SENDAL SERIBU, Selasa, 15 Maret 2022: Dipanggil Menjadi Pribadi yang Rendah Hati

Selasa, 15 Maret 2022 09:11 WIB

Penulis:redaksi

YESUS.JPG
Ilustrasi Injil Matius 23: 1-12 (www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU:Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
SELASA, 15 MARET 2022
HARI BIASA, PEKAN PRA PASKAH II
Yes. 1:10,16-20; Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mat. 23:1-12 
[Thn. VI-SS/74/3/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa: ALLAH BAPA YANG MAHAAGUNG, semoga hati kami selalu terbuka terhadap kehadiranMu. Berilah kami semangat kerendahan hati supaya kami melakukan apa yang kami ajarkan, kami melayani dengan tulus dan tanpa pamrih agar kami melangkah maju  menuju KerajaanMu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Puteramu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin 

Injil Matius 23:1-12
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 

Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat-ingat beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 

Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 

Tetapi kamu, janganlah suka disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu, dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 

Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Pastor Ryano Tagung, Pr

DIPANGGIL MENJADI PRIBADI YANG RENDAH HATI
Biarkanlah semangat kerendahan hati bertumbuh mekar di dalam hati kita supaya kita tidak gila hormat dan menjunjung tinggi pangkat atau jabatan sampai melupakan nilai luhur manusia.

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH,
Sebuah undangan untuk membersihkan diri dilayangkan kepada kita hari ini. Apa yang harus kita bersihkan dari dalam diri kita?

Membersihkan diri dari  segala kesombongan, egoism, ingat diri, pencitraan, kemunafikan yang mengoroti hati dan sanubari kita. Undangan ini juga adalah sebuah panggilan untuk belajar dan bertumbuh dalam semangat kerendahan hati sebagai seorang pengikut YESUS.

Ternyata untuk menjadi pribadi yang rendah hati, kita juga perlu belajar. Belajar agar kerendahan hati itu sungguh melekat, berakar dan berbuah nyata dalam hidup kita setiap hari. 

Nah, ketika kita sudah mahir dalam mengembangkan semangat kerendahan hati, maka kita semakin bersemangat pula untuk berbuat baik, untuk mengutamakan kepentingan bersama dari kepentingan pribadi, untuk mengendalikan diri dan semangat untuk menaati perintah ALLAH dalam hidup harian kita.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Hari ini kita mendengarkan Yesus yang mengecam ahli-ahli Taurat. “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 

Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya… Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Pribadi yang rendah hati, dia tahu bagaimana menyelaraskan kata dalam tindakan, dan bagaimana menggunakan kuasa bukan untuk menindas melainkan untuk melayani dan bagaimana melayani dengan KASIH. 

Sebagai pengikut KRISTUS, apapun panggilan kita saat ini, kita dipanggil untuk menjadi pelayan. Misalnya: Seorang pemimpin, dia membawa di dalam dirinya semangat hidup seorang pelayan. 

Sebagaimana Yesus, Dia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Semangat inilah yang tidak dimiliki oleh ahli-ahli Taurat, sehingga YESUS sangat mengecam kemunafikan mereka, yang suka mencari pencitraan, melayani bukan karena didorong oleh semangat kerendahan hati tapi karena ingin dipuji, dilihat banyak orang, dihargai dan ingin mendapatkan penghormatan.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Sampai disini, kita berhenti sejenak, jeda dalam hidup kita. sampai saat ini, Kita mungkin terjebak dalam pola hidup, pikir dan perbuatan ahli Taurat. 

Mungkin saja, kita adalah ‘ahli-ahli Taurat’ zaman now yang bertopeng seturut panggilan, profesi hidup kita saat ini.  Kita berbicara tentang kasih, tapi kita memiliki dendam. Kita berbicara tentang saling mengampuni tetapi di dalam hati kita kita sulit mengampuni sesama saudara kita. kita berbicara tentang damai, tetapi kita kadang menjadi sumber perpecahan di dalam keluarga, lingkungan. Kita berbicara tentang keadilan, tapi kita masih korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Marilah kita berbenah diri, Bongkar Kebiasaan Lama, Kita hidup dalam semangat kerendahan hati. Jangan biarkan egoism, kemunafikan, kesombongan mencuri semangat pelayanan dan kerendahan hati di dalam hati kita.

Tuhan limpahkanlah berkat suci kepada kami dan penuhilah hati kami dengan daya IlahiMu. Semoga karena kuasa KasihMu, kami diteguhkan untuk untuk menjadi pribadi yang rendah hati,  sehingga kami dapat menghincari kecenderungan untuk mencari prestise, kemunafikan, egoism dan kesombongan di dalam diri kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***