Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Usai Insiden di Gunung Rinjani

Minggu, 29 Juni 2025 17:19 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

rinaji.jpg
Puncak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, NTB (Kemenpar)

JAKARTA (Floresku.com)  – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam aktivitas wisata ekstrem, menyusul insiden tragis yang menimpa wisatawan asal Brasil di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Juliana Marins (26), wisatawan mancanegara asal Brasil, dilaporkan terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6). 

Setelah pencarian intensif selama empat hari, jasadnya ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter pada Selasa (24/6), namun proses evakuasi baru berhasil dilakukan pada Rabu (25/6) akibat medan yang sulit dan kondisi cuaca buruk.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban, seraya menegaskan bahwa wisata ekstrem memiliki risiko tinggi yang menuntut kepatuhan penuh terhadap protokol keselamatan.

"Insiden ini menjadi pengingat bahwa setiap destinasi ekstrem membawa potensi bahaya. Kepatuhan terhadap SOP bukan sekadar aturan administratif, tetapi perlindungan nyata bagi keselamatan jiwa," ujarnya dalam pernyataan resmi, Sabtu (28/6).

Kemenparekraf menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi, termasuk Tim Basarnas, pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani, serta para relawan.

Sebagai langkah lanjutan, Kemenparekraf menyerukan sejumlah tindakan konkret kepada pelaku industri wisata alam ekstrem, antara lain:

  1. Melakukan pengawasan dan audit menyeluruh terhadap operator dan pemandu wisata guna memastikan kepemilikan sertifikasi resmi sesuai ketentuan.
  2. Mewajibkan pelatihan ulang bagi pemandu dan porter, mencakup aspek keselamatan, evakuasi darurat, dan penanganan situasi krisis.
  3. Memperkuat koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Balai Taman Nasional, dan dinas pariwisata daerah.
  4. Memberikan edukasi kepada wisatawan, khususnya turis asing, terkait pentingnya menggunakan operator resmi, membawa perlengkapan keselamatan, serta memahami risiko perjalanan.

Selain itu, dalam momen liburan sekolah yang tengah berlangsung, Kemenparekraf mengimbau wisatawan agar:

  1. Memastikan hanya menggunakan jasa operator resmi dengan pemandu bersertifikat.
  2. Mematuhi seluruh protokol keselamatan dan tidak keluar dari jalur pendakian resmi.
  3. Melaporkan setiap pelanggaran SOP yang ditemukan di lapangan melalui WhatsApp resmi di nomor 0811‑895‑6767.

"Keselamatan wisatawan adalah tanggung jawab kolektif. Tragedi di Rinjani menjadi panggilan bagi kita semua untuk menjalankan SOP secara konsisten dan menyeluruh demi mencegah insiden serupa di masa depan," tegas Menteri Widiyanti.