Padre Marco SVD: Tanda baik, bahwa Orang Tak Lupa Sejarah dan Mau Belajar dari Kesalahan

Kamis, 11 Maret 2021 00:10 WIB

Penulis:Redaksi

Romo-Markus-Solo-majalah-hidup-katolik.jpg
Padre Marco

Melalui pesan Whatsup, Padre Marco SVD berbagi pesan kepada redaksi floresku.com tentang respon positif  netizen atas postingannya di Twitter, Selasa (9/3) lalu. 

Padre Marco SVD menulis demikian:

“Postingan saya di Twitter 9 Maret tentang Kebohongan gadins berumur 13 tahun di Perancis yang mengakibatkan pembunuhan brutal Samuel Paty (47 tahun) yang turut menghebohkan Indonesia karena kemarahan dan aksi-aksi bokiot produk-produk Perancis itu menuai perhatian besar di dunia Twitter.

Setelah lebih dari 1 hari, jumlah like mencapai lebih dari 2.285, jumlah komen 244, dan jumlah yang menyebarkan postingan sebanyak 1.075 kali.

Tanda baik, bahwa orang tidak lupa sejarah dan mau belajar dari kesalahan. Percaya hoax atau fake news, atau menyebarkannya, adalah hal jahat. Apalagi sampai melakukan kejahatan atas dasar hoax atau fake news.”

Salam sehat bebas Covid-19.

P. Marco.

Selasa 10 Maret lalu detiknes.com mengangkat laporan  media terkemuka Prancis, Le Parisien, pada Minggu (7/3) waktu setempat. Media Perancis itu mengungkapkan secara detail seperti apa kebohongan siswi berusia 13 tahun  beberapa waktu lalu. 

Menurut Le Parisien,  tulis detiknews.com, di hadapan hakim anti-teroris yang menyelidiki kasus ini, siswi berinisial Z itu mengaku telah menuduh Paty secara keliru dan mengakui dirinya telah berbohong.

Dituturkan siswi ini bahwa dirinya sama sekali tidak ada di dalam kelas saat Paty menunjukkan karikatur kontroversial Nabi Muhammad dari surat kabar satire Prancis, Charlie Hebdo, kepada para siswanya. Saat itu, siswi ini sedang diskorsing karena beberapa kali membolos.

Laporan Le Parisien menyebut siswi itu berbohong karena ingin menyenangkan ayahnya.

"Dia tidak berani mengakui kepada ayahnya soal alasan sebenarnya dia dikeluarkan (dari kelas) sesaat sebelum tragedi, yang pada faktanya terkait dengan perilakunya yang buruk," demikian sebut Le Parisien dalam laporannya.