Pesan Inspiratif:Teguran Tulus Membangun Persaudaraan Sejati

Selasa, 12 Agustus 2025 21:25 WIB

Penulis:redaksi

nulem.jpg
Pater Gregor Nule SVD (Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

Manusia tidak pernah bebas dari kekhilafan atau kesalahan. Sering terjadi orang yang khilaf atau salah tidak sadari kesalahannya. Ia merasa diri benar, dan bahkan persalahkan yang lain.

Itulah sebabnya dibutuhkan keberanian untuk menegur orang yang telah khilaf atau lakukan kesalahan.

Yesus dalam perikop Injil Mat 18: 15 - 20 mengingatkan para murid-Nya tentang pentingnya saling menegur seorang kepada yang lain.

Tujuan teguran adalah untuk menyadarkan orang yang bersalah akan kesalahannya sehingga bisa memperbaikinya. Ia bisa menjadi lebih baik lagi, bersikap dan bertindak secara benar.

Perlu diingat bahwa teguran itu tidak dimaksudkan untuk merendahkan diri dan mempermalukan orang yang telah keliru dan melakukan kesalahan tertentu.

Karena itu, teguran itu mesti tulus dan terbuka. Atau dalam bahasa Yesus, "menegur di bawah mata", (bdk. Mat 18:15). Dan, kesalahan yang terjadi menjadi rahasia di antara keduanya.

Dengan demikian, orang yang ditegur tidak merasa malu dan berkecil hati. Sebaliknya, ia bersyukur kepada orang yang telah menegurnya. Keduanya bisa menjadi sahabat yang baik.

Sebagai pengikut Yesus, kita mesti belajar untuk saling menegur kesalahan secara tulus. Kita juga mesti berani menegur sesama apabila melakukan kesalahan.

Kita juga mesti terbuka dan rela menerima teguran sebagai jalan untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.

Sebab pada umumnya tidak mudah menegur sesama apabila ia melakukan kekeliruan atau kesalahan. Alasannya macam-macam.

Di satu pihak, orang cenderung diam, dan tidak mau repot dengan kehidupan orang lain. Setiap orang hanya mau berurusan dengan diri sendiri.

Di pihak lain, orang cemas jangan-jangan orang yang telah bersalah menutup diri dan tidak mau mengakui kesalahannya.

Ketika kita berani saling menegur dan terbuka untuk menerima teguran maka kita akan hidup dalam persaudaraan yang sejati. Kita akan saling menghargai satu sama lain.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!

Kewapante, 13 Agustus 2025. ***