hukuman vs pembebasan
Senin, 18 Oktober 2021 11:29 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Hari ini RP Fredy Jehadin mengajak kita untuk membaca dan merenungkan Injil Lukas
10: 1- 9.
Injil Lukas 10:1-9 menceritakan kisah Yesus yang menunjuk 70 murid dan mengutus mereka berdua-dua.
Injil Lukas kemudian mencatat penjelasan Yesus perihal kemuridan dengan perumpamaan soal pekerja di kebun anggur.
Baca juga: https://floresku.com/read/sendal-seribu-minggu-17-oktober-2021-melayani-adalah-sebuah-keharusan
Bacaan Injil: Lukas 10:1-9:
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya.
KataNya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya.
Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus
SIRAMAN ROHANI: Bergabunglah Dalam Melayani Tuaian Yang Banyak Itu!
Saudara-saudari... Hari ini kita merayakan pesta St. Lukas, pengarang Injil. Ia lahir di Antiokia dari keluarga kafir. Pada masa itu, Antiokia adalah kota termasyhur ketiga di kekaisaran Romawi karena luas dan makmur.
Ke sanalah orang-orang Kristen pertama menyebar karena penganiayaan orang-orang Yahudi. Ke sana, mereka mewartakan Tuhan dan berhasil mentobatkan banyak orang kafir, baik Yahudi maupun Yunani. Salah satu orang Antiokia yang bertobat adalah Lukanos, atau lasim dikenal dengan Lukas.
Baca juga: https://floresku.com/read/hari-ini-sinode-para-uskup-resmi-dimulai
Beliau seorang tabib terkemuka di kota itu. Setelah bertobat, ia menggabungkan diri dengan Paulus, menemaninya dalam perjalanan misioner ke Makedonia, dan bersamaan ke Yerusalem dan ke Roma.
Di Yerusalem, Paulus ditangkap lalu ditahan dalam penjara selama dua tahun. Lukas mengunjunginya dengan setia. Sangat boleh jadi, bahwa pada waktu itu Lukas mulai mengumpulkan bahan-bahan yang dipergunakannya dalam menulis Kitab Injil dan bagian pertama Kisah para Rasul.
Menurut Lukas, kabar gembira ditujukan kepada semua orang, khususnya kepada orang-orang lemah dan hina dina, kepada kaum kafir dan para pendosa. Oleh karena itu, Injil Lukas biasa disebut “Injil Kerahiman Allah” atau “Injil Cinta Allah”.
Lihat saja misalnya, peristiwa pembangkitan anak muda dari Naim dan belaskasih Yesus pada ibunya; sikap Yesus kepada Maria Magdalena yang mengurapi kaki Yesus; Kisah Zakeus pemungut cukai. Sebagai pengarang Injil, Lukas diberi lambang lembuh yang dikenal sebagai binatang persembahan, karena ia memulai Injilnya dengan iman Zakaria yang membawa persembahan di Bait Allah Yerusalem.
Lewat Injilnya, Lukas memperkenalkan kerahiman Allah. Allah yang selalu mengasihi manusia; Allah yang selalu mencari anak yang hilang; Allah yang selalu menyentuh, menjamah dan menyembuhkan yang sakit; Allah yang membangkitkan yang mati.
Manusia seperti ini bukan hanya ada pada zaman St. Lukas, tetapi masih ada kapan dan di mana saja. Saat ini juga mereka ada di dekat kita, mungkin ada di dalam rumah tangga kita, dalam lingkungan kita, dalam paroki kita.
Kalau di zaman Yesus, mereka yang sakit dijamah oleh Yesus dan langsung sembuh; mereka yang berdosa langsung diampuni oleh Yesus; mereka yang dikucilkan oleh masyarakat, langsung dirangkul oleh Yesus. Pekerjaan Yesus ini, kini ditugaskannya kepada para pengikut-Nya. Kita adalah utusan-utusan-Nya di jaman sekarang.
Hari ini kita dengar lewat Injil, Yesus menunjuk 70 murid, lalu mereka diutus berdua-dua mendahului-Nya. 70 murid ini adalah kita, para pengikut Yesus di jaman sekarang.
Oleh Sakramen Permandian kita sudah ditugaskan oleh Yesus untuk mewartakan Injil cinta Allah. Di luar sana begitu banyak yang membutuhkan pelayanan Injil cinta Allah. Ada macam-macam bentuk tuaian itu, orang yang membutuhkan kita: ada yang dalam bentuk sakit fisik, sakit rohani, kemerosotan moral, kemiskinan jasmani, bencana alam, dan lain-lain.
Baca juga: https://floresku.com/read/sendal-seribu-sabtu-16-oktober-2021-roh-kudus-guru-kebijaksanaan
Kata Yesus hari ini: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit...” Bagaimana kita bisa melayani semua bentuk tuaian ini? Kita butuh campur tangan Tuhan. Kita harus berdoa dan meminta kepada Tuhan agar Dia mengirim banyak pekerja.
Mungkin sekali Tuhan sudah mengetuk hati dari anak mudah untuk menjadi pekerja-Nya, tetapi mungkin orangtuanya sangat tidak setuju. Kemarin, ada satu anak gadis, dengan polos katakan kepada saya, bahwa ia mau jadi suster, tetapi orangtuanya sangat tidak setuju.
Dia merasa terjepit, ada suara dari dalam, ajak dia untuk menjadi biarawati, tetapi tetapi orangtua tidak setuju. Ia taat dan takut kepada orangtua, maka ia harus menekan kerinduanya.
Marilah saudara-saudari... di luar sana begitu banyak tuaian, tetapi pekerjanya sedikit. Marilah kita bergabung ikut ambil bagian secara aktip melayani tuaian itu, agar mereka boleh alami keselamatan. Pandanglah St. Lukas, sekali bertobat dan mengikuti Yesus, ia langsung memberi diri secara utuh dan melayani sesama, entah pelayanan secara langsung, maupun lewat tulisannya.
Kita berdoa, semoga Tuhan memberi kita kekuatan dan kesadaran untuk melayani sesama agar tuaian atau mereka yang membutuhkan pelayanan kita boleh bahagia dan selamat.
Kita memohon Bunda Maria dan St. Lukas untuk mendoakan kita. Amin!***