Amerika Serikat
Kamis, 08 Juni 2023 14:09 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
NEW YORK CITY (Floresku.com) - Awal pekan ini, awan asap kebakaran hutan raksasa dari Kanada menyebar ke New York City, Boston, dan kota-kota metropolitan timur lainnya, menutupi gedung pencakar langit dan membuat jutaan orang berisiko terkena polusi udara.
Rabu (7/6) pagi, warga Kota New Yorini diperingkatkan untuk waspak karena New York berubah menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia, walikota Eric Adams memperingatkan bahwa perubahan iklim telah mempercepat kondisi di sekitar kabut asap yang menyelimuti kota.
“Meskipun ini mungkin pertama kalinya kami mengalami hal seperti ini dalam skala sebesar ini... ini bukan yang terakhir. Perubahan iklim mempercepat kondisi ini.”
Adams kemudian mendesak lebih banyak tindakan untuk mengatasi masalah perubahan iklim, dengan mengatakan:
“Kota New York jelas merupakan pemimpin nasional dalam tindakan kesehatan masyarakat dan iklim dan kondisi kualitas udara yang berbahaya ini jelas merupakan pengingat mendesak bahwa kita harus bertindak sekarang untuk melindungi kota kita, lingkungan kita, dan masa depan anak-anak kita.”
Senator Vermont Bernie Sanders dan menggemakan sentimen serupa terhadap perubahan iklim pada hari Rabu, men-tweet:
“Saat ini, sekitar 98 juta orang di Pantai Timur berada di bawah peringatan kualitas udara dari kebakaran Kanada dan, tadi malam, NYC memiliki kualitas udara terburuk di dunia. Perubahan iklim membuat kebakaran hutan lebih sering dan meluas. Jika kita tidak melakukan apa-apa, inilah realitas baru kita. Saatnya beraksi.”
Saat ini, 98 JUTA orang di Pantai Timur berada di bawah peringatan kualitas udara dari kebakaran Kanada dan, tadi malam, NYC memiliki kualitas udara terburuk di dunia. Perubahan iklim membuat kebakaran hutan lebih sering dan meluas. Jika kita tidak melakukan apa-apa, inilah realitas baru kita. Saatnya beraksi.
Dalam akut twitternya Bernie Sanders (@SenSanders) 7 Juni 2023, menulis, selama jumpa pers sore ini, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa "perubahan iklim [adalah] prioritas utama" karena puluhan juta orang Amerika tetap berada di bawah peringatan kualitas udara. (Sil/dari berbagai sumber). ***
setahun yang lalu