Tuhan
Jumat, 25 Oktober 2024 22:48 WIB
Penulis:redaksi
Oleh Gregor Nule, SVD
Sering orang berpikir tentang hubungan sebab akibat antara dosa dan penderitaan atau malapetaka. Ada orang yang berpendapat bahwa penyakit, penderitaan atau malapetaka merupakan akibat perbuatan salah atau dosa seseorang.
Atau ketika muncul musim panas yang berkepanjangan, badai yang menimpa wilayah tertentu dan masalah-masalah alam yang membahayakan manusia, tidak jarang orang menghubungkannya dengan dosa dan pelanggaran kesusilaan berat yang dilakukan orang-orang di situ.
Perikop Injil Lukas 13:1-9 melukiskan tentang pernyataan Yesus untuk meluruskan pemahaman orang-orang yang datang kepada Yesus. Mereka menyangka bahwa orang-orang Galilea yang dibunuh Pilatus lebih besar dosanya dari orang Galilea lainnya.
Atau 18 orang yang mati tertimpa menara dekat Siloam dosanya lebih besar dari pada orang-orang Yerusalem lainnya.
Yesus ingin menegaskan bahwa baik orang-orang Galilea yang dibunuh Pilatus maupun ke - 18 orang Yerusalem yang mati tertimpa menara dekat Siloam bukanlah pendosa berat yang patut mendapat hukuman seberat itu.
Yesus juga ingin menegaskan bahwa bencana alam, malapetaka, penyakit, penderitaan dan kematian bukanlah akibat atau hukuman atas dosa seseorang.
Menurut Yesus semua orang adalah pendosa dan semua orang mesti bertobat. Kita pun mesti bertobat dan memulai hidup baru, hidup yang sesuai dengan kehendak Allah.
Hanya orang yang bertobat mampu menata cara hidup baru bisa menghasilkan buah. Sebaliknya orang yang menganggap diri suci dan tidak berdosa tidak pernah menghasilkan buah yang berguna bagi diri dan sesama.
Mari kita membersihkan pikiran dan hati dari kebusukan dan kebencian. Mari kita membangun pikiran positif terhadap sesama di sekitar kita. Hanya dengan demikian hati kita bebas dari kecurigaan dan pikiran negatif.
Semoga Tuhan berkati kita selalu!
Kewapante, 26 Oktober 2024. ***
2 hari yang lalu