Mencintai
Selasa, 21 September 2021 10:24 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
Oleh: Pastor Ryano Tagung, Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng
SENDAL SERIBU
Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
Marilah kita berdoa: Allah Bapa yang Mahamurah, kerahimanMu tiada taranya. Santu Matius, pegawai pajak telah kau pilih menjadi rasul. Semoga kami dikuatkan oleh teladannya dan dibantu oleh doa permohonannya sehingga kami pun mengikuti Engkau dan mengikat diri kepadaMu dengan hati teguh. Dengan pengantaraan PuteraMu Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, Amin.
Bacaan: Ef.4:1-7.11-13; Mzm 19:2-3-5; Injil Mat.9:9-13
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas-kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Renungan: IKUT YESUS, LUPAKAN MASA LALU!
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Setiap hari YESUS memanggil kita tanpa terkecuali. Tidak pernah tidak ada waktu bahkan sedetik pun dari HIDUP KITA, YESUS TIDAK memanggil kita menjadi pengikutNYA. DIA MELIHAT KITA. DIA MELIHAT HATI KITA, DI JATUH CINTA dengan kita dan memanggil kita untuk menjadi pengikutNya. Berdosakah kita? Layakkah kita? Pantaskah kita?
Dia tahu kita berdosa, tak layak dan tak pantas untuk mencecap KASIH KARUNIA ALLAH, tapi DIA melihat hidup kita hari ini, bukan melihat masa lalu kita atau melihat segala dosa dan segala kekurangan dan kelebihan kita. PANGGILANYA selalu baru setiap saat, bahwa meski ada kelam di masa lalu dan pekat sisa cerita kemarin, rahmat dan cintaNya yang baru membawa pembaruan di dalam hidup kita. Yang dibutuhkan dari kita adalah sebuah tanggapan terhadap panggilan ALLAH ini agar kita memiliki sebuah kehidupan yang penuh dengan SUKACITA.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
PADA HARI INI GEREJA MERAYAKAN PESTA SANTU MATIUS, RASUL DAN PENULIS INJIL. Bacaan INJIL hari ini berkisah tentang panggilan Matius dan bagaimana dia, yang telah ditarik oleh belas kasih ALLAH, meninggalkan segala-galanya dan mengikutiNYA. Cerita yang cepat dan tanpa basa basi ini, menampilkan pribadi Yesus yang penuh Belas Kasih memanggil Matius, si pemungut cukai. Panggilan ini ditanggapi Matius tanpa berpikir panjang. Ia segera mengikuti Yesus dan meninggalkan segalanya. YESUS tak melihat siapakah Matius di masa lalunya, apakah pekerjaannya, bagaimana tanggapan orang tentang Matius. YESUS melihat hati Matius, yang bertemu dalam satu tatapan. Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia.
TATAPAN YESUS menarik hati, menyentuh sukma, memekarkan cinta, menumbuhkan harapan untuk hidup menjadi lebih baik dari kemarin. TATAPAN YESUS tidak melihat kurang dan cacat, lemah dan rapuh. SABDA YESUS, “IKUTLAH AKU” menjadi kisah baru bagi Matius.
Matius begegas mengemas hati yang tak karuan oleh karena dosa dan berdiri, memantapkan kaki yang selama ini salah langkah untuk segera mengikuti YESUS. SEBUAH HIDUP BARU dirasakan, dialami oleh Matius. Karena itu sebagai rasa syukur atas kasih karunia Allah yang dialaminya, Matius mengajak YESUS untuk ke rumahnya, makan bersama.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Dalam bacaan injil hari ini juga, Ada MATIUS yang mengalami belas kasih ALLAH, dan ada orang Farisi yang kehilangan kesempatan untuk mengalami belas kasih ALLAH. Ada Matius, yang menyadari dirinya berdosa, sebagai orang sakit dan membutuhkan belas kasih ALLAH. Ada orang Farisi dan ahli Taurat yang merasa diri benar dan suci sehingga suka menganggap rendah atau remeh orang lain dan tak membutuhkan belas kasih Allah.
YESUS membungkam kemunafikan mereka dan rasa sok suci mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas-kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Kita ini rapuh dan lemah yang membutuhkan Belas Kasih Allah. Jika kita tidak menyadari akan hal ini, maka kita akan lebih cepat cenderung menilai orang dari masa lalunya. Kita tidak bisa bahkan tidak mampu melihat masa kini, perubahan yang terjadi dalam diri sesama kita. Hal ini terjadi, karena kita sendiri belum mengalami KASIH ALLAH di dalam hidup kita.
Kita mungkin sering berdoa, sering ke gereja, sering mengikuti EKARISTI, tetapi keseringan itu belumlah cukup bila kita tidak mengalami BELAS KASIH ALLAH di dalamnya. Kalau kita sungguh mengalami kasih allah di dalam hidup kita, maka kita pun akan siap menerima orang lain di sekitar kita, apa adanya, tanpa memikirkan masa lalunya atau mengungki-ungkit kembali masa lalunya.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Ketika Matius rela meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus, kita pun seharusnya demikian. Kita harus meninggalkan cara hidup kita yang lama, kebiasaan kita yang cepat menilai sesama, cepat melihat kekurangan dan keterbatasan sesama kita. Kita sulit sekali ikut bahagia bersama sesama saudara kita yang bahagia atau yang telah sukses, yang telah berani memutuskan untuk meninggalkan masa lalunya dan memulai lembaran baru dalam hidup.
Semoga kita berani menjadi “Matius” hari ini, yang berani untuk meninggalkan segalanya demi Kerajaan ALLAH, meninggalkan segala kebiasaan buruk, nafsu yang jahat hanya bagi ALLAH semata.
Marilah kita berdoa: YA YESUS, ENGKAU tak memandang masa laluku. ENGKAU tak mengingat masa kelamku. ENGKAU melihat aku dan sapaan kasihMu melembutkan hatiku yang keras, mengangkat aku dari lumpur dosa dan menjadikan aku berharga. SYUKUR berlimpah atas sapaan kasihMu yang memanggil aku. Kulupakan segala yang terjadi di belakangku dan kini ku mantapkan langkah kakiku untuk mengikutiMu, kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei ! ***