Murenbang
Minggu, 08 September 2024 22:07 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
MANUISIA diciptakan serupa dengan Allah. Manusia memiliki kemampuan intelek, hati nurani dan kehendak. Dan manusia diharapkan bertindak baik dan benar.
Sebagai citra Allah manusia semestinya saling membantu dan mendukung. Yang kuat menolong yang lemah, dan yang sehat membantu yang sakit sehingga semuanya baik-baik adanya.
Tetapi perikop Injil Lukas 6:5-11 menampilkan pola pikir orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang bertentangan dengan Yesus.
Ketika berhadapan dengan orang yang mati sebelah tangannya, Yesus merasa kasihan dan ingin segera menolongnya, kendatipun hari itu hari Sabat. Yesus tidak mau tunda-tunda. Yesus ingin segera menyembuhkan orang itu.
Tetapi orang-orang Farisi dan ahli Taurat berkeberatan. Mereka amat-amati Yesus. Dan, Yesus tahu bahwa mereka tidak inginkan kalau Yesus menolong orang sakit itu.
Yesus ingin menggugah hati mereka dengan meminta orang lumpuh itu berdiri di tengah supaya bisa dilihat oleh semua.
Ketika orang lumpuh bisa dilihat jelas, Yesus bertanya, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, 'berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?", (Luk 6:9).
Mereka diam saja. Maka Yesus segera menyembuhkan orang itu dengan memintanya untuk mengulurkan tangan. Dan seketika itu terjadilah. Ia menjadi sembuh.
Melhat peristiwa itu orang-orang Farisi dan ahli Taurat sangat marah. Mereka marah terhadap Yesus dan mungkin juga terhadap orang yang baru saja disembuhkan. Maka mereka semakin berniat untuk membunuh Yesus.
Mungkin kita juga sering bersikap seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Kita sepertinya tidak ingin agar yang lain, khususnya orang lumpuh, orang sakit atau orang susah juga jadi baik dan sehat.
Kita iri hati dan cemburu. Kita mau jadi baik sendiri. Sebaliknya orang-orang lain tetap saja susah, sakit dan menderita.
Sikap seperti ini justeru dibenci oleh Yesus dan siapa saja yang berkehendak baik.
Maka mari kita belajar untuk selalu berbuat baik. Kita belajar semakin memperluas cinta dan belas kasihan kepada orang lain, khususnya mereka yang sakit, susah dan menderita.
Semoga Tuhan memberkati kita selalu!
Kewapante, 09 september 2024