Pesan Inspiratif: Orang-orang Berdosa Menjadi Sahabat Yesus

Rabu, 05 November 2025 23:13 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

goris.jpg
Pater Gregor Nule SVD (Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

SALAH satu alasan mengapa orang-orang Farisi dan ahli Taurat memusuhi Yesus adalah karena Yesus menerima dan makan bersama dengan orang berdosa, para pemungut cukai dan para pelacur.  

Sebaliknya orang-orang Farisi dan para ahli Taurat menganggap mereka sebagai najis, kotor dan sampah mayarakat. Orang berdosa dan para pemungut  cukai mesti disingkirkan dari pergaulan sehari-hari.

Perikop Injil Luk 15: 1-10 melukiskan tentang sikap Yesus terhadap orang berdosa dan pemungut cukai,  serta sikap orang-orang.Farisi dan ahli Taurat terhadap kelompok yang sama.

Yesus menerima dan menjadi sahabat orang-orang berdosa. karena menurut Yesus mereka inilah yang butuhkan. keselamatan.  

Mereka datang kepada Yesus, mendengarkan pengajaran Yesus dan bertobat. Bersama denganYesus mereka menata hidup baru setelah bertobat dari segala. dosa dan salah.

Mereka mendapatkan belas kasihan dari Allah karena  mereka menyatakan sikap rendah hati dan secara jujur mengaku diri hima dan berdosa.

Sikap rendah hati dan kejujuran mengakui diri sebagai orang berdosa  menjadi kunci untuk mendapatkan belas kasihan dan pengampunan dari Allah.

Sedangkan orang-orang Farisi dan ahli Taurat menganggap diri suci dsn tidak berdosa. Mereka menghina para pemungut cukai dan  orang berdosa.

Mereka menolak orang berdosa dan pemungut cukai serta tidak mau bergaul dengan mereka. Mereka takut mendapat pengaruh negatif.

Kelompok ahli Taurat dan orang Farisi tidak butuhkan Yesus dan. keselamatan karena tidak berdosa. Mereka bukan seperti pemungut cukai dan orang berdosa.  

Sebagai pengikut Yesus kita hendaknya datang kepada Yesus dan menjadi sahabat Yesus.  Kita sadari diri sebagai orang berdosa dan putuskan untuk bertobat.

Kita mesti bersikap seperti anak bungsu yang dengan rendah hati, mengakui diri berdosa lalu bertobat. Hanya dengan demikian kita hidup sebagai anak-anak Allah.

Kita menjadi anak Allah karena kita mau bertobat dan tinggalkan dosa serta salah. Kita mau mengalami belas kasihan dan kemurahan Allah.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Kewapante, 6 Nopember 2025. ***