknya berencana untuk melakukan promosi secara rutin.
Ketika ditanya mengapa harus kopi Manggarai, Yohanes menjelaskan, bahwa kopi Manggarai punya cita rasa yang unik. Lagi pula, produk Amel Coffe diproduksi atau diolah secara tradisional.
Menurut Yohanes, dengan memilih kopi Manggarai. Ame Coffee akan tak terlalu mengalami kesulitan dalam hal pasokan bahan baku. Karena di Kabupaten Manggarai ada beberapa kampung seperti Colol dan Mano yang sudah dikenal sebagai sentra produksi i berbagai jenis kopi seperti kopi arabica dan robusta.
Untuk kebelanjutan pasokan bahan bako, lanjut Yohanes, dirinya sudah menjallin kerja sama kemitraan dengan para petani kopi.
Home industry
Yohanes mengatakan Amel Coffee adalah produk home industry atau usaha rumahan, karena seluruh produk dikerjakan sendiri di rumah.
"Karena ini adalah usahan rumahan maka jumlah produknya masih kecil, sekitar 400-an pack,” ujarnya.
Yohanes menjelaskan, investasi untuk home industri yang dirintisnya sekarang boleh dikatakan lumayan besar, apalagi dalam suasana pandemi seperti sekarang. Namun, untuk bisa lebih berkembang tentu saja, UMKM seperti yang jalankan ini, masih banyak kekurangan dan untuk itu perlu ada dukungan dari pihak pemerintah.
“Saya percaya, suatu saat pemerintah akan memberi perhatian pada UMKM seperti ini. Apa lagi pemerintah sedang fokus mendorong kemajuan UMKM sekarang ini. Jadi, saya berharap suatu saat bisa dapat dukungan dari pemerintah,” katanya.
Target pasar
Yohanes menjelaskan, dirinya sengaja memilih bisnis kopi, karena secara pribadi ia adalah penikmat kopi. Dan, ketika men-guide tamu (wisawatan, red), para tamu juga suka mampir ke warung kopi atau kafe.
“Jadi, sesungguhnya, produk kopi itu punya pasar tersendiri dalam dunia pariwisata,” ujarnya.
Yohanes menambahkan, untuk tahap awal sekarang, brand Amel Coffee akan menyasar pasar Labuan Bajo.
“Kami akan menawarkan produk ini ke kafe, restoran dan hotel yang ada di Labuan Bajo ini. Namun, untuk ke depan, kalau sudah punya cukup modal, kami juga akan membuka kafe sendiri,” imbuhnya.
Yohanes berharap, setelah pasar Labuan Bajo sudah bisa digarap, kami bercita-cita agar produk Amel Coffee ini bisa juga di pasarkan ke luar daerah. (Wulan)
3 bulan yang lalu
3 bulan yang lalu