Yesus
Senin, 11 November 2024 08:44 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Mungkin kita sering mendengar orang berkata bahwa seseorang bisa mengampuni satu atau dua kali. Tetapi jika orang yang sama lakukan kesalahan yang sama lebih dari dua kali maka tentu sulit sekali diampuni begitu saja.
Mungkin kita juga berpendapat sama. Tidak gampang kita terus menerus mengampuni orang yang berulang kali melakukan kesalahan lalu berulang kali pula minta maaf.
Tetapi, Yesus minta dan bahkan menuntut kita agar terus-menerus mengampuni orang yang terus menerus buat kesalahan yang sama dan terus menerus berkata 'Aku menyesal' atau minta maaf.
Yesus berkata, "Bahkan jika ia (saudaramu) berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali sehari ia kembali kepadamu dan berkata 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia", (Luk 17:4).
Kesulitan untuk terus-menerus mengampuni dirasakan juga oleh para rasul Yesus. Dan mereka berpendapat bahwa tuntutan Yesus itu hanya mungkin dilaksanakan jika ada rahmat dan kuasa dari atas.
Itulah sebabnya mereka berkata kepada Yesus Tuhan, "tambahkan iman kami", (bdk. Luk 17:5).
Dalam hidup sehari-hari kita juga alami kesulitan untuk mengampuni orang lain. Bisa terjadi karena hati kita penuh kebencian, iri, cemburu dan kurangnya cinta, belas kasihan dan kemurahan.
Sering kita juga tidak menyadari kerapuhan diri sebagai makluk lemah yang mudah khilaf, keliru dan melakukan perbuatan-perbuatan salah.
Ketika kita sungguh sadari kelemahan dan kerapuhan kita maka kita pun akan mengakui bahwa orang lain bisa buat salah dan patut kita mengampuninya.
Karena itu, kita mohonkan rahmat Tuhan agar meneguhkan iman dan harapan kita.
Orang yang sungguh percaya dan berharap kepada Tuhan selalu insyaf akan kelemahan dan kerapuhannya sendiri, juga kelemahan dan kelemahan orang lain. Dengan demikian, ia juga rela mengampuni diri dan sesama. Semoga!
Kewapante, 11 November 2024. ***