Lelaki Keji di Desa Nangatobong, Waigete Lecehkan dan Perkosa Dua Putri Kandungnya

Rabu, 29 September 2021 20:48 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

pemerkosaan.jpeg
Ilustrasi: Pelecehan seksual dan Pemrkosaan oleh ayah kandung (www.medium.com)

MAUMERE- Tindakan a susila berupa hubungan sumbang atau inses antara ayah dan putri kandung terjadi lagi. Kali ini, seorang ayah di Desa Nangatobong, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, diduga melecehkan dan memperkosa ke-2 orang  anak kandungnya.

Aksi lelaki keji berinsisial EE (40 tahun) terhadap kedua anak perempuannya sendiri, LNL (16 tahun) dan ED (15 tahun) ini terjadi di rumah kediaman  mereka di Kampung Kokowair, Desa Nangatobong, Kecamatan Waigete.

Kepada media ini, Rabu (29/9) siang, MY, bu kandung dari LNL dan ED, menuturkan, aksi keji yang dilakukan oleh suaminya tersebut yang baru saja diketahui dirinya, setelah anak perempuan ED memberitahukan kepadanya.

Kepada dirinya, ED menyampaikan bahwa sang ayah telah melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap dirinya dan juga kakaknya.

Saat kejadian itu, ia sedang ke luar rumah mengikuti doa katakese lingkungan.

"Kejadian pertama yang dialami anak saya ED ini pada tanggal 15 Juni 2021. Saat itu, dia baru keluar dari kamar mandi. Bapaknya masuk ke dalam kamar dan meraba-raba bagian vital dari anak. Saat saya pulang baru dia beritahu. Kemudian kami pergi lapor Polsek Waigete. Tetapi urusan tidak lanjut karena saya dan anak putuskan mencabut kembali laporan. Pikirnya setelah itu dia (sang ayah, red) berubah perilakunya," ungkap Ibu MY.

Lanjut MY, ternyata aksi bejat dari suaminya bukannya berkurang tetapi malah terus terjadi.

Hal senada diungkapkan oleh ED. sendiri Dia mengatakan, kejadian pertama yang dialami dirinya yakni pada tanggal 15 Juni 2021. Saat itu, dirinya baru keluar dari kamar mandi dann menuju kamar tidurnya.

Kemudian, bapaknya masuk ke dalam kamar dan meraba-raba bagian vital dari dirinya terutama di bagian payudara. Ia kemudian berontak dan menangis. Bapaknya kemudian melepaskannya.

Selain mencabuli dirinya, bapaknya juga mengancam akan membunuh dirinya dan kakaknya kalau sampai ia melaporkan kejadian ini kepada mama atau ke keluarga. Tetapi, saat mamanya datang, kata ED, ia tetap melaporkan kejadian pencabulan yang dialami dirinya.

"Saat mama pulang baru saya beritahu. Kemudian kami pergi lapor Polsek Waigete. Tetapi urusan tidak lanjut karena saya dan mama putuskan mencabut laporan. Kami pikir setelah itu bapa berubah," ungkap ED.

Lanjut ED, usai ia dan mamanya tidak jadi mempolisikan EE, kemudian dari keluarga membuat upacara adat. Dengan harapan kejadian buruk ini tidak terulang lagi.

Namun, ini hanya berlangsung tidak lama,. Perilaku buruk EE kambuh lagi. Ia kembali melecehkan dan memperkosa kedua anak kandungnya.

Sementara itu, kembaran ED, sampai hari ini tidak diperlakukan buruk oleh sang ayah, karena dia mempunyai pembawan diri seperti laki-laki atau berpenampilan tomboi.

Sejak kejadian itu, ED mengaku sering menangis sendirian di kamar. Dirinya juga malu karena tetangga dan teman sekolahnya juga sudah mengetahui. Sehingga, ia memutuskan berhenti sekolah di bangku kelas 2 SMP.

Anak lainnya yang juga menjadi korban kebejatan ayahnya, LNL menuturkan, ia merupakan anak sulung. Mereka tiga bersaudara semuanya anak perempuan.

Dirinya mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari ayahnya pada bulan 6 tahun 2018 lalu.

Saat itu, ia tidur di kamar bersama adiknya. Tiba-tiba bapaknya masuk ke kamar tidurnya dan meminta ia melepaskan bajunya.

Kemudian, bapaknya melakukan aksi bejatnya dengan menyuruhnya untuk memegang alat kelaminnya. Selain itu, bapaknya juga melecehkan dirinya dengan memegang payudaranya.

"Bapak paksa tetapi saya tidak mau. Bapak tetap paksa dan tarik tangan saya untuk pegang alat kelaminnya. Saya menangis dan tetap tidak mau," ungkap LNL.

Usai kejadian pelecehan itu, bapaknya juga berani memaksa dirinya untuk melakukan persetubuhan saat ia dan bapaknya berada di kebun mereka.

"Bapak ancam saya. Kalau saya lapor mama dan lapor keluarga. Dia akan bunuh saya, bunuh mama dan bunuh kedua adik saya," ungkap LNL.

Lanjutnya, karena terus dilecehkan dan sampai disetuhubi bapaknya, ia kemudian minggat dari rumah. Ia pergi ke rumah keluarga di Tanarawa.

MY menyampaikan, ia dan ketiga anaknya juga sudah pernah melaporkan kejadian ini kepada RT dan kepada pemerintah desa tetapi tidak ada penyelesaiannya. (Mardat)