Saya Suka Tanjung Kajuwulu, Selain Indah, Ada Juga Pesan Elok di Sana

Rabu, 11 Agustus 2021 20:36 WIB

Penulis:redaksi

Editor:Redaksi

Tajun Kwulu333.jpg
Pamandangan dari tangga seribu Kajuwulu sebelum musim kemarau (Louis Calvaroo)

MAUMERE (Floresku.com) - Rabu, 11 Agustus 2021 saya  menyempatkan diri untuk menjajal beberapa destinasi wisata di Kabupaten Sikka. Sebagai jurnalis yang gemar menjajaki destinasi-destinasi wisata saya memutuskan meluncur dengan motor Yamaha Vixion terus ke Pantai Utara Flores. Kali ini saya ingin menyaksikan dari dekat pesona Tanjung Kajuwulu di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka.

Dari Boru ke kota Maumere kurang lebih 80 kilometer, saya lalu meneruskan ke arah utara Flores. Dari Maumere ke destinasi wisata Tanjung Kajuwulu kurang lebih 25 kilometer. Pengalaman ke Kajuwulu ini adalah yang pertama saya tempuh. Tiba tepat pukul 15.45 di Kajuwulu saya langsung merasakan sensasi dan pesona alamnya yang memikat.

Potret Tanjung Kajuwulu, Magepanda_Sikka (Foto: Paul Kebelen)

Mata saya dimanjakan dengan lautan biru yang membentang luas. Dari lopo yang saya duduk tampak ombak pecah di dinding tebing lalu membuncah indah.

Jauh di lubuk hati terdalam ada gumam terlambung, “Tuhan, terima kasih saya bahagia menyaksikan indahnya alam ciptaan. ” Terbayar lunas sudah kerinduan tiba di Kajuwulu.

Wisata pantai ini dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas pendukung seperti beberapa unit lopo, MCK, dan semenisasi untuk akses dari jalan utama menuju bibir pantainya. Dari atas lopo-lopo tersebut, sensasi memikatnya menjadi berlipat ganda. Betapa tidak, pasir putih yang membentang luas menambah keanggunan pantai. Sepasang kekasih Devan dan Linda yang saya jumpai mengaku selalu senang dan setia  menikmati sunrise dan sunset di sini.

Puas menikmati suasana  pantai dari lopo, saya nekad mendaki tangga seribu untuk mencapai puncak salib di bukit Kajuwulu. Tampak bukit ini berdiri garang dengan warna hitam karena terbakar. Seorang pemuda bernama Nong Mus mengemukakan area Kajuwulu selalu terbakar ketika tiba musim kemarau. Saat memasuki musim penghujan area ini dipenuhi dengan hamparan rumput hijau. Kendati demikian, musim  disaat ini tak berpengaruh signifikan terhadap pesonanya  yang selalu menawan.

Lantaran masih dalam situasi pamdemi Covid -19 ditambah pemberlakuan kebijakan PPKM, destinasi wisata Tanjung Kajuwulu menjadi  sepi pengunjung. Devan dan Linda sepasang kekasih yang saya ajak ngobrol mengakui Tanjung Kajuwulu merupakan representasi kekaguman dari perasaan saling cinta antara keduanya.

"Alamnya cantik dan mempesona. Saat berada disini, secara tidak langsung hal romantis bisa kami rasakan tanpa harus mengungkapkannya", tutur Devan saat selesai memotret sang pujaan hatinya di tangga alam  Kajuwulu. 

Ada pesan elok yang saya suka di Kajuwulu adalah 'jagalah kebersihan". Di bagian lainnya ada tertulis “buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan”.  

Saat ini wisata pantai Tanjung Kajuwulu dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka. Rencana ke depan pengelolaan destinasi wisata ini melibatkan Bumdes Magepanda. (Paul Kebelen)