Tuhan
Rabu, 07 Agustus 2024 21:51 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
KATA tanya "siapa" menunjuk kepada nama seseorang. Maka menyebut nama adalah jawaban atas pertanyaan siapakah. Dan, nama yang disebutkan mesti tepat dan benar karena menampilkan identitasnya.
Perikop Injil Matius 16, 13-23 menampilkan tentang usaha Yesus untuk mengetahui pendapat para murid tentang Diri-Nya.
Apakah para murid sudah sungguh mengenal Yesus. Atau, pendapat mereka tidak jauh berbeda dari pendapat khalayak umum, yang melihat Yesus sebagai Yohanes Pembaptis, atau Elia, atau Yeremia arau salah seorang nabi besar.
Yesus juga bukan sekedar anak Maria dan Yusuf, seorang tukang kayu dari Nazareth. Atau seorang Guru terkenal yang mengajar dengan penuh kuasa.
Tetapi, Petrus kemukakan jawaban yang benar, yaitu Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus adalah pemenuhan janji Allah, yang diutus Bapa ke dunia untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.
Untuk meyakinkan Petrus bahwa jawabannya tepat maka Yesus menyebutnya berbahagia karena apa yang dikatakannya bukan berasal dari manusia, melainkan dari Allah sendiri.
Sebagai pengikut Yesus kita dituntut mengenal Yesus secara benar dan tepat sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Mengenal Yesus berarti mencintai dan percaya kepada-Nya.
Karena itu, kita mesti mencari cara tepat untuk mengenal Yesus melalui doa, keheningan dan membaca Alkitab. Hanya melalui keheningan, doa dan Alkitab kita dapat mengenal, mencintai dan percaya kepada Yesus, Mesias, Anak Allah yang hidup.
Kita juga mesti menata hidup dan perilaku menurut ajaran Yesus dan perintah-perintah Allah.
Jika kita sungguh taat pada perintah-perintah Tuhan dan setia melaksanakannya maka kita disebut yang berbahagia karena kita adalah pengikut Yesus sejati dan anak Allah. Semoga!
Kewapante, 08 Agustus 2024