Mencintai
Selasa, 17 September 2024 23:13 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule SVD
DALAM hidup sehari-hari sering tidak sulit kita bisa menerka isi hati seseorang. Reaksi terhadap suatu kejadian, kata-kata, sikap dan perbuatan bisa mengungkapkan sesuatu yang rahasia dan tersembunyi.
Hati yang bersih dan tulus terungkap lewat sikap, kata dan perbuatan yang baik dan benar. Sebaliknya, hati yang busuk dapat kita lihat lewat reaksi, sikap dan perbuatan negatif dan sulit dipahami.
Maka dari reaksi, sikap dan perbuatan kita dapat mengenal hati seseorang. Bahkan kita dapat mengenal seseorang melalui sikap dan perbuatannya.
Perikop Injil Luk 7:31-35 melukiskan tentang sikap negatif dan penolakan terhadap warta kerajaan Allah serta kedatangan Mesias sebagai pemenuhan janji Tuhan kepada bangsa Israel.
Reaksi dan sikap orang-orang Israel itu laksana anak-anak yang duduk di pasar. Mereka hidup sesuka hati dan tidak tahu apa yang mereka lakukan.
Mereka bersikap masa bodoh terhadap pewartaan Yohanes Pembaptis dan Yesus sendiri, dan menilai keduanya secara negatif.
Segala sikap dan tindakan Yohanes Pembaptis diidentikkan dengan seorang yang kerasukan setan. Sedangkan Yesus disebut pelahap, pemabuk dan sahabat para pendosa.
Orang-orang Yahudi,khususnya, para pemimpin agama, kaum Farisi dan ahli Taurat umumnya menutup hati terhadap kehadiran Yohanes Pembaptis dan Yesus. Mereka tidak melihat sesuatu pun yang baik dan positif.
Akibatnya mereka menolak khabar sukacita dan kehadiran Yesus, dan sekaligus menutup hati terhadap keselamatan yang ditawarkan dan dihadirkan Yesus di atas bumi.
Sebagai pengikut Kristus kita hendaknya belajar membangun hati yang positif dan bersih. Kita tidak bisa sembunyikan isi hati sebab di balik sikap, kata-kata dan perbuatan kita menjadi nyata semuanya.
Kita tidak bisa hidup dalam kemunafikan terus-menerus. Kita hanya bisa hidup dalam sukacita sejati apabila sikap, kata dan perbuatan sejalan dengan isi hati kita.
Kita juga hanya bisa menjadi pengikut Yesus sejati apabila kita bebaskan hati dari segala kemunafikan dan kebusukan.
Sebab hanya orang yang punya hati suci dan bersih boleh menerima rahmat keselamatan yang ditawarkan Yesus. Kita pun bisa menjadi saluran keselamatan bagi orang lain.
Kewapante, 18 September 2024. ***